Chapter 1 (Hidupku)

43 2 0
                                    

*Nama ku Vika Dulu saat aku kecil, aku selalu di manja oleh kedua orang tuaku ... Apapun yang aku minta selalu dituruti *

"Ayah ... Bolehkan aku meminta sesuatu ? Ucap ku polos
"Boleh sayang, kamu mau minta apa ?" sahut ayah ..
"Aku ingin pergi berlibur bersama ayah, ibu". Ucapku
"Emangnya anak ayah mau pergi berlibur kemana ?" ayah bertanya
"Aku hanya ingin berlibur ke dufan yah. Dufan itu jauh ya ? Kalau begitu, kita tidak usah pergi kesana". Ucapku dengan nada sedih.
" nggak kok sayang,, pasti akan ayah turuti kemauan mu itu. Tapi sekarang2 ini ayah sibuk nak". Ucap ayah dengan wajah memelas.
"Ayah tak pernah ada waktu untukku". Ucapku dengan nada tinggi.
"Kau tahu nak, 1 jam bagi ayah itu sangat penting. Jika 1 jam saja ayah meninggalkan pekerjaan, maka ayah akan menyesal. Karena dengan 1 jam itu ayah bisa menuruti apa yang kamu inginkan". Ujarnya.
"Baiklah ayah ... Aku akan menunggu sampai ayah bisa membagi waktunya untukku". Ucapku.

*lalu, setelah itu aku berencana untuk menyisihkan uang jajanku untuk membeli semua waktu ayah *
*dan beberapa bulan kemudian tabunganku penuh... Lalu aku berencana akan memberinya kepada ayah ...


" ibu ... Ayah mana? Mengapa dia sibuk sekali?" ucapku dengan nada lesu.
"Ayahmu sedang bekerja sayang, dia pasti akan pulang". Jawab ibu.
" tapi mengapa disaat ayah pulang, aku tidak pernah melihatnya? Mengapa ayah selalu pulang disaat aku tertidur? Dan mengapa disaat aku terbangun, ayah sudah pergi ? Aku rindu keharmonisan rumah ini ... " ucapku.
"Sabarlah sayang, semuanya pasti berlalu ... " ibu tersenyum kepadaku.

*beberapa hari kemudian

"Ayah ... Aku membawakan sesuatu untuk ayah". Ucapku.
" apa itu nak ?". Jawab ayah
"Ini uang ayah,, aku ingin membeli waktumu 1 jam saja untuk selalu bersamaku ... :'( apakah ini cukup ayah?".
" sayang, kamu tidak usah seperti itu, ayah akan berusaha untuk selalu bersamamu". Ucap ayah bersedih.
"Apakah ayah berjanji?". Ucapku dengan sedih
" ayah janji nak". Jawab ayah.

*ibu yang melihat kejadian ini pun langsung memeluk kami

"Oh ya nak, ayah punya berita baik untuk mu ". Ucap ayah, sambil mengusap air matanya.
" apa itu ayah ?" tanya ku.
"Kamu akan punya adek nak ... " jawab ayah girang..
"Yeay ... Benarkah ayah . .. ?" tanyaku
"Itu benar sekali sayang". Jawab ibu.
" ayah - ibu ... Aku mencintai kalian karena Allah :)". Ucapku.
"Kami pun sangat mencintaimu karena Allah ".

*beberapa tahun kemudian, disaat aku sudah memasuki kelas 4 SD, aku selalu mendapat peringkat yang baik. Dan itu karena dukungan dari orang tuaku.

*dan saat aku kelas 6 SD aku mulai bersahabat dengan seorang cowo yang bernama Fariz (nama samaran). Dia adalah sahabatku. Dia selalu ada untukku dan selalu melindungiku. Dan dia adalah anak dari temen ayah ...

"fariz, kamu bisa gak anter aku ke toko buku ? Soalnyakan bentar lagi mau UN". Tanyaku sambil tersipu malu.
" boleh kok vik ... Emang kapan ke toko bukunya ?". Jawab fariz sambil tersenyum ..
"Kita akan ke toko buku besok". Jawabku sambil tersenyum ...

*lalu tiba-tiba Fariz mencubit hidungku yang pesek ini, dan akupun memanyunkan bibir ...

" uncchh, kamu lucu banget sih kalo lagi manyun". Ucap Fariz terkekeh.
"Fariz, sakit tau ... Kamu mah kebiasaan nyubit hidung. Kenapa gk sekalian aja jambak rambut aku ?" ucap ku terkekeh juga ..
"Ihh, masih mending nyubit hidung, ada manfaatnya biar hidung kamu mancung kaya hidung aku. Dari pada jambak rambut kamu yang bikin kamu sakit". Fariz tersenyum dan mulai mencubit kedua pipi Vika
" iyaa sih .. Terus kenapa kalau aku sakit ?" tanyaku sambil tersipu malu.
"Aku gak akan biarin sahabat aku ini sakit. Apalagi kalau aku yang nyakitin kamu. Kamu tau gk vik ? Kamu adalah sahabat yang paling bisa ngertiin aku, yaaa walaupun kamu manja, tpi kamu sahabat terbaik buat aku :)". Ucap fariz sambil menatap Vika dan menaruh kedua tangannya ke bahu Vika.

Hidup, Cinta, & takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang