Satu

184 17 0
                                    

"Waktunya tinggal 3 menit lagi" ucap bu Silvi. Sekarang anak kelas XI-1 SMA garuda lagi Ulangan harian mata pelajaran biologi. Mendengar ucapan gurunya itu, Arkan biasa biasa saja. Berbeda dengan teman sekelasnya yang lain yang sedang buru buru. Ada yang buru buru menulis,Ada yang buru buru meminta jawaban, ada juga yang buru buru mencontek di buku bahasa Indonesia. Arkan juga tak mengerti mengapa temannya itu mencontek di buku bahasa indonesia padahal mereka sedang ujian Biologi.

"Pstt..." Reno --Teman bangku arkan-- itu mencolek bahu arkan. Arkan merasa risih dengan colekan teman bangkunya itu.

Dan dengan berat hati Arkan membalikkan badannya menghadap Reno.

"Apasih!"

"Minta jawaban No. 23 dong" Pinta Reno. "Eh nggak deng. Sekalian kasih gue kertas jawaban lu" Ralat reno.

"Minta-minta! Makanya kalo malam malam itu belajar, Bukan main game" Ucap arkan. "Jawaban no. 23 itu B" lanjutnya.

"Ok makasih lu emang sahabat terbaik gue"

"B aja" dan Arkan kembali menghadap ke lembar jawabannya.

"Satu lagi dan selesai" Ucap arkan dalam hati.

"Oke,Karena waktu udah habis lembar jawabannya dikumpul sekarang. Beserta soalnya" Setelah mengucapkan itu, Bu silvi mulai memanggil nama nama siswa X-1 sesuai urut absen mereka.

Setelah selesai mengumpulkan soal beserta lembar jawabannya, Arkan memilih untuk duduk dan membaca sebuah buku Kumpulan Rumus matematikanya.

"Arkan" panggil Amirul. Amirul Putra bramanto. Dia adalah Ketua tim basket SMA Garuda sekaligus sekretaris organisasi KIR. Dia juga tetangganya Arkan. Amirul ini bisa dikatakan sahabatnya karena mereka dari kecil sudah bersama sama.

"Apa?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya itu.

"Besok katanya ada pertandingan basket di SMA Nusa bangsa. Mau ikut gak lo?" Tawar mirul. Arkan tersenyum mendengar tawaran amirul.

"Tanpa bertanya, Lu pasti udah tau jawaban gue"

"Ok, entar sore ke Lapangan basket. Jam 3 pake baju yang biasa lo pake latihan aja. Pak rival bakalan dampingi kita latihan" Ucap amirul setelah itu dia menepuk bahu Arkan dan mulai berjalan kembali menuju tempat duduknya.

Kring...

Mendengar bel istirahat berbunyi, Arkan dengan segera memanggil Farel dan Amirul untuk ke kantin.

Farel Reyvaleno. Teman bangku Amirul. Dia adalah tetangga Arkan jadi dia juga dikenal sebagai sahabat Arkan.

Ketiga siswa ganteng itu berjalan menuju kantin yang letaknya tak jauh dari kelas mereka. Dalam perjalanan, banyak Siswa maupun Siswi yang memuji ketampanan mereka. Yah memang ketiga sahabat itu dikenal sebagai Most Wanted Boy di SMA Garuda. Tetapi, Arkan dan Amirul hanya mengabaikan tatapan memuja itu. Trus, bagaimana dengan Farel?. Farel seperti biasa menebar pesonanya. Tersenyum kepada Siswi siswi yang dilewatinya sambil mengedipkan satu matanya. Sungguh centil

Sesampainya di kantin, Mereka mencari tempat duduk di pojokan yang kososng dan mulai mendaratkan bokong mereka di tempat duduk itu.

"Lo mau pesen apa? Biar gue yang pesanin" Tanya Farel.

"Yah emang elo lah yang mesanin kan biasanya emang gitu" ucap Amirul datar.

"Gue yang biasa aja. Jus jeruk sama Nasi goreng" Kata Arkan.

"Samain aja" Ucap Amirul.

Setelah mendengar itu, Farel mulai ngacir menuju stand tempat pemesanan. Dan sekali lagi, Mata mata penghuni kantin menuju Mereka berdua. Tidak semua namun seperempat orang melihat mereka.

"Bosan gue diliatin mulu. Kek gue udah bikin salah aja" Arkan melipat tangannya di meja dan membaringkan kepalanya ke samping kanan sambil melihat orang orang yang menatapnya.

"Resiko orang ganteng" Ucap Amirul.

---

Farel sedang asyik memainkan handphonenya sambil menunggu pesanannya disiapkan. Dia asyik men-Stalk akun IG Artis kesukaannya. Kek fangirl aja heung.

"Mas farel ini nasi goreng nya mau pake Acar atau Nggak?" Tanya Mas adit si pemilik kantin sekolah ini.

"Satu pake acar yang lainnya gak usah mas" Jawab farel sambil tersenyum ramah.

Tak lama kemudian, Pesanannya datang. Dia memasukkan handphonenya kedalam saku dan mengambil nampan berwarna coklat tersebut.

Sambil bersenandung, Farel membawa nampan itu menuju meja sahabatnya. Dan tiba-tiba...

Bruk

Tak sengaja, Farel menabrak atau ditabrak oleh seorang cewek. Dan kejadian itu berhasil membuat seisi kantin menatap mereka.

"Lo gak apa-apa?" Cemas farel.

Si cewek cuman ketawa dan merapikan bajunya yang terkena jus jeruk yang dibawa Farel.

"Gak pa-pa kok kak" Jawab cewek itu. Si cewek tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Farel.

"Pasti dia murid pindahan itu" Setelah mengucapkan itu, Farel memungut Gelas plastik yang isinya sudah tumpah itu dan membuangnya. Dalam hati nya Farel penasaran akan sosok cewek yang tadi ditabraknya.

---

SEBELUM KEJADIAN

"Woi woi woi!" Teriak Anggi dengan heboh saat memasuki kelasnya. dan teriakannya itu sukses membuat seluruh penghuni kelas X-1 Menatapnya.

"Apa?"

"Ribut banget tuh anak"

"Minta dibacok"

"Ganggu kegiatan gue aja tuh anak"

Anggi hanya memutar bola matanya mendengar ucapan ucapan menjengkelkan dari temannya.

"Gue punya kabar elah" Ucap Anggi. "Katanya kelas kita bakalan punya murid pindahan dari tangerang" Lanjutnya.

Ucapan Anggi hanya ditanggapi dengan cuek oleh teman teman kelasnya itu.

"Kirain mau bilang apa" Timpal Key.

Setelah mengucapkan itu, Anggi dengan buru buru kembali ke tempat duduknya karena dia melihat Gurunya dan Kepala sekolah sedang menuju ke kelasnya. Anggi dapat melihat dari kaca jendela, Kalo gurunya itu sedang menggandeng seorang cewek yang Tingginya melebihi Gurunya itu sendiri. Melihat itu, Anggi ingin tertawa namun menertawai Guru kan dosa.

"Perhatian!" Ucap gurunya itu setelah masuk di kelas X-1. Anggi menatap sambil meneliti Cewek yang katanya murid baru di kelasnya ini.

"Hari ini, Kalian kedatangan murid baru. Namanya Amanda dindera putri. Selengkapnya dia sendiri yg akan menjelaskannya" kata kepala sekolahnya itu. Siswa laki laki di kelas itu bersiul melihat si anak baru.

Pake perkenalan nama lagi. Kek anak TK aja njir. Ucap Dini dalam hati.

"Hai kenalin nama gue Amanda dindera putri. Panggilannya Dini. Udah gitu aja" Dan anak kelas X-1 hanya manggut manggut ada juga yang memuji kecantikan Dini.

Dan setelah acara perkenalan diri itu, Si kepala sekolah keluar dari kelas X-1 mungkin menuju ruangannya. Dan setelah kepala sekolah keluar, Dini disuruh untuk duduk di tempat duduk yang kosong. Mendengar itu, Anggi dengan semangat melambaikan tangannya ke arah Dini agar Dini memilih bangku kosong yang berada didekatnya. Dan Dini melihat Anggi yang masih melambaikan tangannya. Karena merasa kasihan dan memang nggak ada lagi bangku yang kosong, Dini akhirnya memilih bangku yang berada di dekat Anggi. Dan dini pun mulai berjalan menuju bangku itu dan langsung duduk tanpa Memperhatikan teman sebangkunya yang baru itu.

"Hai gue Anggi marshella" Anggi mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan. Namun Dini cuman mengacanginya. Jadi Anggi kembali menarik tangannya.

"Pasti dia anaknya pendiam" Timpal Anggi dalam hati.

Bohong.

• • •

Hai. 1063 Words. Heung. Voment yah. Baru chapter 1 aja ceritanya Gaje. Ntapz. Ini authornya sableng. Udah ah. Voment please.
















Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang