6

1.2K 86 7
                                    

"Selamat pagi, bisa kita bicara sebentar?"

Suara itu terdengar ramah, tapi entah kenapa itu sanggup membuatnya berkeringat dingin.

"Maaf anda salah orang."

GREP

Gadis itu mencoba kabur, ketika Mingyu meraih lengannya dan menahannya.

"Kurasa tidak."

Suaranya langsung berubah drastis menjadi dingin. Yiseul bergidik, dan masih menghindari tatapan tajam Mingyu dengan membuat tanah kering tempatnya berpijak tamlak menarik.

Gadis itu sadar, bahwa mereka kini menjadi pusat perhatian orang orang yang lewat. Ayolah, siapa yang tidak penasaran melihat mahasiswa top di kampus memegang lengan seorang gadis pendek dengan selera fashion aneh?

"Aku janji, tidak akan lama." Mingyu menarik Yiseul yang hanya bisa pasrah dan mengikutinya. Mereka berhenti di taman kampus yang sebenarnya cukup luas, dan Mingyu membawa gadis itu ke bagian taman paling ujung, dimana terdapat banyak pepohonan rindang disana.

Yiseul perlahan melepaskan cengkraman Mingyu. Ia berdehem. "Jadi, apa yang ingin anda katakan?" Mingyu menatap Yiseul yang masih saja enggan menatapnya.

"Begini--"

"MAAFKAN SAYA!"

heh?

"Saya benar benar minta maaf. Saya tidak pernah bermaksud untuk menganggu anda!"

Apa yang gadis ini bicarakan?

"Saat itu saya hanya ingin ke toilet, tidak pernah ada maksud untuk mengganggu anda ketika anda--um... a-anda..." Mingyu yang menangkap maksud gadis mengulas seringai.

Ya ampun.

Ia melihat rona kemeraham menjalar hingga telinga gadis itu. "Benar. Kau kurang ajar sekali." "Maafkan saya!"

Tahan Kim Mingyu, jangan tertawa batin Mingyu pada dirinya sendiri.

Ia menarik nafas sejenak dan mengetuk dahi gadis yang masih enggan mengangkat kepalanya itu. "Permisi, bisakah kau berhenti menunduk? Aku ingin berbicara denganmu. Apakah ini sikap yang benar ketika seseorang berbicara denganmu?"

Yiseul perlahan mengangkat kepalanya dan memberanikan dirinya menatap wajah pria di depannya itu. Meskipun ia tahu bahwa pria dihadapannya itu cassanova kurang ajar dan senang bermain wanita tapi tetap saja wajah tampan Mingyu sukses membuat Yiseul melongo selama beberapa detik.

Dasar sial, wanita selalu lemah pada pria tampan.

"U-um... apa yang ingin anda bicarakan dengan saya?" ucap Yiseul terbata bata. Mingyu menahan rasa gelinya, ketika tiba tiba suatu ide jahil melintas di otaknya.

Ia menurunkan kepalanya dan menyejajarkan wajahnya dengan wajah Yiseul. Yiseul tersentak dan berjalan mundur. Tetapi, Mingyu lebih cepat. Ia menarik tangan Yiseul agar gadis itu tidak lari.

"Sa-saya mohon... le-lepaskan," cicit Yiseul.

Mingyu tidak menggubris permintaan gadis itu, ia malah mendekatkan bibirnya ke telinga Yiseul. Yiseul menutup matanya kuat kuat ketika merasakan deru nafas pria itu menggelitik daun telinganya.

"Jangan lari atau kau menyesal."

Mingyu sedikit megulas senyum ketika melihat reaksi Yiseul--tubuh gadis itu menegang dan bergetar pelan. Mingyu menjauhkan kepalanya dan memberi senyuman manis pada gadis itu.

"Hei. Kau tahu kan? Yesang group?"

Pertanyaan tiba tiba dari Mingyu membuat gadis itu melongo. Tanpa menunggu jawaban Yiseul, Mingyu mengulurkan tangannya.

Deep Breath (Kim Mingyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang