prolog

322 19 15
                                    

Line..line..line..

Suara hp gue gak berhenti-berhenti dari tadi. Menganggu gue lagi buat pr aja, jarang-jarang kan gue buat pr. Tapi karena iman gue gak kuat, gue buka hp.

Ya biasa kalau gue udah buka hp, paling mager lagi buat pr.

Gue buka group line yang sekarang notif nya udah 999++ dan nama nya udah berubah jadi "besokrapat".

Yaelah nengok nama group nya jadi malas baca nya.

"Rapat ke rapat, gak bosan apa rapat trus ni osis" ucap gue sendiri di kamar.

Gue mulai berpikir apa alasan yang tepat untuk bisa cabut rapat besok. Ya, kan, gue paling gak tahan begituan. Duduk, dengerin si ketos ngomong. Guru aja yang nerangin,  gue tidur apalagi mau dengerin si ketos yang menyebal kan itu.

Gue keliling kamar berpikir mencari alasan, mata gue tertuju ke pr yang terbengkalai tadi  di meja belajar gue.

"Aha! Gue punya ide! bilang aja besok banyak pr, dan banyak ulangan. Meli meli otak lu emang cerdas ya" puji diri sendiri.

****
....
"Putri?"
"Hadir ... "
"Taya?"
"Hadir ..."
"Meli?"
Tidak ada jawaban.

"Meli?" si ketos melihat ke ruangan, melihat orang yang bernama meli tapi tidak ada, akhirnya dia keluar ruangan.

"Hadir..." kata gue ngos-ngosan,

"Lo telat lagi??",

"Sebenar nya gue gak telat, lo aja yang kecepatan ngeabsen nya" jawab gue ngeles,

"Lo punya jam kan?" dilirik nya jam tangan gue,

"Punya, lo mau mijam? Belik dong!"

"Idih ngapain gue minjam. Sekarang lo lihat jam berapa?",

"Jam 10" dengan nada polos gue,

"Dan gue udah bilang di group jam 9",

"Yaelah!... Jam 9 itu gue baru ngumpulkan nyawa kali!",

"Dasar kebo" ucap nya sambil masuk keruangan.

Gue mengikuti nya, dan semua orang di ruangan melihat gue.

"Biasa aja kali coy mata nya".

Dan gue mengambil kursi yang masih kosong.

Setelah 10 menit rapat berjalan. Gue mulai gelisah dan bosan, gue mengambil hp untuk menghilang kan bosan. Bukan nya hilang tapi nambah bosan karena gak ada yang chat. Maklum jomblo.

15 menit rapat berjalan. Gue ngancungkan tangan, semua orang melihat gue. Mungkin mereka mengira gue mau bertanya.

"Permisi" ucap gue sopan.

"Ada apa lagi meli?" jawab si ketos.

"Gue mau pamit. Pr gue menumpuk dan besok gue banyak ulangan, jadi gue permisi dulu ya KETOSSS....." ucap ku sambil keluar ruangan.

Dia gak terima, dia ngejar gue ke luar ruangan dan menahan tangan gue.

"Lo gak boleh pulang."

"Gue mau pulang. Emang lo siapa ngelarang-ngelarang gue pulang",

"Gue ketos, atasan lo, lo harus nurut dengan gue",

"Heh.. Kek tuhan aja harus nurut",

"Lo ya! Udah datang telat pulang paling cepat",

"Itulah keistimewaan Meli Rahayu Putri" dengan nada sombong gue,

"Lo balik ke ruangan!" sambil menarik tangan gue untuk masuk ke ruangan.

Dengan keras gue hempaskan tangan nya sampai terlepas dan gue kabur

"Gak mau!" berlari sambil menjulurkan lidah ke dia.

Jangan lupa habis baca vote ya,
Ikuti chapter selanjutnya:)

Tomboy vs ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang