Abil Knows

26 1 0
                                    

"Masuk ra" Arzhan membuka pintu.

Arzhan dan Zahra pun memasuki rumah.
Zahra masih merasa bingung, ia merasa ini salah. Menginap dirumah Arzhan? Ayolah ini memalukan, dan juga Zahra merasa telah menghianati Kanya, apa dia akan terluka jika mengetahi hal ini? Tapi Zahra tak punya pilihan lain, dia tak ingin tidur diluar dalam keadaan sedang hujan bisa bisa ia mati kedinginan.

Melihat raut kebingungan terpancar pada wajah Zahra, Arzhan merasa mungkin Zahra berpikir dia takut mereka akan satu kamar padahal bukan itu yang Zahra pikirkan.

"Tenang aja ra, kita ga akan sekamar ko"

"Hah? Ta-tapi gue..." Zahra tergagap.

"Lo takut kita akan sekamar kan? Keliatan tuh dari muka lo kaya orang kebingungan gitu"

Ko Arzhan bisa berpikiran kaya gitu ya?

"Yaudah ke atas gih! Lo bisa tidur dikama gue, gue biar tidur di kamar tamu"

"Tapi Zhan..." Zahra mencoba protes.

"Eiitss!" Arzhan mengacungkan telunjuknya.

"Pokoknya lo ga boleh protes"

Zahra hanya diam dan menunduk.

Arzhan kemudian mengusap kepala Zahra sambil tersenyum.

"Night ra"

02.30 am.

Pelan pelan Arzhan membuka pintu kamarnya agar tak membuat gadis yang sedang tidur disana tidak terbangun.

Arzhan berjalan menuju tempat tidurnya, menatap setiap inci wajah Zahra yang sedang tenggelam dalam mimpi, membenarkan posisi selimut yang hanya menutupi kaki kecil itu agar melindungi tubuh Zahra dari kedinginan.

Kemudian ia pun duduk disisi tempat tidur sambil mengusap ngusap rambut Zahra.

'I love you Zahra'

Zahra tersentak dan terbangun dari tidurnya.

"Ternyata cuma mimpi"

Zahra menutupi wajahnya dengan kedua tanganya, ia merasa dirinya sangat konyol memimpikan Arzhan datang padanya, menyelimutinya dan mengatakan kalimat i love you setelah itu. Hah sungguh Zahra merasa dirinya sudah gila karena cinta.

Zahra pun memutuskan tidur kembali .

4.30 am.

Tok..tok..tok..

"Zahra!!"

Tok...tok...tok..

"Raa!!!"

Tok...tok...tok..

"Zahra!!!"

Sudah sekitar sepuluh menit Arzhan mengetuk pintu kamarnya berniat mebangunkan Zahra, tapi tak ada jawaban sama sekali.

"Buset dah si Zahra kebo juga rupanya"

Arzhan terkekeh, ia pikir cuma kaum cowok saja yang susah untuk dibangunkan ketika tidur, tapi ternyata itupun berlaku untuk para cewek cewek.

Karena merasa gagal membangunkan dari luar kamar, Arzhan memutuskan untuk langsung saja masuk, dan ternyata pintunya memang tidak dikunci oleh Zahra entah lupa atau ia tak tau caranya mengunci pintu kamar Arzhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REPLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang