Dua

75 15 0
                                    

Kring...

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh siswa X-1 termasuk Dini bersorak gembira karena akhirnya mereka dapat terbebaskan dari mata pelajaran matematika yang terkutuk itu.

"Din ke kantinnya sama gue aja yuk" Anggi bangkit dari bangkunya dan mengulurkan tangannya untuk mengajak Dini ke kantin. Karena tak enak soal kejadian bersalaman tadi, Dini pun menerima ajakan Anggi. Walaupun dengan berat hati.

"Key, Kekantin yuk" Panggil Anggi ke seorang cewek berkacamata bulat yang namanya Key itu. "Lucu" Batin Dini. Key ikut berdiri dari tempat duduknya dan berjalan kearah Dini dan Anggi.

"Hai nama gue Key luciamiranza. Lu bisa manggil Key" Ucap key sambil tersenyum kearahnya. Di perjalanan ke kantin mereka bercakap cakap sambil bercanda. Tak banyak juga yang melihat mereka. Lebih tepatnya ke arah Dini. Dan tak terasa mereka sudah sampai di kantin. Keadaan kantin sangat ramai dan kelihatan sesak. Mereka mencari cari bangku kosong dan memilih sebuah tempat yang berada kedua dari pojokan. Ketiga cewek itupun menuju bangku tersebut.

"Jadi, Selamat datang yah di Kantin SMA Garuda" Cengir Key dan Anggi. "Kantin itu tempat yang paling ramai dari semua tempat disekolah" Lanjut Key. Dini cuman manggut manggut mengerti.

"Anggi, Dini. Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesanin" Ucap key.

"Eh gue mau pesen Bakso 1 sama teh manis yah. Kalo lo mau pesen apa din?" Tanya Anggi.

"Gue samain aja sama elo deh. By the way, Toiletnya dimana?" Dan Key pun menjelaskan arah toilet kemana.

"Kalo lo mau kita samaan aja. Arah ke toilet sama tempat pemesanan searah kok cuman nantinya lo harus belok ke arah kanan dan gue harus lurus. Dan gue ngejelasinnya kayak mau bawa motor aja" Jelas key cengesan.

"Yuk, Samaan aja deh" Ajak Dini. Dan Key dan Dini pun pergi meninggalkan Anggi sendiri.

---

"Ok, Disini kita pisah. Lu belok kanan aja nanti trus trus aja gak jauh kok dari sini toiletnya. Daah" setelah berpisah dengan Key, Dini pun mengikuti arah petunjuk yang tadi dijelaskan oleh temannya itu. Dan akhirnya Dini pun menemukan toilet yang daritadi ia cari.

Dan ketika ia masuk di toilet khusus cewek, Ia dikejutkan dengan pemandangan seorang cewek bermake up menor dan 3 cewek lagi sedang mendorong siswi yang bertubuh kecil. Dengan cueknya, Dini pun masuk ke toilet dan membersihkan tangan dan mukanya. Semua orang yang berada didalam toilet itu menatap Dini dengan pandangan yang tak bisa diartikan (?).

"Heh cewek centil lo masih waras yah?" Ucap si cewek bermake up menor itu. Dini dengan sikap bodoamatnya itu hanya diam dan menatap cermin besar yang ada di depannya. Dia dapat melihat nametag si cewek menor dengan jelas. "Frella delia aurel. Oh jadi namanya frella toh" Gumamnya dalam hati.

"Lu budeg yah?" Kata si cewek yang lain. "Mungkin ini cuman genk SMA Garuda yang gak bermutu yang lagi ngelabrak" Ucap Dini dalam hati. Setelah dia merasa tangannya dan wajahnya sudah bersih, Dini mengambil beberapa tissu yang telah disediakan di dalam toiket dan melenggang keluar tanpa melihat ke arah Genk gak bermutu itu. Namun, Dia merasa tangannya ditarik dan itu sukses membuat langkahnya terhenti.

"Apasih lo!" Bentak Dini. Dia tak dapat lagi menahan amarahnya. Dia melepaskan tangan si cewek yang bername tag 'Friska maharani' dengan paksa. Si cewek cewek itu--kecuali cewek yang lagi dilabrak-- menatap sinis ke arah Dini.

"Anak baru yah?" Tanya si Frella. "Amanda dindera putri. Nama lo bagus juga" Lanjut si frella dengan nada yang sinis.

"Sorry yah gue lagi gak mau cari masalah sama lo" Setelah mengucapkan itu, Dini langsung berjalan keluar dengan cuek tanpa mendengarkan teriakan teriakan dari genk tak bermutu itu.

---

Dini sampai di kantin lagi. Dia mencari cari key yang mungkin masih memesan namun dia tak mendapatkannya. "Mungkin udah ke Anggi duluan" Batinnya.

Saat berjalan ke arah Anggi,

Bugh

Tubuhnya merasa seperti menabrak seseorang dan memang itu kenyataannya. Dia melihat bajunya penuh terkena jus berbau jeruk itu.

"Anjing" Umpatnya dalam hati

"Lo gak papa?" Tanya seseorang dengan suara beratnya. Dini mendongakkan kepalanya dan mendapat pemandangan cowok bermata hazel yang sangat tampan. Oh tuhan, Nikmat mana lagi yang engkau dustakan. Dini tersenyum dan menjawab "Gak papa kok" dan langsung pergi meninggalkan Si cowok itu tanpa memperdulikan bajunya yang basah.

Saat sampai di bangkunya, Dia mendapati key dan anggi sudah duluan makan dan makanan mereka berdua hampir habis. Melihat itu, Dini memutar bola matanya kesal.

"Lu darimana aj---ASTAGFIRULLAH" Teriak Anggi heboh. "Lo dari mandi jus jeruk di toilet yah?" Anggi dengan Hebohnya langsung menghampiri Dini dan mengambil beberapa tissu untuk membersihkan baju Dini.

"Kasihannya dirimu" Timpal key dengan cekikikan. Dini juga hanya cekikikan mengingat nasibnya sangat sial mulai dari toilet sampai insiden mandi jeruk.

"Iya yah. Masih hari pertama aja udah ketiban sial gimana kalo setiap hari" Ucap Dini. Key pun juga ikut membantu Anggi membersihkan baju Dini.

"Nodanya gak bakalan hilang Din. Lo kayaknya harus ganti baju deh" Kata Key dan dibalas anggukan oleh Dini. "Eh gue kayaknya punya baju seragam cadangan deh di loker. Lo berdua ke toilet aja nanti gue bakalan ambilin baju di loker dan entar gue bawain deh" Jelas Anggi.

"Tapi kan gue belom makan bakso" Dini memanyunkan bibirnya mengingat dia belum memakan baksonya yang telah Key pesan.

"Hedeuh, Entar gue traktirin elo bakso deh. Entar kan cuman pelajaran IPS gurunya juga jarang masuk kok" Ujar Anggi dan langsung menarik Dini dan Key keluar dari kantin.

Dan mereka tidak sadar bahwa ada Tiga pasang mata yang sedang menatap mereka.

---

"APA?! Demi apa elo ketemu si Frella and the genk?" Teriak Anggi dan key bersamaan. Dan Dini baru sadar bahwa kedua temannya ini ternyata hobi berteriak. Sekarang mereka sudah berada di kelas sejak beberapa menit yang lalu. Dan dini sekarang menggunakan Baju seragam milik Anggi. Dini bersyukur karena dia bertemu dengan kedua Anak ini. Dini bersyukur namun dia juga merasa sial. Kenapa? Karena Dini mungkin akan Tuli jika Kedua temannya ini terus saja berteriak.

"Eh Din entar sore jalan jalan yuk" Ajak Key.

"Gue gak diajak yah?" Ujar Anggi dengan cemberut.

"Buat apa Gue bawa bawa Monyet buat jalan jalan" Canda key dan ketiga orang itu tertawa.

"Untuk hari pertama lancar. Lo cuman harus pasang topeng lo sebaik baiknya Din" Ucap Dini dalam hati.

• • •

Hello kembali lagi sama Author gaje dengan ceritanya yang Lebih Gaje. As always, Voment yah. 1024 Words :)



Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang