Kupikir dia cowok aneh

24 1 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, jalanan Jakarta yang macet membuat mereka sedikit telat padahal sih bukan sedikit tapi udah sangat telat. Mereka pun sampai dirumah pertama pelanggan ibunya namanya tante Riska . Tante Riska ini udah jadi langganan ibu sejak lama sekali . Sehingga Diandra dengan tante Riska udah saling kenal.

Diandra memencet bel rumah tante Riska sembari mengucapkan salam
" assalamualaikum , tante.....tante.... " ucap Diandra didampingi oleh Alex. Setelah beberapa kali Diandra memencet bel , Tante Riska pun keluar dari dalam rumah.
" waalaikumsalam" jawab tante Riska. " Eh nak Diandra baru sampai toh, tante udah nunggu lama loh tante kira kamu kenapa-napa dijalan. Tapi kamu ga papa kan?"

"Emmm....gapapa kok tan , maaf ya tante jadi nunggu lama tadi aku ada urusan dulu tan. Maaf banget ya sekali lagi " ujar Diandra .
Tante Riska memaklumi Diandra karena baru kali ini Diandra telat. Tante Riska baru sadar bahwa disamping Diandra ada seorang laki laki yang sedari tadi berdiri disebelah Diandra. Tampang cowok yang sedikit berantakan walaupun ganteng membuat Tante Riska heran apakah cowok ini pacar Diandra . Sebenernya sih ga terlau penting juga bagi tante Riska untuk mengetahui lebih jauh mengenai Diandra toh dia juga bukan siapa siapa kan . Tante Riska pun memalingkan perhatiannya ke Diandra kembali " Ayo masuk Diandra , tante mau ambil dompet juga didalam " ucap Tante Riska. Diandra pun masuk tapi Alex memintanya untuk masuk sendiri saja karena Alex ingin menunggu diluar.

Didalam rumah Diandra dipersilahkan duduk di sofa berwarna hijau berbentuk huruf L dengan dimejanya sudah banyak toples yang berisi kue kue kering.
Tante Riska pergi ke lantai atas untuk mengambil dompetnya, sembari menunggu Diandra memainkan hpnya .
" Itu tadi didepan siapa Diandra, pacar kamu?" Ucap seorang cewek mengagetkan Diandra dia ya tante Riska yang sudah Diandra tunggu dari tadi. Tapi Diandra kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan tante riska kepadanya karena Diandra saja tidak tau siapa laki laki yang sudah ia tolong, namanya pun Diandra belum tau karena dari kejadian tadi mereka belum sempat memperkenalkan namanya. Diandra juga baru sadar kalau cowok itu belum menyebutkan nama. Diandra bingung harus menjawab apa kalau dia menceritakan kejadian yang sebenernya pasti tante Riska bakal kaget terus nanti malah cerita lagi ke ibu membuat ibu cemas , belum lagi pertanyaan pertanyaan yang pasti bakal keluar dari mulut tante Riska . Apa Diandra mengiyakan saja ya pertanyaan tante Riska. Tapi....
" emmmm... Itu ..." jawab Diandra tegang tidak tau mau jawab apa.
" Itu...temen Diandra kok tan temen satu sekolah aja" ucap Diandra dengan lega.
" Yakin cuman temen? Bagus deh cuman temen soalnya ya tante aja kurang suka dengan penampilannya apalagi ibu kamu pasti dia juga ga suka " jelas tante Riska.
" wajahnya sih tampan , tapi mukanya aja banyak perban begitu pasti suka berantem , iya kan?" Ujar Tante Riska.

Diandra memilih untuk diam saja karena emang dia baru kenal dengan cowok itu , kalau dilihat dari penampilannya sih bener ucapan tante Riska wajar ngelihat anak sekolahan jam segini masih memakai seragam sekolah dilapisi dengan jaket danim, kerah baju dibuka tidak memekai dasi ,baju dikeluarin,luka dijidat , dan memar memar dipipinya pasti membuat orang orang nelihatnya sudah berpikir yang tidak tidak tapi kalau menurut Diandra sepertinya dia baik terlihat dari mata nya . Didalam matanya Diandra melihat ketulusan dari cara pandang cowok itu ke Diandra. Ge...er  satu kata tepat buat Diandra.

Setelah urusannya selesai dengan tante Riska Diandra keluar dari dalam rumah , Alex juga masih nunggu diluar .

" Yaudah tante Diandra pulang dulu ya . Makasih ya tante " ucap Diandra sembari salim dengan tante Riska. Tante Riska membalas saliman Diandra dengan senyum . Beda halnya dengan Alex memang dasarnya bad boy ya begitu deh sikapnya bukannya ikutan salim juga sama tante Riska atau senyum kek paling tidak ini malah langsung pergi gitu aja menyalakan mesin motor ninja nya yang sedikit berisik kalau dinyalain, apalagi sengaja di panas panasin biar suaranya makin kenceng. Kayaknya Alex kesel udah nunggu lama di luar padahalkan emang itu yang di mau , nunggu di luar aja.

Diandra yang melihat tingkah cowok dihadapannya ini kecewa dia pikir Alex ini cowok yang baik cowok yang ngerti sopan santun didepan orang yang lebih tua darinya. Ternyata apa yang dibilang tante Riska memang ada benernya.

Diandra mau tidak mau naik ke motor ninja dihadapannya itu melanjutkan perjalanan mereka untuk mengantarkan baju pesanan pelanggan ibu.

~~~~~~~

" oya nama lo siapa sih, dari tadi gw belum tau nama lo" ucap Diandra ditengah perjalanan mereka.
"Alex" ucap Alex singkat. Diandra bingung perasaan tadi cowok ini baik banget dirumah sakit , kok sekarang malah marah ga jelas sih. Nyebelin banget , pikir Diandra. Diandra pun memilih untuk diam saja ditengah perjalanan daripada ntar Diandra disuruh turun ditengah jalan kan repot mana udah malam juga susah buat nyari angkutan umum. 

~~~~
Hilir angin , keramaian jalanan yang dipenuhi dengan kendaraan pribadi , lampu kemerlap yang mewarnai jakarta membuat Diandra nyaman dengan keadaan seperti ini . Diandra amat sangat menyukai pemandangan seperti ini melihat kesibukan orang orang itu lucu menurut Diandra. Tanpa sadar ternyata Diandra daritadi memegang pinggang Alex yang sedang menyetir motor . Pelukan yang nyaman membuat Diandra sedikit mengantuk tapi apa boleh buat Diandra harus menahan kantuknya ini .

Semua barang sudah dianter ke tempat pelanggan. Sekarang giliran Diandra untuk pulang kerumahnya tapi ditengah perjalanan " Mmm...lex gw pulang sendiri aja ya lo bisa anter gw sampe pangkalan taksi dipertigaan aja , ntar gw naik taksi"ucap Diandra kepada Alex.
" Lo juga jarus pulang lex , pasti lo tadi pulang sekolah belum pulang kan kerumah"

Diandra sebenernya takut buat ngucapin pernyataan itu takut Alex nanti malah tersinggung. " Ha...ga usah, kamu tinggal tunjukin rumah kamu ke aku ntar aku pastiin kamu sampai rumah dengan selamat. " jawab Alex datar. Detak jantung Diandra mendadak langsung berdetak dengan cepat mendengar perkataan Alex barusan . Ga tau kenapa mereka baru kenal tapi Diandra udah ngerasa nyaman sama Alex , dia ga ada rasa takut sedikit pun dengan cowok yang baru ia kenal barusan. Diandra bingung dengan sikap cowok dihadapannya ini sebenernya ini cowok gimana sih , tadi aja kesel nunggu lama giliran urusannya udah kelar semua disuruh pulang malah gamau . Diandra pun menunjukan alamat rumah nya dan benar tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai didepan rumah Diandra.

Diandra langsung turun dari jok motor Alex . " makasih ya Lex, buat hari ini " ucap Diandra dengan senyuman yang tulus dari muka Diandra. Alex pun hanya mengangguk dan langsung menyalakan motor kembali dan pergi begitu saja. " Dasar cowok aneh, ga jelas bukannya bilang iya kek senyum kek malah pergi gitu aja" dumelan Diandra .

Haaaaaaiiiii...udah lama ga nyapa kalian para reader . Ini lanjutan dari chapter sebelumnya mudah mudahan kalian suka ya , maaf kalau ceritanya monoton menurut kalian.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang