Mpat

4K 400 22
                                    






Tapi ia Terlalu takut...

Jimin mendorong lirih Bahu Jungkook agar tak memeluknya, perlahan wajahnya menunduk.

Flashback on.

Brak!

"Yak! Jangan Cari perhatian deh!."

Teriak Yeoja bername tag Seulgi itu,
Ia mendorong keras pundak Jimin.
Hingga Jimin harus rela punggungnya membentur keras Lemari berdebu yang ada di gudang itu.

"Iya, Jalang. Seperti dirimu tak pantas duduk disampingnya."

Sambung Irene , ia melangkah. Tangannya terulur kearah depan wajah Jimin.

Jimin terlalu takut.

Ia menutup matanya erat, tak ingin tau apapun tiga Yeoja itu memperlakukannya.

Lemah memang.

Tapi itulah jati dirinya.

CTAR!

"Akh!, A -appo."
Jimin meringis, merasakan pipinya memanas dan nyeri ditampar sekeras
Itu.

Jimin menahan air matanya agar tak terlihat terlalu lemah dan menjadi bahan Bully'an mereka.

Jimin menunduk memegang sebelah pipinya yang memerah dan sakit itu.
Perlahan tubuh nya merosot kebawah.

Bersimpuh bersandar di lemari tua itu.

Ketiga Yeoja itu terkekeh.

"Lihatalah, Lemah sekali. Cih! "

"Kau bahkan kalah dari Yeoja. Kau itu Namja bukan sih?!."

"Hey, seulgi. Mungkin dia Banci! Hahaha."
Joy tertawa renyah.

Jimin memperdalam kepalanya agar menunduk.

Ia menggigit bibirnya menahan hawa dingin merasuk tubuh nya yang tengah basah ini.

Oh. Asal kalian tau.

Tadi, Jimin semlat di tenggelamkan di kolam renang Indoor sekolah sebelum di bawa Ke gudang.

Tak ada yang tau itu.

Soalnya ini sudah satu jam setelah pulang sekolah. Ya, sekolah pasti akan sepi .

Tubuh Jimin menggigil.

"Hey! Ku perbolehkan kau dekat dengan Jungkook! Tapi, Ingat!."
Jari Irene mengangkat dagu Jimin agar mata Jimin menatap langsung matanya yang tengah menajam serius itu.

Jimin tersentak takut.
Tapi ia tahan, sebisa mungkin.

"Jangan! Terima Jungkook! Saat dia menembakmu menjadi Kekasihnya!."
Ucap Irene mengintimidasi.

Jimin terdiam.

"JAWAB DASAR JALANG!."
Seulgi tersulut emosi saat lima belas menit itu Jimin tak menjawab perkataan Irene.

"A-arrasseoyo ... "
Ucap Jimin lirih sambil sesikit mengangguk.

Jimin merasa pusing sekarang, terlebih dingin menusuk kulitnya.

Seragam Jimin sudah kotor dan basah.

Brak!

Ceklek...

My Lovely Teacher[Vmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang