Chapter 2 : Bad Feeling

996 182 110
                                    

ZARA LARSSON #mulmed

🌻🌻🌻

Zara’s POV

Jujur, walaupun Charlie membuatku tersenyum dengan candaannya, tapi suasana yang sebenarnya terasa hampa.

Tak ada kesan istimewanya sama sekali. Walaupun aku memang tertawa sampai keluar air mata, tapi rasanya ada yang mengganjal. Boleh kubilang ataupun kutebak, Charlie yang sekarang nampak berbeda dari Charlie yang dulu pertama kali kukenal.

Dari tutur katanya mulai singkat.

Sesibuk apapun itu, selelah apapun itu, dia selalu berusaha meminta maaf jika dirasa dia mulai singkat. Kurasa, dia mulai menjauh dariku. Aku pun tak tahu jelas, aku sedang berpikiran negatif atau memang kenyataannya begitu.

Tidak hanya itu, terhitung kira-kira satu bulan terakhir, selalu saja aku yang memulai ruang chat.

Sungguh, ini sangat berbeda dibandingkan masa awal hubungan kita. Lama kelamaan, pikiranku semakin tidak karuan. Semua pikiranku melayang dibawah alam sadar.

Sampai-sampai aku mengira, hubunganku tak akan lama lagi umurnya.

'Oh tidak. Tidak, jangan Zara jangan sampai hal itu terjadi. Jangan!' gumamku dalam hati.

Entah mengapa, feeling semakin meyakinkan bahwa hubunganku akan segera berakhir.

Hari inikah?

Atau besokkah? Aku tak tahu.

Sampai kapan aku harus selalu memulai chattan dengannya? Sampai kapan pula aku harus menahan pikiranku yang kian semakin melayang?

Pernah sekali, dia memulai ruang chat dengan tutur kata yang membuatku nyaman. Jangan pernah berpikir bahwa itu dia. Asal kau tahu, ternyata, itu dibajak oleh temannya, Pharrel.

Kukira itu memang benar Charlie. Seandainya dia dapat merasakan posisi menjadi diriku, hal ini sangatlah menyakitkan. Sayangnya, mungkin dia tidak merasa.

Flashback on

1 pesan diterima
Charlie :
Morning, Zara sayangku

Me:
Morning too, Char. Ihh kamu gak kayak biasanya manggil gitu hihi

Charlie :
Lagi apa Zara?

Me :
Biasa, pagi-pagi nonton TV aja. Kamu tau lah anak rumahan gimana?

Charlie :
Kamu udah makan kan?

Me :
Makan pagi? Udah lah. Ini udah jam 10 loh masa belum makan pagi.

Charlie :
Iyah deh sayangku

Me :
Ih, kamu kok tumben manggil itu? Gak kayak biasanya... Kamu kesurupan apa?

Charlie :
Oh gak boleh yah?

Me :
Aduh jangan marah dong, nanti gantengnya berkurang tuh

Charlie :
Besok aku mau ketemu sama orang tua kamu. Kita bicarakan tentang pernikahan kita.

Me :
Serius? Kok obrolannya tiba-tiba begini yah. Kita belum ada rencana apapun loh..

Charlie :
Gak usah khawatir. Itu full urusan seorang cowok

Sorry (Charlie Puth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang