Cerita oleh firzaajizunaarta
Belaian angin menyapa Edward dengan penuh kasih sayang. Ia membelainya manja. Mengajaknya bicara dengan penuh kelembutan. Seorang pengendali angin sedang bermain-main dengan anginnya.
Desiran debu mulai bersuara riuh. Menyentuh kulit Edward dengan penuh kehangatan. Seorang pengendali tanah mulai bersuka cita dengan tanah mereka.
Percikan api merah menyala mulai menerangi jiwa. Menyilaukan mata Edward dengan ganasnya. Seorang pengendali api mulai bercanda dengan panas yang ia miliki.
Mereka semua adalah empat sahabat yang hidup damai dalam sebuah kerajaan kecil yang sejahtera. Di bawah pemerintahan raja yang baik hati. Para pengendali ini hidup di bawah perlindungan payung kebijaksanaan.
Hingga sekelompok orang berbaju hijau datang dan memasuki kerajaan. Mereka berjumlah sangat banyak. Hingga salah seorang dari mereka berjalan sendirian ke dalam istana kerajaan, pusat pemerintahan negeri ini.
***
"Hei! Menurut kalian, bagaimana caranya menghilangkan kutukan yang mereka berikan?" tanya Edward.
Pagi ini Edward bersama keempat saudaranya duduk dibawah pohon hijau yang tumbuh subur di tengah alun-alun kerajaan.
Dari sini terlihat kokohnya istana kerajaan dan disampingnya berdiri pohon raksasa yang hidup dengan leluasa di samping kokohnya istana kerajaan.
Namun suburnya pohon-pohon di kerajaan bukan tanpa sebab. Pohon-pohon ini bisa besar karena hadirnya sekelompok pengendali kayu yang datang ke kerajaan ini.
Sayangnya semuanya tak seindah yang dibayangkan. Para pengendali kayu menyegel setiap pengendali elemen lainnya. Mereka mengambil alih kerajaan secara paksa. Membuat segel yang tak bisa dibuka siapapun. Mereka hidup dalam belenggu penyiksaan.
Semua pengendali elemen di sini hanya bisa pasrah menerima keadaan. Mereka tak bisa melawannya. Kekuatan para pengendali kayu yang terlalu kuat membuat pengendali elemen lainnya pasrah.
"Entahlah, aku tak bisa melakukan apapun selain berdoa," balas Charles. Seorang pengendali api.
"Tak ada lagi yang bisa kita lakukan. Bahkan Raja pun telah dipengaruhi pendatang sialan itu," kata Tris seorang pengendali udara.
"Aku sudah muak, argh...." Josh memukul pohon ditengah alun-alun itu hingga pohonnya tumbang. Tumbangnya pohon itu membuat sebuah genangan air yang cukup besar. Untung saja hari sudah petang. Tidak ada yang nelihat keempat remaja itu berkumpul.
Edward sendiri adalah seorang pengendali air. Dengan kekuatannya ia pernah membekukan seluruh kerajaan hanya dengan satu ayunan tangan. Saat itu ia belum bisa mengendalikan kekuatan yang luar biasa dalam dirinya.
Saat ia sudah mulai bisa mengendalikannya datanglah sekelompok orang sialan yang menyegel seluruh kekuatan para pengendali. Menjadikan tubuh pengendali itu sebagai penjara yang tepat untuk setiap energi elemen.
Aneh sekali, bagaimana bisa pohon seperti ini bisa menghasilkan air sebanyak ini. Edward yang penasaran akhirnya menyentuh air itu.
Saat ia menyentuh air itu ia merasakan sensasi panas yang luar biasa di tangannya. Tepatnya di segelnya. Ia mulai jatuh tersungkur dan merasakan sakitnya. Perlahan namun pasti segel itu mulai menghilang.
Ia bisa merasakan kekuatannya kembali lagi. Ia mencoba mengendalikan butiran embun malam di sekitarnya. Dan benar, kekuatannya kembali setelah ia menyentuh air dari pohon itu.
"Apa yang terjadi?" tanya Charles.
"Entahlah tapi ini berhasil. Walau sangat menyakitkan," jawab Edward dengan bahaginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
FantasíaBeberapa hal memang tampak aneh di matamu. Sejenak, mari kita tinggalkan aktivitas kaku itu. Biarkan dunia yang selama ini terpenjara berkecamuk dan menjadi nyata. Let's your fantasy take over