Chapter 2

14 0 0
                                    

Skip

*Vika terus Mencari keberadaan Fariz.  Namun, dia tahu Fariz tidak akan meninggalkannya sendirian. Kemudian dia duduk disalah satu kursi panjang yang ada di gramedia tersebut.

"Huuuft, dimana Fariz ? Aku yakin, dia tak mungkin meninggalkanku". Ucap Vika dengan nada gelisah. 


*kemudian dari belakang ada yang menutup mata Vika dengan tangannya dan di saat dia membuka matanya, Vika terkejut saat melihat boneka itu. *

" ya ampun Fariz, kamu beli ini buat aku ? " Tanya Vika dengan nada ceria sambil tersenyum melihat kearah Fariz.
"Iya vik ... Kamu suka?" tanya Fariz dan tersenyum kepada Vika.
"Aku sangat menyukai ini. Tapi kok kamu bisa tau kesukaan aku? ", tanya Vika sambil mengerutkan dahinya.
" karena aku tahu apa yang ada di dalam hati kamu, dan aku tahu semua tentangmu ". Jawab Fariz tersenyum sambil meletakkan kedua tangannya ke wajah Vika.
"Aku sangat berterima kasih kepadamu .. " ucap Vika sambil tersenyum kemudian memeluk sahabatnya itu.
(Fariz hanya menjawab dengan mengangguk)

*kemudian, mereka pun pulang. Selama perjalanan Vika terus memeluk boneka pemberian dari Fariz ini .*

*namun, setelah Vika lulus SD dan masuk ke SMP, persahabatan mereka semakin kuat. Yang akhirnya menjadi cinta dan takut kehilangan.

*Vika sering senyum-senyum sendiri jika ia melihat boneka pemberian Fariz .
Suatu ketika .....

"Vik, aku sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu. Kamu itu sahabat terbaik buat aku". Ucap Fariz sambil menatapku dan meletakkan kedua tangannya di bahu Vika.
" aku heran dengan ucapan Fariz tadi, kenapa tiba-tiba dia berkata seperti itu? (Berbicara dalam hatinya). Kamu ini ngomong apa sih riz ?" ucap Vika sambil melepaskan kedua tangan fariz dibahunya. 
"Vik, aku serius ... Aku sayang sama kamu. Bahkan ... Aku udh terlanjur cinta sama kamu ". Ucap Fariz menatap Vika serius.
(Deggg, jantung Vika berdetak sangat kencang)
" Fariz, aku gak mau kehilangan kamu. Aku pun merasakan hal yang sama kepadamu. Tapi ... Aku gak mau kita pacaran - putus - berantem lalu pisah. Apa kamu mau itu semua terjadi ? Aku harap kamu mengerti ". Ucap Vika menatap wajah fariz, dan meletakkan tangannya di kedua pipi Fariz.
"Ya, aku tau vik .. Aku sayang sama kamu, aku pun gak mau kehilangan kamu." ucap Fariz & memeluk tubuh Vika.

--- SKIP FARIZ ---
"Mah, kok dada Fariz sakit yaa .. ?" ucap Fariz sambil memegang dadanya.
"Kamu kenapa sayang ?" kata mamah Fariz dan memasang wajah khawatir.
"Aku jga gak tau mah ". Jawab Fariz sambil mengangkat kedua bahunya .
" ya udah, kita pergi ke dokter yuk ". Ajak mamah Fariz.

*Akhirnya Fariz dibawa oleh mamahnya ke rumah sakit langganannya. Ternyata iya mengidap penyakit gagal ginjal yang sudah lama berada di tubuhnya. Namun, mereka tidak pernah mengetahui itu. *

*setelah menunggu beberapa lama akhirnya dokter keluar .  

" Bu, ada yang perlu saya bicarakan ... Ayo ikut saya ..." ajak dokter kepada mamah Fariz .
"Ada apa dok ? Anak saya baik-baik saja kan? " tanya mamah Faris sambil memasang wajah khawatir.
"Jadi gini bu, Fariz mengidap penyakit gagal ginjal yang sudah lama berada di tubuhnya. Dan dia harus sering cuci darah ... Jika tidak, dia akan ... " ucap dokter sambil memasang wajah sedih.
"Gak mungkin dok, selama ini dia baik-baik saja, bahkan dia begitu bahagia". Ucap mamah Fariz sambil heran.
"Fariz bisa saja menutupi semua rasa sakitnya, saya harap ibu bisa mengerti dan tabah ". Ucap dokter sambil tersenyum. 

*mamah Fariz keluar dari ruangan dokter.

"Mah, aku sakit apa mah ? Terus mamah kenapa nangis?" tanya Fariz memasang wajah heran.
"Kamu harus tau nak, sebenarnya kamu mengidap penyakit gagal ginjal. Dan penyakit itu udah lama ada di tubuh kamu. Mamah harap kamu kuat dan tabah nak ". Ucap mamah dambil mengeluarkan air matanya.
" Mah, berarti umur Fariz gak lama lagi ya? " tanya Fariz sambil menangis.
"Umur seseorang gak ada yang tau nak. mamah yakin, kamu pasti bisa melewati semua ini ". Ucap mamah sambil tersenyum dan memberi semangat kepada Fariz ..
" mah, jangan kasih tau sama Vika yaa .. Fariz gak mau dia sedih". Ucap Fariz sambil memohon kepada mamahnya.
"Iya mamah janji gak akan kasih tau ke Vika". Ucap mamah Fariz sambil berjanji kepada Fariz.
(Lalu, Faris dan mamahnya berpelukan)

*beberapa minggu kemudian, Fariz tak pernah mengunjungi Vika. Karena dia tahu bahwa waktu hidupnya tidak akan lama. Dan dia berniat untuk menjauhkan Vika, agar Vika terbiasa tanpa Fariz.

"Fariz kamu dimana ? Udah 3 minggu kamu gak ada kabar? Aku kangen banget sama kamu Riz". Ucap Vika sambil memeluk boneka dan foto pemberian Fariz.

*tiba-tiba foto yang digenggam oleh Vika terjatuh ... (Bruuuk *anggap pecahan kaca*)

"Astagfirullah,, kenapa tiba-tiba perasaanku gak enak ?". Ucap Vika dalam batinnya)

*tiba-tiba orang tua Vika memanggilnya ...

" vika ... Kesini nak ". Panggil mamah Vika
" Ada apa mah, mamah baru dapet kabar tentang Fariz ... Bahwa dia masuk rumah sakit". Ucap mamah vika dengan nada rendah.
"Apa?! (Kaget) apa yang terjadi dengan Fariz mah ?". Tanya vika sambil meneteskan air mata.
" mamah juga gak tahu nak, tadi mamah Fariz bilang ke mamah. Katanya kamu harus jenguk Fariz sekarang, Fariz butuh kamu!". Ucap mamah Vika dengan nada sedih.
"Oke mah, vika pergi sekarang". Ucap Vika sambil melangkah pergi dan meneteskan air matanya.
" hati-hati nak ". Ucap mamah teriak.

NEXT Or STOP ?
Maaf ceritanya GAJE😅😅
Tangan udah makin keriting 😅😅
Ini kisah nyata lohh ... Dan aku yang pernah merasakannya, yaa walaupun ada settingan sedikit😅😅😅

See you next time guys ..
@silvi_maulidya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup, Cinta, & takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang