Ketika keindahan direnggut kelam

20 0 0
                                    

"Bukan begitu! Aku.. a..aku masih bingung. Siapa kamu sebenarnya?! Setelah hari-hari kelam yang kita lewati. Setelah kesedihan, kesendirian. S..setelah semua kita lewati bersama." Kataku lebih mirip membentak.

Aku menghela napas.

"Setelah semua itu.." aku menurunkan nada bicara ku.

"Aku tak tahu. Kamu itu siapa! Apa mungkin kamu bukan hantu yang selalu kau bicarakan. Apa mungkin.. kamu hanya imajinasi ku? Khayalan ku karena aku terlalu sendiri?"

Leeta terdiam.

Dia berjalan menghadap ku. Wajahnya tampak lebih terkesan kecewa.

"Kau tahu?" Dia angkat bicara.

"Aku datang padamu karena sebuah misi. Karena hanya kamu yang bisa menyelamatkan ku."

Tangannya hendak menggapai pundak ku. Tapi sayang kami tidak bisa bersentuhan.

"Misi apa?" Tanyaku gugup.

"Misi menyelamatkan masa depan mu. Kalau kamu tidak berhasil, maka kamu pun akan punah."

"M..maksud kamu apa? Aku masih belum mengerti. Aku mohon jelaskan dengan detail."

"Aku sudah menyampaikan kata-kata larangan. Mulai sekarang kita tak bisa bertemu lagi. Suatu saat kamu akan tahu maksudku tadi."

"L..Leeta aku mohon, jangan pergi! Maafkan aku bila kata-kataku menyakiti hatimu. Mungkin karena tadi aku baru saja memiliki teman selain kamu. Jadi,"

Belum selesai aku berbicara. Leeta memotong.

"Ini tidak ada kaitannya Luna. Aku harus benar-benar pergi."

Tiba-tiba cahaya muncul dan menghisap tubuh Leeta begitu saja.

"Leeta!"

Tak terasa air mataku mengalir.

"Leeta.." gumamku.

Aku mengusap air mataku. Lalu berlari cepat-cepat.

"Mungkin Leeta hanya berbohong. Hihihh Leeta."

Aku membuka pintu kamar.

"Leeta.. Leeta?" Panggilku berharap Leeta akan menjawabnya.

"Leeta!" Aku mulai panik.

Aku duduk diatas kasur. Aku menangis!

"Leeta."

Kurebah kan tubuh ku yang lelah ini. Wajah Leeta, canda tawanya dan kemarahannya seolah menggema di kamar ini.

Aku pun tertidur.

"Aku dimana?" Pikirku bingung.

Semua tampak putih. Seperti tak ada celah satu pun.

"Luna!" Panggil seseorang.

Aku berputar mencari-cari siapa yang memanggilku.

"Luna!"

"S..siapa?!" Aku sedikit gugup. Lebih tepatnya takut.

Tiba-tiba sosok hitam jangkung berjalan ke arahku. Aku tak begitu jelas melihat wajahnya. Dia terlalu jauh.

"Akhirnya kita bertemu juga!" Ucapnya. Suara nya menggema di udara.

Aku takut.

"Siapa kamu? Lalu, mengapa aku ada di sini?!"

Lelaki itu tepat dihadapan ku sekarang.

"Aku berasal dari dunia yang berbeda denganmu. Aku adalah orang yang akan membantumu pergi menuju masa lalu."

"Apa? Masa lalu?! A..aku belum mengerti."

"Luna..Luna! Itulah kelemahan mu! Apapun yang orang ucapkan, kau tidak pernah menangkapnya dengan baik." Tegasnya.

Dia berjalan mengelilingi ku.

"Bukankah Leeta pernah bercerita padamu?"

"Tentang apa?" Aku berusaha meminta penjelasan.

"Ha-ha-ha.. mengenai masa depanmu. Apa kamu ingin musnah?"

Ya, aku mengingatnya! Tadi Leeta mengatakannya.

"A..aku tidak mau! Bagaimana cara menyelamatkan hidupku?"

"Di malam bulan purnama, Pastikan kau jangan tertidur. Karena tepat jam 12 malam hujan akan turun. Dan itu adalah pintu masuk menuju masa lalu."

Bulan purnama masih satu Minggu lagi! Pikirku.

"Ingat! Pastikan kau jangan tertidur."

"Lalu Leeta pergi kemana? Apa kamu mengenalnya?"

Dia hilang. Pertanyaan ku belum terjawab. Kemana perginya Leeta?

Mendadak mataku terasa gatal. Saat aku mengucek mataku tiba-tiba saja aku sudah berada di kamar.

"Tadi itu mimpi?! Tapi kok seperti nyata ya?"

Hoam.. sepertinya tadi itu memang mimpi.

"Perkataan pria tadi itu benar atau bohong ya? Aku ini kenapa?! Kenapa aku harus pergi menyelamatkan masa lalu?"

Jam dinding masih menunjukkan pukul 4 sore. Tiba-tiba saja aku memikirkan Satria.

"Akhirnya! Kamu memiliki teman Na!"

Bibirku seolah tertarik begitu saja. Maksudku tersenyum.

Ayah sudah pulang belum ya?"

Aku mencari ayah. Ternyata dia sedang menonton tv.

"Ayah." Panggilku.

"Hmm.." sahutnya dengan mulut penuh makanan.

"Luna boleh tanya?"

Ayah menengok ke arah ku.

"Sini." Ujarnya sambil menepuk kursi. Memberi instruksi agar aku duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang