BAGIAN DUA

6.4K 57 0
                                    

"Ra.. lo mau kemana, lo kenapa ? " teriak andra sembari berlalri mengejar dara yang sudah jauh lebih dulu berlari meninggalkannya.

Sesaat dara mnghentikan langkah kakinya, dan berbalik arah memeluk ANDRA dengan erat. "Makasih ndra, lo selalu ada buat gua, lo selalu sayang sama gua, dan lo juga udah banyak bantu gua. Gua pamit, maaf gua nga bisa nganterin lo sama keluarga lo kebandara besok pagi, lo baik-baik disana ya. semalem gua denger kalau besok kalian mau pergi ke singapura, gua nga bisa terus-terusan disana apa lagi tadi bokap tau lo ada sama gua, tolong sampein terimakasih gua buat bokap nyokap lo ya. gua sayang sama lo" Ujar Dara dalam pelukan andra

"Tapi ra, gua udah mau ubah jadwal penerbangan gua dan kalau lo mau lo bisa ikut kita di singapura, bonyok pasti boleh kok" jelas andra kepada dara

"Eangga ndra, uda cukup gua ngerepotin keluarga kalian. Gua pergi dulu, gua mau cari nyokap gua pasti dia sendirian please lo ga boleh sedih, lo masih punya kehidupan yang panjang"

Sesaat dara melepaskan pelukan dari andra dan segera dara pergi dari hadapan andra. Dara menghentikan taksi yang kebetulan lewat dihadapannya, lalu pergi bersama taksi itu.

Dara Prov

Aku memutuskan untuk segera mencari tau dimana keberadaan mamah saat ini, jujur aku khawatir dengan keadaanya saat ini. Satu minggu setelah kejadian itu, aku belum tau apa kabar mamah dan dimana sekarang dia tinggal. Sesaat seperempat perjalananku menuju suatu tempat dimana aku meyakini mamah berada, handphone yang ada disakuku berdering terus-menerus, kulihat layar ponselku memberitahu ada panggilan dari andra.  Sesaat kutekan tombol hijau untuk menjawab telfon Andra.

"Ra.. lo dimana sekarang ? gua tau nyokab lo ada dimana sekarang. Lo kasih tau dimana lo sekarang gua jemput " ujar Andra

"Gua didaerah pandega selatan, gimana lo bisa tau ? " tanya dara

"Ceritanya panjang. oke, kita ketemuan didaerah pombensin pendega selata, gua susulin lo sekarang" jawab dara kembali.

Sesaat dara mengeluarkan duapuluhan ribu dan mengatakan kepada supir taksi bahwa dia akan turun didekat pombensin pandega selatan,

"Pak saya turun di deket pombensin pandega selatan aja ya pak, ini uangnya pak" ujar dara

"Baik mba"

Sepuluh menit berlalu dara masih menunggu andra didalam taxsi untuk menghindari seseorang suruhan papahnya melihatnya disekitar pandega. Sesaat mobil ferari milik andra datang mendekati taxsi yang sedang dara jadikan tempat persembunyiannya.

"Dara.. ayo" ujar andra

Sesaat dara menggangguk lalu mengucapkan trimakasih kepada pak supir "Pak makasih ya"

Dara dan andra masuk kedalam mobil andra bersamaan diikuti rasa ketakutan apabila seorang suruhan papahnya melihat keberadaan mereka disana. Ya, dara yakin pasti saat ini papahnya menggerakan semua anak buahnya untuk mencaritau dimana keberadaan dara dan mamah saat ini.

Sesaat andra mulai menjelaskan kepada dara bahwa selama semiggu ini mamahnya berada dirumah bisiti untuk sementara.

"Ternyata selama ini nyokap lo ada dirumah bi siti, lo tenang aja ra nyokap lo bakalan baik-baik aja" ujar chaca sembari sesekali memperhatikan jalan dan menatap rau wajah gelisah dara.


"Lo tau dari mana ndra ? " tanya dara


"Dari Bi siti, tadi waktu lo keluar buru-buru dari rumah lo, Bi siti nitipin kertas ini ke gua waktu sampe kamar gua buka dan ternyata nyokap lo sekarang disana"

Duapuluh menit perjalanan mereka dari tempat semula menuju rumah bi siti. Terlihat disalah satu rumah penduduk disana sudah ada bi siti yang sudah dari tadi berjalan mondar-mandir didepan rumahnya. Sesampainya mereka berdua didepan rumah bisiti, dara dan andra turun dari mobil dan langsung menanyakan keberadaan mamah dara.

"Bi.. dimana mamah" tanya dara

"Ayo non, langsung masuk saja dulu" ujar bi siti sembari memasang raut wajah gelisah. Bi siti membawa mereka berdua masuk kedalam rumah dan menemui mamah dara saat itu yang tengah berbaring disalah satu kamar bi siti

"Ibu keadaanya ngedrop non, tapi non tenang aja bibi udah kasih obat yang biasanya nyonya minum. Sekarang nyonya sedang istirahat."

"Obat yang biasanya mamah minum? Vitamin maksud bibi ?" tanya dara heran

"Bukan non, sebenarnya nyonya... " ujar bi siti terputus karena mamah dara tiba-tiba sudah bangun dan memberi kode kepada bi siti intuk tidak mengatakan apa-apa kepada dara putrinya.

"Mamah.. mamah gimana kabarnya ? sehat kan mah" tanya dara kepada mamahnya.

Mamah dara mencoba bangkit bersandar, lalu menjawab pertanyaan putrinya. "Mamah baik-baik sayang" ujar mamah dara lemah

"Dara sayang sama mamah, dara ngak mau kehilangan mamah" ujar dara beralih memeluk mamahnya dengan erat.

Sesaat handphone andra berdering terus menerus memberitahu ada panggilan masuk dari mamahnya. andrameninggalkan kamar bi siti lalu beralih kepada handphonenya.

"Hallo iya mah, " andra

"Hallo sayang kamu dimana ? ada papah dara dirumah, dia cari kalian. Kalian jangan pulang dulu ya sampai keadaanya tenang. "

"Papah dara dirumah kita mah ?" ujar andra terputus, ketika menyadari ada dua orang terlihat sedang mengintai rumah bi siti, dan andra yakini itu adalah orang suruhan dari papah dara. "Mah.. nanti andra telfo lagi" ujar andra kembali

"Ra.. gawat, ada orang suruhan bokap lo diluar. Kita harus pergi dari sini sekarang" ujar andra panik

"Apa.. " ujar dara terkejut, dan sesaat dara berbicara kepada mamahnya. "mah, mamah masih kuat kan ? kita pergi dari sini sekarang ya"

Sesaat mereka menyusun strategi untuk keluar dari rumah bisiti dengan cara menyamar agar tidak dicurigai oleh orang suruhan papah dara.



Halloo... santai ya bosss autor lagi ngerjain editan orang jadi slow updet oke. tetaplah sabar menunggu hhhee :D


so ? jangan lupa tinggalkan jejak

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang