BIP cukup ramai saat itu. Di lantai dasar kita melewati beberapa penjual. Saat masuk, sudah disuguhi mobil-mobil baru, dari honda, toyota hingga suzuki. Tak ada swift, namun ah, aku jadi ingin beli mobil. Kemudian kita melewati gerai samsung. Hmmm, aku jadi ingin ganti smartphone dengan samsung A5. Kita lanjut berjalan, melewati toko kamera, ada DSLR, sport camp dan satu lagi: mirrorless. Ah, aku jadi ingin beli mirrorless juga. Kamu yang ingin itu. Kita berdua greget, karena ada rasa ingin membeli namun dompet tak bisa memenuhi.
Siang itu kita melnjutkan jalan, menaiki ekskalator. Kudapati kamu ada di sampingku. Ah, dari semua yang kulewati itu, aku jauh lebih ingin kamu, Mey.
Kita hanya mengobrol ringan menapaki lantai dan ekskalator hingga atas sana. Menuju bioskop untuk membeli tiket. Dari sekian banyak pilihan, kita memilih film Logan yang tayang sejam lagi. Lalu untuk mengisi luang itu, kita pergi ke foodcourt, untuk makan siang di tempat favorite kita: dekat dengan daerah yang menurun. Ah, bagaimana aku mendiskripsikan tempat ini ya... hmmm tempat ini, pokoknya, adalah tempat yang semacam ada satu anak tangga. Yang bila kamu jalan dengan lengah, maka kamu bisa menendang daerah itu dan jatuh, atau bisa sebaliknya, yang bisa membuatmu terkilir dan malu.
Siang itu kita duduk di sana. Aku memesan makanan kesukaanku yaitu lotek BIP. Kamu juga mengikuti. Kamu duduk di sebelahku, sambil ngobrol banyak hal, tentang keluarga, tentang film yang akan ditonton, hingga kagiatan kuliahmu.
"Heh, ada korban..." aku berbisik padamu pelan memeotong pembicaraan. Saat itu kulihat ada dua orang lelaki dan perempuan berjalan menuju spot jatuh itu. Dan, ketika melangkah, didapatinya lantai yang lebih rendah, menghilangkan keseimbangannya dan nyaris membuat jatuh. Apa yang kita lakukan? Kita dengan reflek tertawa sambil menutup mulut dan memalingkan muka.
Maka ketika lotek datang, kita memakan itu. Sambil ngobrol, yang ketika ada orang menuju spot itu, aku atau kamu akan memotong pembicaraan dan mengamati apa yang terjadi. Ada korban lagi, dan kita menertawai. Kulihat tawamu yang pecah hari itu, beberapa kali. Kamu terlihat bahagia. Atau, ya, kita tertawa di balik penderitaan orang. Haha
***
Perut kenyang, film Logan sebentar lagi tayang. Kita meninggalkan tempat itu dan menuju studio. Ada banyak poster di sana."Suatu saat, di sana bakal ada poster film adapatasi dari novel aku..."
"Aamiin..." kamu mengamini. Entah kenapa aku jadi makin optimis untuk mendapatkan hal yang kita inginkan saat masuk BIP tadi. Semacam keyakinan, tentang aku yang menginginkanmu saat di SMA dulu, yang seolah tak mungkin namun kenyatannya sekarang ada kamu di sisiku.
YOU ARE READING
Kamuku
RomanceIni cerita tentang kita. Maaf, bila aku mencintaimu dengan caraku, mencintaimu dengan terlalu, menyayangimu dengan tak tahu malu. "Aku bukan Dilan, makanya aku lebih butuh kamu, bukan Milea" *** Bisa dibaca juga versi fiksi mininya di ins...