Tak ada yang lebih membahagiakan dari melihat putri kecil nya bermain dengan gembira. Tersenyum cerah setiap saat tanpa beban. Itulah yang di rasakan oleh Rehan saat melihat putri kecil nya.
Ariana Putri Prameswara, putri nya yang lahir 5 tahun lalu selalu bisa membuat nya lupa akan permasalahan nya di tempat kerja. Putri yang selalu mengingatkan Rehan pada mendiang istri nya yang berpulang tepat saat melahirkan putri nya.
"Papa, hari ini mau di bacain cerita yang ini" lamunan Rehan tentang mendiang istri nya buyar ketika Putri menghampiri nya sembari membawa sebuah buku cerita. Memang sudah kebiasaan Rehan untuk membacakan cerita sebelum tidur untuk Putri.
Rehan mengambil buku yang di sodorkan Putri, lalu menyuruh anak nya untuk rebah di samping nya. Saat Putri sudah mendapat posisi yang nyaman Rehan mulai membacakan cerita nya.
"Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang cantik... " Rehan terus membacakan cerita itu. Sampai pada pertengahan cerita, belum ada tanda - tanda Putri akan tertidur, bahkan sampai cerita selesai.
"Nah, sekarang Putri tidur ya?" pinta Rehan
"Papa, nanti Putri ketemu pangeran nggak?" tanya Putri membuat Rehan tersenyum. Di usap nya kepala anak nya dengan lembut, "Setiap putri pasti ketemu sama pangeran nya. Nanti Putri juga pasti ketemu sama pangeran nya Putri" ucap Rehan."Kapan pangeran nya Putri dateng?" tanya Putri dengan raut penasaran.
"Putri tunggu aja yaa, papa bakal terus nemenin Putri sampe pangeran nya Putri dateng" ujar Rehan, membuat Putri tersenyum lebar.
"Janji yaa pa, bakal nemenin Putri sampe pangeran nya dateng" Putri mengacungkan kelingking nya pada Rehan. "Iya, janji" Rehan menyambut kelingking Putri.
******
Sepuluh tahun kemudian....
Putri menatap kosong layar televisi di depan nya. Berita tentang hilang nya pesawat tujuan London yang berangkat pagi ini. Tangan nya bergetar, pikiran nya seketika kalut. Pesawat itu, pesawat yang membawa ayah nya.
"Putri... " Putri tersentak saat sebuah tangan menyentuh bahu nya. Dia menoleh dan mendapati bibi nya tengah menatap diri nya prihatin.
"Tante udah telfon kamu daritadi. Tapi nggak kamu angkat" ujar Lista, hati nya merasa ikut tersayat melihat kondisi keponakan nya itu.
Putri menatap nanar bibi nya, tanpa terasa air mata nya jatuh. "Papa... " ujar nya tercekat. Lista segera menarik Putri ke pelukan nya.
"Papa kamu baik - baik aja. Mereka pasti nemuin papa kamu" ujar Lista sembari mengusap rambut panjang Putri berusaha menenagkan.
Sudah sebulan sejak berita hilang nya pesawat tersiar, namun hingga kini tim SAR belum berhasil menemukan nya. Sejak saat itu pula Putri tinggal bersama Lista.
"Nih" Putri yang sedang duduk termangu di ayunan pinggir kolam renang terkejut saat kakak sepupu nya mengulurkan sekotak es krim pada nya.
" Kak Andi" sapa Putri menerima es krim dari Andi. Andi menggedikkan bahu nya kemudian duduk di sebelah Putri.
"Makan itu dan jangan sedih lagi. Om Rehan pasti bakal ketemu, gue yakin. Makanya lo jangan sedih" ujar Andi. Putri tersenyum dan mulai memakan es krim pemberian Andi.
"Makasi kak" Andi mengacak rambut Putri kemudian menarik Putri agar bersandar di bahu nya. "Lo adek gue satu - satu nya. Selama Om Rehan belum balik, gue yang bakal jagain lo"
*****
Seminggu kemudian, Lista memberi kabar kalau pesawat tersebut mendarat dan karam di laut. Seluruh penumpang meninggal dunia. Saat mendengar itu Putri merasa dunia nya runtuh seketika. Kenapa Tuhan tega sekali mengambil satu - satu nya keluarga milik nya?
Kesedihan Putri bertambah saat mengetahui bahwa tim SAR tidak dapat mengevakuasi karena sulit nya medan tempat pesawat tersebut karam. Jadi yang bisa di lakukan Putri hanya menaburkan bunga di laut, itupun laut terdekat dari rumah Lista.
"Papa dulu janji mau nemenin Putri sampe pangeran dateng. Kenapa Papa ingkar janji?" ucap nya sembari menebar bunga di laut
"Mama udah pergi, kenapa Papa sekarang juga ninggalin Putri?" kini air mata mulai merebak di pelupuk mata nya.
"Nangis nggak bakalan nyelesaiin masalah" Puti menoleh menatap seorang cowok yang barusan mengucapkan kalimat tersebut. Pandangan cowok itu jauh menerawang ke lautan. Kedua tangan nya di surukkan ke dalam saku celana.
Setelah kalimat itu terlontar, keheningan terjadi di antara mereka. Sampai akhirnya cowok itu memutuskan untuk pergi. Saat melewati Putri, cowok itu menepuk puncak kepala nya.
Putri menyentuh kepala nya yang di tepuk, pandangan nya mengikuti arah kepergian cowok itu. Mengamati punggung tegap yang tampak kesepian itu menjauh.
******
Tbc.........
Vote dan comment yaa~*****
A/N :Ketika cerita di sebelah belom selesai dan gue udah nge post cerita yang baru lagi.
Gue mau minta maaf yang sebesar - besar nya.
Tapi gue janji begitu ada ide gue bakal lanjutin cerita gue yang lain.Love,
Cherry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
Teen FictionCerita tentang Raja Dean Adiputra yang berusaha mencari ratu nya