Empat

64 7 3
                                    

Hari ini hari minggu. Hari dimana Dini bisa bermalas malasan dengan tenang. Orang tuanya kemana? Dini dari SMP udah gak tinggal sama ortunya karena bercerai. Memikirkan orang tuanya, Dini berasa laper. Eh baper. Dia cuman dikirimin uang setiap dua minggu. Itupun gak banyak.

"Cuman 2 juta" Lirih Dini. Ini Dininya yang gak tau syukur atau Authornya yang kampret? Masa uang 2 juta dalam dua minggu dianggap sedikit. Kalo soal tempat tinggal, Dini tinggal di Apartemen tinggalan bokapnya dulu. Apartemennya juga katanya gak luas. Udah ah, Capek bahasannya kekayaan Dini mulu.

"Heung. Laper" Dini bangkit dari tempat tidurnya dan mencari hp Samsung S7 edge nya. Kaya banget yah si Dini? Author aja iri.

sesudah mengambil hpnya, Dini memesan makanan cepat saji melalui Go-food. Dini kembali lagi ke kamarnya. Menyalakan televisi, Memilih film action yang akan ditontonnya, Menaikkan volume tv menjadi 20, Memeluk pacar kesayangannya a.k.a Bantal guling, Tidur terlentang di atas ranjang dan memainkan hpnya. Dasar pemboros listrik, Mentang mentang kaya. Sampai sebuah bel membuatnya harus bangkit dengan ogah-ogahan.

"Siapa sih ganggu amat" Gerutu Dini kesal.

Saat membuka pintu apartemennya, Dini dikejutkan dengan pemandangan dua orang gadis dan satu cowok berpakaian seragam. Dua gadis yang mendatangi apartemennya itu sudah sangat Dini kenal.

"Heh bengong mulu lu tay. Gak niat nawarin masuk apa" Anggi mencebikkan bibirnya dan langsung menerobos masuk diikuti Key ke dalam apartemen Dini. Si mas pengantar makanan Dini cuman bengong.

"Mas?" Panggil Dini. Si mas pengantar makanan berbalik.

"Eh iya mbak? Maaf yah tadi bengong" Ucap si mas pengantar.

Dini cuman mengangguk "Yaudah pesanan saya totalnya 280 kan mas? Saya sudah hitung kok sama ongkos mas-nya" Dan dia mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dari dompetnya.

"Kembaliannya ambil aja mas" Dan Dini mengambil pesanannya dari tangan si mas pengantar itu. Setelah mengambil pesanannya, Dini menutup pintu dan masuk ke ruang tamunya. Dini mendesah kasar ketika dia melihat ruang tamunya itu sudah amburadul karena ulah kedua temannya.

"Din... Buset apartemen lo dah" Ucap Anggi ketika melihat Dini sudah masuk membawa makanan cepat saji yang keliatan menggiurkan.

"Lo tinggal sendiri yah Din?" Tanya si Key. Dini cuman mengangguk mengiyakan. Dia langsung meninggalkan kedua temannya menuju dapur untuk memakan makanan yang telah ia pesan.

Anggi dan Key mengikuti Dini ke arah dapur dan langsung mengambil makanan Dini dan memakannya.

"Eh si kampret" Ujar Dini kesal. Bagaimana tidak pagi harinya rusak gara gara dua alien yang menjelma jadi manusia. Baiklah, Dini bakalan ikhlasin aja makanannya. Sekali kali gak papa.

"Eh btw gue belum tau siapa itu Arkan Arkan yang lo sebut kemarin" Kata Dini sambil melahap ayamnya.

"Arkan pradiptya nama lengkapnya" Ucap Key. "Dia anggota tim basket sekolah kita. The most wanted boy #1" Lanjut key.

"TMWB? Kalo soal cakepnya sih iya. Tapi menurut gue kalo TMWB itu gak cuman ganteng, Pasti dia punya bakat atau kepintaran" Ucap Dini sambil melahap paha ayamnya.

Key berujar,"Nah itu dia. Kak Arkan itu pintar, Dia peringkat pertama di kelasnya. Dia juga jago main basket, Tinggi, Manis, Kurang apalagi coba"

Daftar jadi pacarnya leh ugha nih.

"Lo tau ID line nya?" Tanya Dini. Dan Key pun mengangguk.

---

Hari libur bagi Arkan itu nonton Anime, Modusin si doi, main basket, tidur, makan, dll. Sekarang dia sedang asyik asyiknya ngemodusin si Alysa yang notabenenya doi-nya. Sambil memakan potato chipsnya, dia mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang