3.Kartu Ucapan Untuk Papa

47 18 1
                                    

   Kini hanya tinggal rehan yang berada di ruang keluarga, maura istrinya telah pamit untuk istirahat duluan di kamar, ibu dan ayah rehan juga telah pamit untuk beristirahat duluan tadi, dion tadi telah izin untuk menginap disini, dan ke tiga sahabat dion dan putrinya telah pamit untuk pulang juga tadi.

   Rehan memegang kartu ucapan yang di tinggalkan putrinya di tangan kanannya kini, ia ragu untuk membuka dan membaca isi kartu ucapan itu, tapi hati kecilnya sangat penasaran dan ingin membaca isi kartu ucapan itu.

   Tangan kiri rehan terulur untuk membuka kartu ucapan yang di berikan putrinya, tangan kirinya sedikit bergetar saat membuka kartu ucapan yang di berikan putrinya secara perlahan, dan saat kartu ucapan itu terbuka, air mata rehan mengalir lagi karna melihat beberapa foto yang di gabung menjadi satu menempel di sisi kiri kartu ucapan itu, di dalam foto itu terdapat putrinya, istrinya dan dirinya.

   Tangan kiri rehan terulur untuk membuka kartu ucapan yang di berikan putrinya, tangan kirinya sedikit bergetar saat membuka kartu ucapan yang di berikan putrinya secara perlahan, dan saat kartu ucapan itu terbuka, air mata rehan mengalir lagi k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Foto pertama terdapat putrinya tiara yang duduk bersisihan dengan maura yang merangkul lengan tiara, putri dan istrinya tersenyum manis di foto itu.

  Foto kedua terdapat tiara yang memeluk maura dan satu tangan maura membalas pelukan putrinya, di foto itu rehan dapat melihat kecerian putrinya.

   Foto ketiga terdapat dirinya, istrinya, dan putrinya yang berada di tengah, di foto dirinya tengah merangkul pundak dan lengan kiri putrinya, sedangkan istrinya merangkul pinggang dan lengan kanan putrinya, rehan melihat dirinya tersenyum bahagia di foto itu begitupun dengan istri dan putrinya.

   dan foto ke empat atau terakhir ia melihat maura istrinya yang duduk merangkul pinggang putrinya dan ia yang berdiri merangkul kedua pundak istri dan putrinya.

   Rehan menyentuh foto itu, ia berulang kali mencium foto itu, dan memeluknya, setelah itu ia melihat kartu ucapan itu lagi, di samping foto putrinya yang bersama istri dan dirinya atau bagian kanan kartu ucapan itu terdapan tulisan putrinya yang sangat rapi.

'Papa tiara sangat bahagia di lahirkan di dunia ini sebagai putri cantik papa oleh allah..'
I love you papa

   Rehan makin menangis membaca tulisan putrinya, hatinya sangat sakit karna putrinya terlalu mencintainya padahal dirinya bukanlah ayah yang baik. Ia tidak dapat menemani putrinya melawan penyakit kejam yang di derita, yang semakin hari semakin membuat otak putrinya mengecil, yang semakin hari semakin membuat putrinya menderita karna tidak mengingat sesuatu, membuat putrinya menderita merasakan rasa takut yang mendalam, Bahkan ia tidak bisa berbuat apa - apa saat melihat putrinya yang sekarat saat mengalami kecelakaan memohon padanya untuk mendonorkan hati dan matanya untuk seseorang yang berharga bagi putrinya.

Flashback ON

   Saat mendengar putrinya mengalami kecelakaan mobil rehan buru - buru menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit rehan langsung menuju UGD sesampainya di UGD rehan mendapatkan putrinya dalam keadaan sangat kritis, dokter memanggilnya karna tiara ingin membicarakan sesuatu.
Rehan mendekati ranjang tiara, ia melihat kepala tiara terluka dan mengeluarkan banyak darah, ia juga melihat sekujur tubuh putrinya penuh dengan luka.
"Paa.. Pa" tiara memanggil rehan
"Iya sayang ini papa, kata dokter tiara pengen ngomong sama papa ngomong apa sayang ?" rehan menggenggam tangan putrinya, air matanya mengalir dengan sendiri.
"Pa.. wak..tu ti..ara uu..dah mau haa..bis, allah uu..dah Rin..du ti..ara, ti..ara ga..k per..nah min..taa se..su..atu sa..ma paa..pa se..la..ma inii.., sebelum ti..ara ke.. ruu..mah allah, ti..ara ii..ngin donorin or..gan tuu..buh tii..ara buu..at se..se..orang, ga..pa..pa kan.. pah ?" tiara memohon pada rehan.

"Apaa?" rehan shock mendengar permintaan putrinya "sayang papa gak bisa ngabulin permintaan tiara, tiara minta yang lain aja ya sayang" tangis rehan makin pecah mendengar permintaan putrinya yang tidak masuk akal.

"Pa..paa.. ti..ara mo..hon, tia..ra ii..ngin dii.. si..sa.. hii..dup tia..ra i..nii ber..man..faat un..tuk hii..dup se..se..ora..ng, pa.. se..se..ora..ng ini sang...at ber..har..ga buu..at ti..ara, pa.. ti..ara mo..hon bo..leh.. yah..?" tangis tiara makin pecah, rehan memejamkan matanya ia sadar selama ini tiara tidak pernah meminta bahkan menuntut sesuatu padanya, sambil memejamkan mata sebentar dan menghirup nafas besar, rehan menjawab "iyah papa izinin, kalo emang itu bisa buat tiara bahagia" akhirnya rehan pasrah dengan keinginan
Putrinya, tiara tersenyum bahagia, rehan memeluk putrinya dan mencium setiap sudut wajah putrinya, setelah itu dokter datang menyerahkan formulir persetujuan untuk pendonoran, kemudian tiara di bawa ke ruang operasi, dan rehan hanya bisa menangis di lantai rumah sakit atas keputusannya.

Flashback OFF

   Rehan menjatuhkan tubuhnya di lantai ia menangis tersedu - sedu sambil membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara yang dapat mengganggu istirahat semua orang di rumah.

   Jiwa rehan hancur lebih hancur dari pada hatinya, ia hanya dapat perdo'a pada allah agar putrinya bahagia di atas sana.

#-#

Kasian papa rehan
Ayo vote coment all😊

DIARY From TIARA To YUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang