Truly End

336 22 5
                                    

Momen pernikahan Naomi dan Eza yang berlangsung pada hari itu. Naomi merasa bersalah karena menyadari bahwa Ve hadir di acara tersebut dan harus mengambil keputusan untuk menikah dengan Eza.

Naomi's POV

Hari pernikahan akhirnya tiba. Aku duduk di ruang rias, rasa gugup dan campur aduk. Aku memandang diriku sendiri di cermin, memastikan bahwa semuanya terlihat sempurna. Namun, dalam hatiku, ada keraguan yang tak terelakkan.

Tiba-tiba, aku merasakan kehadiran seseorang di balikku. Aku memalingkan kepalaku dan melihat Ve berdiri di sana dengan tatapan campuran antara sedih dan terkejut. Hatiku berdebar kencang, karena aku tahu bahwa aku harus menghadapinya.

"Ve...," bisikku dengan suara yang hampir tak terdengar. Air mata mulai menggenang di mataku saat aku melihat kepedihan di wajahnya.

Ve menghampiriku dengan langkah ragu. Dia memandangku dengan tatapan penuh kerinduan dan kekecewaan. Aku merasa bersalah karena menyakiti hatinya.

"Naomi, aku ga tahu apa yang harus ngomong apa," ucap Ve dengan suara yang penuh kehancuran. "Aku merasa seperti aku kehilangan kamu."

Air mata kami berdua mulai mengalir saat kami saling memandang. Aku merasakan beban kesalahan yang begitu berat di pundakku.

"Aku sangat menyesal, Ve," ucapku dengan suara serak. "Aku gak pernah bermaksud nyakitin kamu. Tapi aku terjebak dalam situasi yang sulit. Aku harus ngambil keputusan untuk menikah dengan Eza, meskipun hatiku selalu milikmu."

Ve menatapku dengan penuh harapan, mencoba memahami apa yang aku rasakan. Aku tahu bahwa aku tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tapi aku ingin dia tahu betapa pentingnya dia bagiku.

"Aku harap kamu bisa bahagia sama Eza, Naomi," ucap Ve dengan suara yang penuh keikhlasan. "Aku akan selalu ingat kamu dengan cinta dan kenangan indah yang kita lalui."

Kami berdua saling merangkul dalam keheningan, membiarkan air mata kami mengalir. Meskipun perpisahan ini menyakitkan, kami tahu bahwa ini adalah yang terbaik bagi kita berdua.

Kemudian, aku harus melanjutkan pernikahanku dengan Eza. Aku berjalan ke altar dengan hati yang berat, tetapi juga dengan harapan baru untuk masa depan.

Momen pernikahan berlangsung, dan aku mencoba memasuki peran baru sebagai istri Eza. Meskipun hatiku masih penuh dengan perasaan untuk Ve, aku berjanji untuk memberikan yang terbaik dalam pernikahan ini.

Namun, di antara semua kebahagiaan dan kegembiraan, aku tidak bisa menghilangkan perasaan bersalah yang menghantui diriku. Aku tahu bahwa Ve akan selalu ada di hatiku, dan aku berharap dia akan menemukan kebahagiaan yang sejati dalam hidupnya.

Akhirnya, aku berharap bahwa keputusan yang aku ambil ini adalah yang terbaik bagi semua orang yang terlibat. Aku berharap Ve akan menemukan cinta dan kebahagiaan yang dia pantas.

###
Author's POV

(Momen flashback)

Ve merasa dia pengecut, tapi dia juga menyadari siapa dirinya sebenarnya. Dia menyadari bahwa dia tidak akan bisa memperjuangkan cintanya dengan Naomi karena ada hambatan yang tak teratasi. Salah satunya adalah penentangan dari ayah Naomi yang selalu menang dalam setiap perdebatan mengenai hubungan mereka.

Setelah pertemuan terakhirnya dengan Naomi dan ayahnya malam itu, Ve merasakan perdebatan batin yang kuat. Dia merenung tentang masa depan mereka dan menyadari bahwa tidak peduli seberapa keras dia berjuang, hasilnya akan selalu sama. Ayah Naomi akan terus menentang cinta mereka.

It Girl (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang