1

1.5K 59 12
                                    

Seorang gadis duduk memandangi kota dibawahnya. Walaupun hanya bersama pelayannya, ia tetap tak melepaskan jang-ot nya. Ia sedang berada di bukit tak jauh dari rumahnya. Sejak kecil ia selalu duduk dan memandangi kota dari sini. So Jeong sangat suka suasana tenang seperti ini.

"Agasshi, sebaiknya Anda segera pulang. Pasti Manim telah menunggu Anda di rumah dan hari sudah semakin sore"

Ucapan pelayannya menyadarkannya, So Jeong pun segera berdiri dan memandangi bangunan di depannya sekali lagi. Istana, ya dari tadi ia memperhatikan istana. Walaupun ia tau istana adalah tempat indah yang penuh intrik, tetap saja ia ingin berada di sana untuk sekali saja.

So Jeong memang belum merasakan kejamnya tempat itu secara langsung, tetapi ayahnya adalah seorang menteri. Ia juga lebih sering membaca buku tentang politik daripada merias diri seperti gadis lainnya.

"Baiklah, Ayo kita pulang" ucap So Jeong seraya berbalik menuju rumahnya.

***
Gelak tawa memenuhi halaman belakang kediaman keluarga Jang. Dua orang gadis seumuran terlihat sedang melukis bersama.

"Ayolah Eun Soo, jelas-jelas lukisanmu  tidak mirip dengan angsa. Bentuknya sangat aneh, Haahahaha" ucap gadis yang memakai jeogori kuning sambil tertawa.

Gadis lainnya yang memakai jeogori biru muda hanya bisa cemberut mendengar perkataan kawannya.
"Ya Hyeon Mi! Jangan bilang begitu, aku sudah berusaha setidaknya. Memang punyamu sudah selesai?"

"Sudah, tinggal mewarnai beberapa bagian lagi. Mau lihat? Indah bukan?" tanya Hyeon Mi

Eun Soo akui lukisan Hyeon Mi sangatlah indah, bahkan terlihat nyata. Ia iri, sangat iri dengan Hyeon Mi.

Eun Soo iri dengan Hyeon Mi yang cantik, pintar, lemah lembut dan satu lagi. Ia iri dengan Hyeon Mi yang disukai semua orang. Kalau bukan karena disuruh orangtuanya untuk menjalin hubungan dengan keluarga Jang, ia sangat malas berteman dengan Hyeon Mi.

"Eun Soo-ya!" Panggilan Hyeon Mi menyadarkan Eun Soo dari lamunannya.

"Ah, y-ye? Tadi kau bilang apa?"

"Apa kau baik-baik saja? Apa ada masalah? Dari tadi kau melamun terus" Tanya Hyeon Mi, ia agak heran dengan Eun Soo yang lebih banyak diam hari ini.

"Aku baik-baik saja. Mungkin sedikit kelelahan. Sebaiknya aku pulang, langitnya mendung. Aku takut kehujanan saat perjalanan pulang" Jawab Eun Soo

"Baiklah, ayo aku antar sampai gerbang"

***
Setelah sampai di rumahnya, Eun Soo langsung masuk ke ruangannya. Tangannya mengepal erat.

Hah! Berani-beraninya dia meledek kemampuan melukisku. Lihat saja, aku akan membuat mulutnya bungkam nanti. Dasar gadis sombong!

"Agasshi, ini saya" Eun Soo mengenali suara pelayannya yang memanggilnya.

"Masuklah, ada apa?" tanya Eun Soo.

"Yonggam dan Manim menunggu Anda di ruang utama Agasshi"

"Abeoji dan Eomeoni memanggilku?"

"Ye Agasshi, mereka meminta anda cepat kesana" ucap pelayan itu.

"Baiklah aku akan kesana, kau boleh pergi" jawab Eun Soo.

Ini aneh, pikir Eun Soo. Abeoji dan Eomeoni memanggilku malam-malam begini? Di ruang utama pula?

Firasat buruk memenuhi pikiran Eun Soo. Jelas sekali ada yang tidak beres. Jarang sekali orang tuanya memanggil ruang utama. Biasanya jika mereka ingin bicara dengan Eun Soo, ia akan dipanggil ke ruang pribadi mereka.

Palace Secret : MyeongbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang