Sword

43 4 0
                                    

Cerita oleh KYHwa11

Sekitar tujuh belas tahun yang lalu telah terjadi perang besar-besaran antara manusia dan para gorm di muka bumi.

Desa Purtre di bawah kekuasaan Raja Arapenta Bertolucci adalah desa yang paling banyak kerusakan dan semua pemuda dan anak laki-laki di culik oleh para gorm.

Sang Ratu saat itu sedang mengandung Pangeran, untuk menyelamatkan Ratu dan calon bayinya. Raja rela mengasingkan istri dan calon bayinya yang ia cintai kesebuah lembah hitam.

Di lembah hitam itu terdapat istana hitam yang kelam. Untuk bisa ke Istana besar yang kelam itu, Ratu Arnetha dan jabang bayinya itu harus melewati jembatan rapuh dengan pemandangan jurang dalam di bawahnya.

Dengan bantuan para pengawal dan asisten Raja, sang Ratu akhirnya melahirkan Pangeran tampan yang di beri nama Arialn Bertolucci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan bantuan para pengawal dan asisten Raja, sang Ratu akhirnya melahirkan Pangeran tampan yang di beri nama Arialn Bertolucci.

Pangeran Arial Bertolucci yang tampan iu sudah tumbuh dewasa sekarang, ia mendapatkan misi dari ayahnya Raja Arapenta Bertolucci, misi misterius yang hanya ia dan sang ayah yang tahu. Walaupun ia belum bertemu dengan ayahnya, Pangeran Arial sangat senang mendapatkan misi ini.

Pangeran Arial Bertolucci memang sangat di kenal pemberani, riang, ramah dan sangat menyangi ibundanya. Biarpun ia tak boleh pergi jauh dari lembah dan istana tapi ia tak takut untuk menghadapi tantangan di dunia luar.

"Seperti apa dia?" Tanya Pangeran Arial.

"Siapa yang kau sebut 'dia', anakku?" Tanya ibundanya.

"Ayah... maksudku, Yang Mulia Raja" jawab Pangeran Arial.

"Kau harus membiasakan dirimu memanggilnya ayah dan juga Yang Mulia"

"Baik, akan aku biasakan" seru Pangeran Arial sangat lembut. "Tapi, seperti apa ayah?" Tanya pangeran lagi.

"Dia setampan kau, walaupun kau lebih tampan darinya" jawab Ratu Arnetha

Pangeran tersenyum lembut pada ibunya, lalu ia naik ke atas kudanya dengan sangat gagah.

"Kembalilah secepatnya, anakku" ucap Ratu Arnetha.

"Iya, ibu" jawab Pangeran Arial.

Hari itu Ratu Arnetha melepas kepergian Pangeran Arial. Ratu menatap rombongan itu dengan tatapan penuh kekhawatiran dan rasa bangga pada anak semata wayangnya yang tanpa terasa sudah tumbuh dewasa.

--

Rombongan Pangeran yang di pimpin oleh Panglima Askah, kini sudah berada di depan padang savana yang cukup luas.

"Kita harus berhati-hati disini" kata Panglima Askah.

"Ada apa di sini, Panglima?" Tanya Pangeran Arial.

"Terdapat makhluk-makhluk yang tak terlihat kasat mata namum dapat membunuh" jawab Panglima Askah.

"Bagaimana kita bisa melewati tempat ini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KalopsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang