BROKEN HOME- 1

60 0 0
                                    

Adrina Azzahra Putri. Seorang gadis periang yang selalu menyebarkan kehangatan bagi semua orang yang berada di dekatnya. Ia tersenyum hangat pada matahari yang telah bersinar terang menyambut semua orang di muka bumi ini yang akan memulai kegiatan pada pagi ini.

"Pagi bunda pagi ayah pagi kaaak!" Andira menyapa mereka dengan antusias lalu segera duduk untuk mengikuti sarapan. Ia mengoleskan selai pada roti tawar nya lalu segera melahap nya.

"mimpi indah ga sayang?" Tanya Natalie. Ruth Natalie sosok bunda yang bijaksana dan penyayang untuk Adrina dan kakak perempuannya, selain itu enak di ajak curhat.

"indaaaaaaaaaah dong bun" jawab Adrina dengan mulut yang di penuhi makanan.

"buruan makannya, gua tinggalin lo." Ancam Vanessa,kakaknya. Adrina dan Vanessa hanya berbeda 2 tahun. Vannesa kini duduk di bangku kelas 12 di sekolahan yang sama dengan Adriana. Dan Adriana masih duduk di kelas 10.

"sabar dikit kek!" gerutu Adrina mempercepat makannya, Vanessa tersenyum melihat tingkah adik nya itu lalu ia bangkit untuk memanaskan mobil. Adrina yang melihat itu langsung bangkit ke kamarnya mengambil tas lalu kembali lagi ke ruang makan untuk pamit.

"bun yah adri pergi dulu yaaaa, Assalamualaikum" pamit Adrina lalu mencium tangan kedua orang tuanya dan berlari menyusul Vanessa yang sudah menunggu di dalam mobil. Tak menunggu lama mobil Vanessa melesat pergi menjauhi rumah nya.

Hening. Mereka memang selalu seperti jika berada di dalam satu mobil hanya berdua, mereka lebih memilih berkutat dengan pikiran mereka masing masing. Mobil Vanessa memasuki halaman parkir sekolah, dan memarkirkan mobilnya dengan sempurna.

"udah sampe kali, lo masih mau diem aja dek?" tanya Vanessa menyadarkan Adrina yang masih tenggelam dalam pikirannya. Adrina yang tersadar pun buru buru mengambil tas yang ia taruh di jok belakang dan keluar mobil.

"gue kekelas duluan kak bye." Pamit adrina lalu berlari menuju ke ruang kelas nya. Tiba tiba badan Adrina terasa seperti tertarik ke belakang, ia pun segera membalikkan badan nya untuk melihat siapa yang menarik tas nya.

"LO GANGGU GUE─ banget..." suara Adrina mengecil setelah terlihat sosok tubuh tegap dan tinggi itu berada di depan adrina dengan jarak yang sangat dekat. Ia mundur selangkah menjauhi orang tersebut.

"kenapa lo mundur?grogi ya tadi soalnya deket banget sama cogan?" ejek orang tersebut sembari menampilkan jejeran gigi putih nya dan memperlihatkan lengkungan mata nya seperti tersenyum,eyesmile.

"jijik" Adrina mendelik lalu ia pun meninggalkan orang tersebut pergi ke kelas. Samar samar ia mendengarkan teriakan nama nya namun ia tak peduli dan tetap mempercepat langkahnya.

"tunggu gue dong, bareng kek ke kelasnya biar gue ga kaya jones banget gitu jalan sendirian. Masa orang ganteng jalannya sendirian kan galucu banget" gerutu Rafa lalu merangkul Adrina dan tangan lainnya ia masukkan ke dalam kantong celananya.

"berat tangan lo raf, lepasin ga?atau mau gue cekek sampe lo gaada nafas lagi hah?" ancam Adrina mencoba melepaskan tangan Rafa dari pundak nya, namun usaha nya gagal Rafa malah makin menarik adrina lalu memeluk nya erat. Adrina yang kaget akan tindakan rafa langsung melepaskan pelukan rafa dan berjalan sangat cepat menuju kelasnya.

"mampus gue mampus bentar lagi pasti masuk bk, bodoh rafa bodooooh" gerutu Adrina sembari memukul mukul kepalanya, lalu berdoa semoga tidak ada yang melihat mereka.

"yaelah lo jalan apa lari sih cepet banget gila" kini rafa sudah berada di samping adrina lalu ia mengangkat tangan nya lagi untuk merangkul adrina. Belum sempat tangan rafa berada di pundak adrina dengan cepat adrina bergeser dua langkah dari rafa.

BROKEN HOMEWhere stories live. Discover now