Chapter 2

40 13 2
                                    


Sudah hampir seminggu ini hubungan Ardhan dan Rianda berjalan. Dan sampai saat ini pun Ardhan masih terlampau bahagia dan tidak percaya bahwa Rianda sudah menyandang gelar sebagai kekasihnya walaupun dia merasakan sesuatu yang aneh pada sikap Rianda.Namun tidak dengan Rianda dia merasa begitu jengah dengan hubunganya dan Ardhan, Karna sejujurnya dia tidak perna menyukai lelaki itu.

Dia hanya ingin memanfaatkan cinta tulus lelaki itu untuk kepentingannya sendiri, yaitu memancing seseorang untuk mengetahui perasaannya kepada dia. Setelah dia tau pasti perasaan seseorang itu maka dia akan meninggalkan Ardhan. Sadis memang tapi itulah kenyataanya.

Sesuai rencana hari ini Ardhan akan menemani Rianda ke toko buku untuk mencari tugas yang diberikan guru bahasa indonesianya.

Ardhan menjemput Rianda dirumahnya menggunakan mobil, dia tidak ingin Rianda kepanasan karna teriknya sinar matahari siang ini.

Setelah sampai dia langsung disambut oleh sang empunya rumah dan langsung berangkat menuju tokoh buku.

Diperjalanan hanya keheningan yang mendominasi, berulang kali Ardhan mencoba memulai percakapan yang hanya dibalas gumaman Rianda. Terlihat sekali dia tidak ingin membicarakan topik apa pun dengan Ardhan. Tetapi dengan bodoh nya Ardhan menepis pikiran buruknya itu.

Hingga tidak terasa mereka sudah sampai dan Ardhan menepikan mobilnya keparkiran Toko.
Ardhan keluar lebih dahulu kemudian memutari sisi mobil bermaksud membukakan pintu untu Rianda,tapi belum sempat melakukan hal itu Rianda sudah lebih dahulu keluar dan pergi meninggalkan Ardhan sendiri tanpa mengucapkan sepata katapun.

Ardhan hanya terdiam sambil mencoba tersenyum dan lagi menepis pikiran pikiran buruk tentang sikap Rianda yang seolah tidak menginginkan dirinya ada yang kenyataannya benar adanya namun tak diketahuinya.

***

Sudah hampir dua jam Ardhan menemani Rianda mencari tugasnya namun belum ditemukan juga. Karna merasa bosan dan berhubung Rianda yang begitu serius mencari tugasnya hingga mengacuhkannya. Ardhan pun mencoba mengelilingi tiap tiap rak buku yang berjejer rapi hingga dia berhenti didepan rak novel dan roman.

Ardhan mengambil salah satu buku disana bermaksud sekedar membuang rasa bosannya. Tetapi ketika dia menarik buku tersebut ada seseorang juga yang sedang melakukan hal yang sama dengannya.

Ketika dia menunduk untuk melihat siapa orang diseberang sana dia malah menemukan seseorang yang sekarang juga sedang menunduk menatap kearahnya.

Sejenak Ardhan terpana akan iris coklat hazel didepannya namun sesegera mungkin dia mengalihkan pandangannya dan berdiri tegap berjalan memutari rak tersebut dengan buku yang ada dipegangannya karna orang disebelah sana tadi melepaskan peganganya setelah melihat dirinya.

Ardhan bermaksud memberikan buku ini pada orang tersebut karna dirinya tidak terlalu menginginkannya. Setelah sampai persis disamping orang tersebut Ardhan melihat dia masih diposisi yang sama dan belum bergerak sedikitpun maka dari itu Ardhan mencoba menyadarkannya dengan berdehem

"Ekhem.." Orang tersebut tersentak kaget dan terjedot rak didepanya hingga menimbulkan bunyi yang cukup membuat Ardhan meringis.

"aduh kepala gue" ringis orang tersebut sambil mengusap bagian kepalanya yang kejedot tadi.

"Sorry sorry gue ngagetin lo" Ardhan meminta maaf karna dia sudah membuat cewek didepannya kejedot rak buku. Dan ya orang yang terlibat tarik menari buku dengannya tadi Adalah seorang cewek.

Cewek tersebut mendongak kemudian kembali terdiam sesaat dan setelah itu langsung bersikap biasa.

"Ngak papa,emang aku nya aja yang ceroboh" kata cewek tersebut

"Aduh jadi ngak enak"Ardhan menggaruk tengkuknya yang tak gatal kemudian menyerahkan buku yang dipegangnya kepada cewek tersebut. "Emm...ini bukunya ambil sama lo aja, gue ngak pengen pengen banget kok. Cuma iseng aja"

Cewek tersebut menerima buku tersebut dan berterimah kasih "Makasih ya,,aku udah nyari buku ini dari 1 minggu yang lalu"

"It's oke. Btw lo hobi baca kayak gituan ya? Kalo gue sih ogah tebel banget macam ganjalan pintu aja. Tadi aja gue cuma iseng doang karna bosan nemenin pacar g--- ASTAGA!! Rianda!! " Ardhan menepuk jidadnya kenapa dia bisa lupa sama Rianda kemudian setelah itu dia berbalik meninggalkan cewek tersebut tanpa mengucapkan satu katapun.

Cewek tersebut hanya menatap nanar kearah punggung Ardhan yang menghilang dibalik rak dan bergumam lirih "sebegitu ngak sadarnya lo sama kehadiran gue Ar, sampai sampai lo aja ngak ngenalin gue" tanpa Ardhan sadari orang yang bertemu denganya barusan adalah orang yang sama dengan orang yang selalu memperhatikannya disekolah. Orang yang merasa paling kecewa ketika melihat aksi Ardhan satu minggu yang lalu, dan orang itu adalah Zilviella Tarania sang Stalker abadi dari seorang Ardhanza julian Syaputra.

******************

TBC

Desi_elsa , bengkulu 27 maret 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart Attack (Ls:1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang