Nama aku krisma dan aku masih sekolah kelas sebelas. Pada waktu itu saat aku kelas sepuluh, tepatnya hari rabu sepulang sekolah aku, Erma, dan Rani mampir di warung pinggir jalan untuk sekedar membeli jajanan ringan.Kita bertiga duduk di kursi kayu panjang tepatnya dibawah pohon karsem. Sambil menunggu pesanan, kita ngobrol dan main hp yang kebetulan masih jadul.
Di warung ini ada kakak kelas juga yang sedang duduk namun agak berjauhan dengan kita, sedangkan ibu penjual sedang mengoreng pesanan kita.
Semilir angin benar benar membuat ngantuk hingga pesanan yang dibeli pun sudah matang. Makan dipinggir jalan dengan angin yang semilir milir memang sungguh menyenangkan walaupun cukup sederhana. Setelah selesai Rani dan Erma memberikan uangnya padaku dan aku pun membayarnya.
Aku mengambil motor dan menyuruh Erma menaiki motor, saat Rani mau mengegas motornya, aku lebih dahulu sehingga rani ketinggalan.
Diperjalan aku merasa aneh kenapa Erma kok hanya diam dan lebih ringan dari biasanya saat aku boncengi. Hingga sampai dirumah Erma, aku berhenti dan menunggu erma turun. Dalam hati aku bertanya
"kok erma gak turun turun ya"
Saat aku menengok kebelakang ternyata Erma gak ada. Aku pun panik mencari Erma sampai kebelakang rumahnya yang kebetulan ada adek laki lakinya yang sedang main dgn kolam ikanya. Sambil lirik lirik aku ia memandang dengan aneh dalam hati aku bicara
" dasar adek songong 😡😡. Terus apa Erma ngumpet ya?" lagi lagi dalam hati aku berbicara
"ah iya pasti Erma ngumpet, soalnya kalau iya lewat pintu depan pasti kelihatan😒😒"
dan aku pun berpikir dalam hati
"kalau erma lari tapi kok cepet banget ya dan gak ada suaranya lagi😔😔" hingga lamunanku buyar saat rani dan Erma datang dibelakangku dengan mengendarai montor Rani.
Lagi lagi aku hanya bisa melongo melihat Rani dan Erma boncengan
"lah tadi yang aku boncengin siapa🙆" tanyaku pada mereka.
"He cah edan, bisanya erma ditinggal" cerocos Rani.
Sedangkan erma malah cengar-cengir dan menganggukan kepala seraya setuju pendapat rani. Lagi lagi aku berfikir dalam hati
"lah tadi siapa yang aku ajak bicara di perjalanan pulang" aku mala semakin bingung
"Er, bukanya tadi kamu udah naik motor aku ya? Mangkanya aku langsung gas. Kamu juga diem aja waktu aku ajak bicara, lah terus kok kamu bisa sama rani?" ucapku yang mala membuat rani dan erma saling pandang dan makin bingung.
"lah tadi aku mau naik kamunya udah digas, untung ada Rani kalau gak ada aku malu mau pulang ama siapa coba, kakak kelas tadi juga ngetawain aku gara gara aku belum naik malah udah di gas duluan, untung gak jatuh." Jawab erma dengan tampang kesalnya karna merasa ditinggal.
Aku hanya menganguk anguk kepala hingga aku kaget saat Erma dan Rani tanya kepada aku.
"LAH TERUS YANG DIBONCENGI KAMU SIAPA KRISS" tanya erma dan rani barengan.
" Astaga kamu tanya apa mau bunuh aku untung gak mati" ucapku kesal.
Pikiran aku malah semakin mengada ngada.
"gak gak mungkin kalau aku bicara sendiri orang tadi erma nyaut kok walaupun hanya menganguk angukan kepalah doang dan banyak diam." Ucapku dalam hati sambil mengeleng gelengkan kepala hingga terlintas di otakku
"jangan jangan se..., tan"ucapku dan langsung mengegas motorku menuju rumah dengan kecepatan 80 km/jam.
Wkwkhayo siapa yang pernah kayak gitu? Angkat kaki ya😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Lucu Masa Masa sekolah
Adventurecerita cerita masa sekolah yang mungkin pernah elo semua alami