2. Rumah Tiara

54 18 1
                                    

   Dion memberhentikan mobilnya di pekarangan rumah tiara, tadi saat ia masih di makam tiara bersama ke tiga sahabatnya yaitu mitha, rachel, dan angga, tiba - tiba ia mendapat telphone dari papa rehan papanya tiara.

   Papa rehan meminta dion, bersama ketiga sahabatnya untuk segera ke rumahnya, karna ada sesuatu yang penting yang ingin di sampaikan papa rehan mengenai tiara kepada dion, mitha, rachel, dan angga.

   Dion yang mendengar hal penting yang ingin di sampaikan papa rehan mengenai tiara langsung saja lari menuju parkiran mobil, untuk pergi ke rumah tiara, dion sengaja tidak memberitahu kepada ketiga sahabatnya yang lain, karna ia yakin sahabatnya akan mengikutinya.

   Saat dion turun dari mobil, ia melihat mobil angga berhenti di sebelah mobilnya, dion melangkahkan kakinya untuk memasuki rumah tiara di ikuti mitha, rachel dan angga yang baru keluar dari mobil.

   Rachel & angga mengikuti dion yang akan masuk ke sebuah rumah sederhana tapi elegant, mereka bingung rumah siapa yang akan mereka masuki ini, tapi kebingungan mereka berdua tidak berhenti lama karna ucapan mitha.

   "Ini rumah tiara" jelas mitha yang mengerti tatapan bingung ke dua sahabat mereka yang melihat rumah tiara, rachel dan angga sedikit shock tapi  mereka tetap ikut melangkah masuk mengikuti dion, sebenarnya di fikiran mereka berdua timbul banyak pertanyaan 'mengapa dion tiba - tiba pergi dengan keadaan panik ke rumah tiara ?' dan 'untuk apa dion pergi ke sini ?' dan masih banyak lagi pertanyaan di fikiran mereka.

   Mitha tau apa yang ada di fikiran kedua sahabatnya, fikiran mitha sendiri sama dengan kedua sahabatnya, tapi mitha bisa menerka jawaban atas apa yang ia fikirkan.

   Saat mereka baru memasuki rumah, mereka langsung di sambut tama opa tiara, tama mengajak mereka berempat menuju ruang keluarga. Dan sesampainya di ruang keluarga mereka langsung disuruh tama untuk duduk, kemudian tama menyuruh bibi untuk membuat coklat panas untuk mereka berempat. Setelah itu tama langsung mendekati sinta istrinya yang menangis sambil memeluk kotak kado.

   Saat ini di ruang keluarga hanya ada suara tangis mama dan oma tiara, sedangkan papa dan opa tiara memeluk istri mereka masing - masing agar tenang.

   Dion, mitha, rachel, dan angga hanya diam dari tadi saat mereka di persilahkan duduk di ruang keluarga. Mereka tidak ada yang mengeluarkan suara apa pun, hingga membuat suasana tak nyaman.

   Rehan yang merasa suasana mulai tak nyaman, ia mencoba merenggangkan pelukannya pada istrinya saat istrinya sudah mulai sedikit tenang.

   Rehan menatap empat remaja yang duduk bersebelahan di depannya, keadaan empat remaja itu sangatlah kacau, dengan wajah pucat, mata sembab, rambut lembab, tubuh basah, dan pakaian basah serta kotor, rehan yakin masti empat remaja itu tidak pulang ke rumah dan masih berada di makam putrinya, rehan bersyukur tadi telah meminta dion ke rumah bersama ketiga sahabat lainnya, jadi mereka tidak akan berada di makam putrinya terus hingga pagi menjelang, itu pun jika mereka tidak pingsan karna tidak makan, tidur, dan terus terkena hujan.

   "Sebelumnya om minta maaf pada kalian karna malam - malam begini om meminta kalian datang ke sini" rehan mulai membuka percakapan.

    Dion, mitha, rachel, dan angga menganggukkan kepala mereka secara bersamaan saat mendendengar ucapan rehan papa tiara.

    "Ada hal yang sangat penting yang ingin om sampaikan mengenai tiara, tapi sebelum itu sebaiknya kalian membersihkan diri dan makan dulu, karna om yakin pasti kalian belum  makan karna terus berada makan tiara" rehan menyampaikan maksud tujuannya yang meminta mereka berempat datang ke rumahnya, tapi sebelum ke inti pokok rehan meminta empat remaja itu untuk membersihkan diri dan makan terdahulu.

DIARY From TIARA To YUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang