*Fanfict ini pernah di posting di OA line Creamy Kookies*
....................
Eomma. Seseorang yang begitu berjasa dalam hidup kita. Tanpa kehadirannya ... kita bukanlah apa-apa. Perjuangannya ... lelah letihnya ... mengurus kita dengan penuh kasih sayang ... Hingga kita beranjak dewasa hingga sekarang. Sungguh mulia hati seorang ibunda. Selalu mengutamakan keinginan kita, memenuhi kebutuhan kita. Eomma ... aku menyayangimu ....
***
"Eomma, aku ingin kuliah di Universitas Seoul bersama teman-temanku."
"Tapi Taehyung ... eomma tak sanggup membiayaimu kuliah disana-"
"Tapi teman-temanku semua kuliah disana ... bisakah kau mengerti aku. Jika nanti aku menjadi sarjana nanti, bukankah eomma sendiri yang akan bangga?"
"Tapi Tae-"
"Sudahlah eomma, eomma tak pernah menyayangiku. Aku benci eomma!" ucap Taehyung sedikit membentak dan beranjak meninggalkan rumah.
"Taehyung-ah ...."
Terlambat Taehyung sudah lebih dulu meninggalkan rumah. Mendengar bentakkan Taehyung, membuat hatinya sakit hingga ke hulu hatinya. Kecewa dengan dirinya sendiri, tak bisa menjadi eomma yang baik untuk Taehyung ... hingga ia meninggalkan rumah.
***
Taehyung terdiam di halte bus ... hingga bus datang, lalu ia menaikinya. Raut wajahnya sedih dan kecewa tercetak jelas di wajahnya. Pikirannya kalang kabut tak tentu arah. Ia pun duduk di salah satu bangku di bus, entah kemana arah tujuannya; ia hanya tidak ingin pulang ke rumah saat ini.
Beberapa rute bus sudah ia lewati. Beberapa orang silih berganti menaiki bus, lalu turun. Taehyung tetep bersikukuh di tempatnya berada. Terdiam ... hanya itulah yang ia lakukan.
Bus berhenti di halte terdekat dengan taman Hangang. Akhirnya Taehyung menuruni bus. Mencari bangku terdekat di hamparan taman yang luas ini. Hingga ia menemukan bangku dan menempatkan dirinya duduk di bangku itu.
Pikirannya kacau saat ini. Terbesit rasa penyesalan dalam dirinya; menyesal telah berucap kasar pada ibunya. Terkadang ia berpikir ... kenapa kehidupannya seperti ini? Kenapa ia tak seperti teman-temannya yang dengan mudah mendapatkan keinginan.
Air mata Taehyung turun tanpa permisi membasahi pipinya. Rasa sakit menggerogoti hatinya. Kadang ia lelah pada dunia ini; dunia yang tak adil menurutnya. Sebenarnya Taehyung tak ingin membentak ibunya ataupun berkata kasar pada ibunya. Ia hanya merasa ... dunia tak adil kepadanya.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil menangis di hadapannya. Buru-buru ia mengapus jejak-jejak air mata itu, lalu menghampiri bocah kecil itu.
"Anak manis, kenapa kau menangis disini? Kemana eomma-mu?"
"Nae eomma ... aku tak dapat menemukannya ... hiks hiks."
"Sudah cup cup, jangan menangis eoh! Neo eomma pasti akan mencarimu." ucap Taehyung sambil tersenyum manis dan mengapus air mata gadis kecil itu.
Taehyung mengajaknya duduk di bangku tempat ia duduk tadi. Senyuman tak kala luntur diwajahnya, membuat gadis kecil disampingnya merasa nyaman-walau senyum yang ia tampilkan adalah senyuman palsu.
"Siapa namamu anak manis?" tanya Taehyung kepada anak kecil itu.
"Namaku Rami ... Song Rami, oppa."
"Nama yang bagus Rami-ah, berapa umurmu?"
"Aku berumur 5 tahun, rencana aku akan merayakan hari jadiku sekarang. Tapi aku kehilangan ibuku ... hiks."
Taehyung baru menyadari sesuatu ... ini adalah hari jadinya, tepat pada tanggal 30 Desember. Taehyung bahkan hampir melupakan itu.
"Eoh jinja? Oppa juga berulang tahun hari ini."
"Benarkah? Kenapa oppa tak merayakannya bersama keluarga oppa?"
Taehyun terdiam, tak sanggup menjawab pertanyaan gadis kecil itu. Hingga ada seseorang yang meneriaki nama Rami. Sontak mereka berdua menengok kearah sumber suara.
"Rami-ah ...."
"Eomma ...."
Taehyung kembali terdiam. Rami menghampiri ibunya, lalu memeluknya. Sesengguk tangisan tak lepas dari Rami, Taehyung dapat mendengarnya.
Taehyung yang tak tahan melihat pandangan ini, kembali meneteskan air matanya; yang bahkan lebih deras dari sebelumnya. Ia memikirkan ibunya, pasti ia sedang mengkhawatikannya. Taehyung lekas meninggalkan tempat itu, pulang ke rumahnya.
***
Sesampainya ia di depan rumah, ia langsung berlari memasuki rumahnya. Rasa sakit lagi-lagi menusuk hatinya saat melihat ibunya sedang memegang kue, kue hari jadinya.
"Eoh Taehyung-ah ... kau sudah kembali?"
Tanpa menjawab pertanyaaan ibnunya, buru-buru Taehyung memeluk ibunya dengan erat.
"Maafkan aku eomma ... hiks hiks ...."
"Kau tak perlu minta maaf ... eomma yang salah, eomma yang-"
"Bukan eomma aku yang salah, aku yang tak pernah mengerti keaadaan eomma, aku yang hanya bisa meminta tak pernah memberi ... hiks hiks."
Air mata Taehyung mengalir deras dari sebelumnya, tak dapat tahan lagi perasaan renjana pada dirinya.
Taehyung melepaskan pelukan pada ibunya dan mengapus air matanya. Sampai seketika mata Taehyung menemukan selembar kertas yang di letakkan diatas meja yang ada di belakang ibunya.
"Eomma itu apa?"
Eomma Taehyung lalu mengikuti arah mata Taehyung dan menemukan selembar kertas.
"Eoh ini? Ini adalah fomulir pendaftaran mahasiswa Universitas Seoul seperti yang kau inginkan."
"Eomma kenapa kau-"
"Tak apa Taehyung, bukankah ini yang kau inginkan. Eomma akan berusaha lebih keras untuk membiayaimu kuliah disana."
Lagi-lagi Taehyung memeluk ibunya begitu erat, hingga tak ingin melepaskannya.
"Terima kasih eomma. Eomma sudah merawatku, menjagaku dan mendidikku hingga saat ini ... hingga aku dewasa."
"Ne Taehyung ... Selamat hari ulang tahunmu yang ke 20 tahun Tae."
"Gomawo eomma."
***
Renjana, perasaan kasih sayang seorang ibu yang begitu besar kepada anaknya. Keinginan besar seorang ibu yang ingin anaknya bahagia. Mendidiknya, merawatnya melindunginya yang begitu besar. Perjuang besar yang tak pernah bisa digantikan oleh apapun, bahkan dengan nyawa sekalipun.
Gomawo eomma, yang sudah membesarkanku hingga saat ini. Hingga aku tak pernah kekurangan apapun.
Aku menyayangimu eomma ....
-End-
[A/N] Haii ... Michu~ in here^^
Gimana ffnya aneh yah, oh iya mau ingetin aja bahwa ini akun Wattpad baruku *yang lama error :"(
Maaf yah klo ffnya kurang greget atau gimana *maklum baru belajar* minta votenya boleh dong klo kalian suka sama ff ini dan klo mau kritik silahkan comment ... hehe^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Kisah Dibalik Sebuah "Fiksi"
FanficIni adalah fanfict kumpulan oneshoot yang memiliki sebuah kisah tersendiri di balik setiap seriesnya, yang akan mengajarkan kita tentang arti sesungguhnya dari kehidupan ini. Maaf jika terjadi banyak kesalahan atau kata-kata kurang pas di fanfict. K...