prolog

2 1 0
                                    

Ditengah lebatnya hujan, seseorang membiarkan tubuhnya basah karena guyuran air hujan.

Dia membiarkan air matanya menyatu dengan hujan, membiarkan suara petir yang menyambar meredam suara tangisnya, membiarkan kesedihannya meluruh bersamaan dengan air hujan yang terus menetes.
Merenungi betapa malang nasibnya karena setiap orang yang dicintainya telah direnggut darinya, karena setiap satu senyumnya selalu berakhir dengan sejuta air mata kesedihan.

Seolah - olah takdir telah mengutuknya untuk tidak pernah merasakan kebahagiaan yang nyata dengan selalu menghadirkan harapan yang semu, dengan membiarkannya merasakan kebahagiaan dalam sedetik ,kemudian dalam detik itu pula kebahagiaan itu direnggut darinya.

Ditengah kesedihan yang menderanya, tanpa disadari ada sepasang manik mata yang memperhatikannya dari kejauhan dengan sorot yang tak terbaca.

********



Hola....
Aku cuma mau coba untuk nulis novel buat salurin hobi aku aja. Kalo ada kesamaan nama dalam cerita, aku mohon maaf yang sebesarnya... karena itu  bukan unsur kesengajaan. Maaf juga kalau banyak typo yang bertebaran * masih pemula* aku harap temen - temen semua mau koreksi kesalahannya. Maafkan aku yang banyak maunya...    

Makasih yang udah luangin waktunya yang berharga cuma buat baca cerita abal-abal aku..... Thanks..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang