Bagian Satu

7K 68 0
                                    

" HIDUP TANPA PAPAH "

Semenjak kejadian hari itu, papah dan mamah sudah tidak tinggal satu atap lagi. untuk sementara ini aku akan tinggal bersama keluarga andra (Ferdinand Andra Prasetya) 18 tahun, sahabatku sejak dari kecil. Rumah kami hanya berjarak empat rumah dari samping rumahku, sempat berkali-kali papah meyakini bahwa aku ada disana, papah mencoba berbicara kepada kedua orang tua andra untuk mengijinkannya bertemu dengan diriku. Untuk alasan penghianatan aku menolaknya dan memohon kepada kedua orang tua andra agar berbicara bahwa aku sudah tidak disini. sejujurnya aku rindu kehangatan dirumahku sendiri. Rindu dengan mamah yang selalu membangunkan aku dengan kiss morningnya, papah yang selalu mengomentari penampilanku saat mau berangkat sekolah. Aku rindu tentang semuanya saat bersama mereka. Sesaat kuhadangkan wajahku kedekat pintu jendela kamar chaca, sempat aku berfikir apa ini semua adil bagiku ? aku menghela nafas panjang, lalu kuhembuskan kembali dengan kasar.

"Ra.. lo beneran ngak mau nemuin bokap lo dulu ?" tanya andra yang sedang duduk didekat balkon kamarnya.

Dara hanya menggelangkan kepalanya tanda tidak menyetujui permintaan andra.

Sesaat andra bangkit dari duduknya lalu, berjalan menghampiri dara yang tengah bersender didekat pintu jendela kamarnya. "Lo sabar ya ra. kalau lo butuh apapun gua akan maju paling depan buat lo ra, sekarang mending lo istirahat gih, dari semalem lo terjaga terus" ujar andra sembari mengelus rambut dara dengan lembut.

"Makasih ya ndra.. gua sayang sama lo, cuma lo saat ini yang nyata yang gua punya."

"Gua lebih sayang sama lo. Gua percaya, lo akan baik-baik ra. Menurut gua untuk sementara ini mending lo lupain semuanya yang terjadi kemarin, lo bisa bangkit lagi buat nyelesain semua masalah ini. I Will Beside You..Love ".

***

Tepat pukul delapan pagi, aku sudah selesai berberes. Semalam aku sudah memikirkan apa yang haru aku lakukan untuk keluargaku. Semalam aku dan andra sepakat untuk menemui papah dirumah, aku tau bukan hanya aku dan mamah saja yang tersakiti selama duapuluh tahun belakangan ini, tapi wanita simpanan papah juga ikut peran disana. Pagi itu, semua pekerja dirumah menyambut hanggat kedatananku dan andra, karena jarak rumahku dan andra dekat kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. Sesaat, Bi siti seorang yang sejak dari kecil yang membantu merawatku, membukakan pintu utama sembari menatap kedua bola mataku dengan berkaca-kaca. Tak ada sepatah kata apapun bi siti ucapkan dia langsung mempersilahkan aku dan andra untuk menemui papah dikamarnya.

Sesampainya diruang tamu, Kaget ? Jelas. Didepan meja ruang tamu, aku melihat banyak botol minuman keras yang sudah kosong dan melihat banyak sekali foto-foto keluarga kami berserakan dilantai. Sesaat aku menanyakan keberadaan papah kepada bisiti yang ada dibelakangku.

"Papah dimana bi ?" tanya dara tegang

"Emm.. anu non.. Tuan lagi perrr..." ujar bi siti terputus

"Bi siti jangan bohong, dimana papah" Tanya dara kembali

Sesaat terdengar suara gerangan dan jeritan seorang wanita dari pintu kamar papah dara yang ada dilantai dua, sontak membuat dara segera mencari tau siapa wanita itu.

(Brak.. ) suara gebrakan pintu itu terdengar sampai lantai satu dimana andra sedang berdiri.

Didepan kedua bola mataku, aku melihat mantan super heroku sedang berhubungan badan dengan seoang wanita yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Wanita itu terus menggerang kesakitan karena papah menindih tubuhnya. Sesaat papah menyadari keberadaanku sedang melihatnya berhubungan badan dengan wanita yang jelas-jelas bukan mamah, papah menghentikan aktifitasnya lalu memakai baju dan segera mengejar aku yang sudah jauh lebih dulu pergi dari tempat itu. Dalam benakku sosok selama ini yang selalu membuat aku merasa seorang gadis yang paling bahagia adalah seorang iblis yang berpura-pura menjadi malaikat pelindung bagi keluargaku sendiri. Aku membencinya.. benar benar membencinya..




Hai harap bijak ya.. sadar diri juga ye kalau misal dibawah umur jagan coba-coba baca yang berunsur dewasa. Tenang genre yang aku bikin ngak bakalan jauh-jauh dari motifasi kok, jangan salah faham dulu dan jangan menyimpulkan kalau saya bikin konten yang isiny negatif doang tapi tiak ada nilainya. kalian selesain baca dulu sampai tamat barulah kalian mengomentarin ini cerita cuma numpang pamer porno atau ada hal yang bisa membuat otak kita berfikir jauh lebih matang lagi. So ? jangan lupa tinggalkan jejak dan koment lanjut buat bikin aku berniat nyelesain cepet-cepet ya

Thanks Belaz

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang