Ve pov
Namaku Jessica Veranda, panggil saja Ve. Usiaku dua puluh tahun. Aku bekerja disalah satu cabang fast food restaurant di Jakarta, sebagai kasir.
Hari ini adalah bagianku masuk siang. Jam kerja yang tidak menentu dengan hari libur yang tak tentu pula sudah menjadi rutinitasku selama dua tahun ini.
Aku keluar dari kossan. Kulirik arloji yang menunjukkan Pukul 12:45. Batas absenku tepat jam satu siang. Jika Lebih dari itu, maka aku akan menerima konsekuensinya. Apa itu? Tergantung situasinya.
Berjalan menuju parkiran dimana si hitamku berada. Motor matic yang setahun ini sudah menemaniku, dan masih masuk dalam biaya tanggunganku.
Waktu perjalanan yang aku butuhkan adalah kurang lebih sekitar sepuluh menit dengan kecepatan maksimal.
Setelah menyalakan mesin, kulajukan motorku ini dengan kecepatan sedang.
"Damn it." Gerutuku saat melihat kemacetan didepan mata.
Suara perlintasan kereta terdengar meski jaraknya lumayan jauh.
"Gue bisa telat kalo kek gini." Aku terus melirik kanan kiri supaya menemukan celah melewati kendaraan-kendaraan roda empat di depanku.
Ku lewati mobil-mobil ini dengan luwes.
Lima menit lagi! Oh shit.
Braaak...
Aku terjatuh saat pintu mobil yang hendak aku salip terbuka.
Ah, punggung tanganku terasa perih. Goresannya cukup dalam karena kulit tanganku beradu dengan pembatas jalan.
Sial. Mari kita lihat orang yang tidak berhati-hati ini!
"What? Dia pergi gitu aja? Gak ada minta maaf?" Celetukku tak percaya melihat wanita tersebut.
Well, suaraku cukup keras tadi. Jadi tidak heran jika saat ini beberapa tatapan aneh mengarah kepadaku. Ah peduli apa.
Kulirik lagi jam ditanganku. Oh tidak, tinggal tiga menit. Segera aku pergi meninggalkan jalan ini dan menuju tempat kerjaku.
***
Meski hanya telat dua menit. Tetap saja aku mendapatkan hukuman. Dan kali ini hukumannya adalah mengantarkan pesanan delivery, untungnya hotel itu tidak jauh dari sini.
Aku harus menaiki tangga karena lift sedang dalam perbaikan. Sedangkan pesanan harus diantar ke lantai lima. Aku baru sadar bahwa tadi aku terjatuh tepat didepan hotel ini. Ah sialnya hari ini.
Akhirnya sampai juga. Kakiku benar-benar terasa pegal. Sepulang kerja aku ingin langsung pulang lalu tidur.
Ku tekan bel yang berada di sisi kanan pintu. Cukup lama aku menunggu, pintu akhirnya dibuka.
Deg.
Seorang wanita berwajah oriental kini berdiri dihadapanku, dia menggunakan.. uhm.. lingerie? Omg. . Seksi banget.
Oke aku tahu jika ini salah. Aku harus segera menyelesaikan tugasku.
Sepertinya usianya tak jauh beda dariku. Akan lebih baik jika ku panggil dia dengan sebutan 'kakak'.
"Kak. Ini pesanannya. Totalnya jadi seratus dua puluh ribu." Ucapku sambil menyerahkan beberapa kotak makan dan minuman.
"Tunggu sebentar." Ia kembali masuk kedalam membawa serta makanannya. Setelah itu ia kembali lantas menyodorkan dua lembar uang seratus ribuan.
"Eh tapi, kak. Disini tulisannya pakai uang pas. jadi Saya gak bawa uang kembaliannya." Ucapku seraya menatap lekat wajah datarnya itu.
"Ambil aja kembaliannya. Itu buat ganti obat kamu karena jatuh tadi. Lukanya gak seberapa kan?" Ucapnya sambil menunjuk kearah plester ditanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Girl (Complete)
FanfictionSeorang foto model, Shinta Naomi, jatuh cinta pada Jessica Veranda, yang hanya seorang kasir restoran? Main Cast: -Jessica Veranda -Shinta Naomi -Sinka Juliani Other Cast: -Sri Rossa Handayani -Natasha Wilona -Fandy Christian -Tora Sudiro © 2017 by:...