How lucky am I?

231 23 4
                                    

Shawn Mendes as Himself

👽👽👽

Dinginnya cuaca di luar membuat Febri segera mematikan AC di kamarnya. Dan segera berlari ke dapur untuk menyeduhkan segelas kopi.

Febri Gervind adalah siswi berprestasi di salah satu SMA ternama di kotanya. Umurnya baru saja 17 tahun. Dia anak tunggal, dan memiliki seorang sahabat cowok. Dia adalah Shawn Mendes.

Shawn dan Febri adalah sahabat kecil. Mereka bersahabat saat Febri berumur 5 tahun. Saat itu Shawn baru saja pindah ke wilayah komplek rumahnya, dan mereka bertetangga. Jadi tidak salah jika mereka bisa dekat dan bisa menjadi sahabat.

"Lagi apa dek?"Tanya Lauren yang sudah ada di dapur.

"Bikin kopi, ma"

Lauren Gervind adalah salahsatu ibu yang sangat menjaga pola makan anaknya. Meskipun Lauren sibuk dalam bekerja, tapi kesehatan Febri tetaplah nomer satu.

Lauren tersenyum tipis melihat kelakuan anaknya, "Kamu harus kurang-kurangin minum kopi"

"No promises"Ucap Febri mencium kening mamanya dan langsung meninggalkan sang mama di dapur sendiri. Febri tau itu tidak sopan.

Febri menyalakan laptop-nya untuk menonton konser Shawn di Jepang. Tapi handphone nya berbunyi, itu panggilan masuk dari Shawn.

"What?"

"How are you, princess?"

"Fine"

"Your parents?"

"Better than me"

"Sok cuek lo"Diikuti oleh suara tawa Shawn dari sana.

"Jangan sombong makanya"

"Siapa yang sombong?"

"Tau tuh. Ada artis"

"Hahaha. Artisnya ganteng ya?"

"Iya. Tapi sudah beranak lima"

"Anjir"

"Hahaha"

"Feb"

"Apa?"

"Kangen"

"Jiji. Mati kek lo"

"Gak mau. Nanti lo kangen lagi sama gue"

"Gak sih gak"

"Febi"

"Apaan?"

" Gue lagi di bandara"

"Mau konser dimana lagi lo?Perasaan tour mulu"

"Bukan mau konser. Tapi mau ketemu calon istri di Jakarta"

"BOONG MANDUL LO YAK"

"Gue gak bakalan bisa mandul oi"

"Bisain"

"Bodo. Gue check in dulu ya, see you in Jakarta babe"

Sambungan telepon terputus langsung. Ingin Febri berteriak kencang, tapi masih ada papanya yang sedang tidur di kamar sebelah.

Perasaannya hari ini sangat senang. Shawn datang ke Jakarta hanya untuk mengunjunginya. Dia sedikit terkejut, karena jujur Febri sudah sangat rindu dengan Shawn.

Dia kembali menonton konser Shawn di laptop. History Febri penuh dengan nama Shawn Mendes saja. Dia tidak tau apa yang akan dia lakukan jika Shawn nanti melihat history youtube nya. Mungkin dia akan sangat malu.

Handphone nya bergetar menandakan ada Line yang masuk. Febri segera mengeceknya, takut itu penting.

Shon👹 :Febiiii

Febri G :Apaan

Shon👹 :Pastikan gitar dari gue masih ada di kamar lo!

"Mampus"

Sekarang masalahnya adalah gitar yang Shawn berikan saat Febri ulang tahun sedang di pinjam temannya. Dan Febri sangat malas untuk pergi ke rumah temannya.

Febri G :Gitarnya di pinjem teman gue:(

Lebih baik Febi berkata jujur daripada nanti Shawn akan kecewa dengannya.

Shon👹 :Yaudah. Nanti pas gue udah nyampe, kita ambil gitarnya ya

Ya, sikap seperti ini yang Febri sangat suka dari Shawn. Perhatian dan terkadang sedikit possessive.

Febri G :Siap👮

Shon👹 :Lov yu❤

Febri G :Not lov yu too💔

Shon👹 :Gue udah di pesawat. Jangan kangen, sayang👅

Febri G :Tidak akan😝😝

Febri membuka chat antara dirinya dan juga Afeza, temannya.

Febri G :Fez
Febri G :P

Afeza Casara :Apa bi?

Febri G : Gitar gue masih ada di lo kan?

Afeza Casara : Ada kok. Masih gue simpan di kamar.
Afeza Casara :Lo mau ambil sekarang?

Febri G :Iyaa

Afeza Casara : Jangan sekarang bi

Febri G :Lah kenapa?

Afeza Casara :Gue lagi pergi ke bandung. Di rumah gak ada orang

Febri G :Oke siap

Afeza Casara :Iya. Besok sore gue anterin deh

Febri G : Besok yaa:)

Febri kembali menonton youtube nya yang sempat tertunda. Hujan sudah turun dari beberapa menit tadi, cuaca kali ini benar-benar sangat dingin.

Dia menyambungkan speaker di laptopnya sehingga suaranya benar-benar sangat kencang.

"FEBI VOLUME NYA KECILIN"Teriak papanya dari kamar samping. Buru-buru Febi mengecilkan volumenya takut papanya akan menghampirinya dan mengecilkan volumenya sendiri.

"Takut gue kalo papa tau gue nonton konser Shawn di youtube"

Papa Febri sangat berharap jika Febri dan Shawn memiliki hubungan lebih dari sahabat. Papanya sudah berharap saat Shawn berumur 12 tahun. Saat dia belum terjun ke dunia musik sampai internasional.

Febri kembali menontonnya dan mengamati wajah Shawn yang masih terbilang baby face.

👽👽👽

Mau nyoba fanfiction. Semoga target sesuai harapan. Makasih.

××Fangirl××

Kid In Love | shawn mendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang