Semenjak kehadiran Aiyra, banyak yang berubah dari hidupku. Awalnya, aku hanya dikenal dengan nama 'Ibu Erlan', 'Dek Erlan', 'Mbak Erlan', atau 'Nabilla'. Sekarang, namaku jadi berubah 'Mama Aiyra', 'Bunda Aiyra', dan lain sebagainya. Kecuali tubuhku, aku juga sudah berubah dari IRT Alay menjadi IRT Serba Bisa. Dulu, aku paling malas bawa mobil kemana-mana, sekarang tidak lagi. Aku sudah sering membawa mobil demi berbelanja kebutuhan Baby A ketika si papa tak bisa mengantar karena kesibukan dinas. Dengan alasan itu pula, di ulang tahun Aiyra yang ke-1, mamanya mendapat hadiah mobil Brio putih, si mungil tapi gesit dari Papa Erlan.
Dulu aku selalu lebay ketika menghadapi sesuatu atau masalah kecil semisal cicak nemplok di meja. Atau kecoak terbang. Atau mungkin tikus kesasar. Hewan-hewan nakal itu berhasil membuatku merinding disko dan nemplok di pelukan Babang Erlan semalaman. Namun, setelah ada Baby A, hewan usil itu yang takut padaku. Aiyra memang meniru sifatku yang takut pada hewan aneh itu, sehingga dia selalu histeris ketika mereka lewat. Tenang Sayang, ada sapu dan mama yang siap mengusir mereka. Babang Erlan saja sampai heran dibuatnya. Menjadi seorang ibu membuatku menjadi serba bisa.
Ada lagi, aku sekarang bisa multitasking. Hahahaha. Iya, aku bisa menyuap Aiyra sekalian mencuci baju di mesin. Memanggang cookies kacang favorit papanya sambil menyapu rumah. Mencuci baju Kak Erlan yang harus dicuci tangan sambil mengawasi Aiyra mencicipi rumput teras belakang. Duh, anakku memang suka mencoba makan benda-benda aneh yang menurutnya enak. Bahkan, yang paling ajaib, aku bisa menyetir mobil sembari menyuapi Aiyra pure apple dan jeruk dari gelasnya. Huaha. Memuji diri sendiri itu perlu kan?
Tak hanya jadi ibu super bisa, di malam harinya aku juga bisa dong jadi hot mommy. Mungkin karena usiaku masih muda, sehingga hasratku masih menggelora. Selain itu, di saat kami sedang asyik-asyiknya menikmati bulan madu, Aiyra hadir dalam rahimku. Maka dari itu aktivitas 18++ sempat di-pause beberapa saat. Untungnya Kak Erlan tetap sabar sekalipun aku sibuk di siang harinya. Sebab di malam harinya, aku masih sempat berdandan hot alias panas untuknya. Ya, walau kadang sering kutinggal tidur duluan sih. Hehe. Kupikir, anak bukanlah halangan kami untuk terus bermesraan. Semua hanya tinggal pintar-pintarnya kita cari celah saja.
"Halo Yangti, ini lagi siapin sarapan buat Baby A dan papanya," ujarku terburu sambil menerima telepon dari mama.
"Masak apa buat Baby A, Nak?" tanya mama di seberang.
"Sop Salmon dan pure kentang. Nasi uduk jakarta buat si papa," ujarku antusias. Lantas tersenyum pada Kak Erlan yang sedang menyuapi Aiyra dengan buah naga yang dicacah kecil-kecil.
"Wah enak tuh. Dek, ke rumah Mama dong. Yangti kangen sama Aiyra," bujuk mama yang membuatku ingat dengan janji kemarin.
"Iya Yangti, lupa. Insyaallah nanti deh sepulang belanja bulanan di supermarket, Abel mampir," ujarku pelan.
"Iya deh, Yangti tunggu ya? Kamu hati-hati bawa mobilnya," pesan mama.
"Siap Mama. Assalamualaikum," ujarku menutup telepon. Mama membalas salam dan menutup teleponnya.
"Kak, nanti aku izin belanja bulanan ya? Sekalian ke rumah Yangti," ujarku pelan sambil meniup hawa panas di sarapan Aiyra.
"Iya Sayang, maaf ya gak bisa anter sampai besok. Aku sibuk sekali di kompi," ujarnya pelan.
"Gak apa-apa kok, Kak. Ibu Persit kan harus mandiri," ujarku menenangkannya.
"Hati-hati ya bawa Aiyra, dia super aktif lho. Apa mau kuteleponkan Pratu Jajang biar anterin kamu?" tanya Kak Erlan perhatian sambil menyebut sopirnya.
"Serius gak usah, Kak. Aku baik-baik aja. Malah bisa memupuk jiwa petualangan Aiyra. Kita lihat kali ini apa yang dia masukkan ke troli belanjaan. Apa mungkin shampoo mobil? Atau sikat kamar mandi? Kita lihat nanti," ujarku yang membuat Kak Erlan terkekeh. Lantas dia mencium bayi kecilnya yang asyik memakan sarapan pagi. Anakku ini memang pintar, dia sangat rapi ketika sedang makan. Mirip sekali dengan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Takdirku (Stuck in Love 2) Completed
عاطفيةNabilla yang terjebak dalam cinta Airlangga Sakha Handojo dan Baby Aiyra harus menjalani hidup baru sebagai istri dan ibu muda. Sanggupkah dia menjalani takdirnya? Sanggupkah dia melewati tantangan yang selalu datang?