Oneshot

2.6K 173 12
                                    

DLDR!

.

.

.

Malam semakin larut. Udara dingin menusuk hingga ke tulang. Pernikahan Naruto dan Hinata telah selesai beberapa jam yang lalu, namun Desa Konoha masih begitu ramai. Terlebih lagi di Yakiniku~Q.

Anggota Rookie 12 berkumpul di sebuah meja besar khusus yang telah dipesan jauh-jauh hari. Berbagai makanan terhidang di meja mereka. Tak terkecuali Sake. Naruto dan Hinata, si pengantin baru, begitu juga teman-teman yang lain sedang menikmati obrolan mereka yang diselingi dengan minum beberapa gelas Sake. Sakura menolak untuk meminum minuman itu. Gadis itu merasa akan muntah setelah meminum minuman tersebut.

Obrolan-obrolan kecil membuat suasana di sini semakin hangat. Tapi tidak dengan suasananya. Entah kenapa hanya Sakura dan Gaara yang hadir tanpa pasangan. Suasana menjadi semakin tak enak ketika obrolan mereka mengarah ke hal yang sensitif.

"Jadi kalian kapan nyusul?"

Terkutuk kau Naruto!

"Hm. Secepatnya." Jawab Sai mantap. Pemuda itu menjawab dengan senyum cerah di wajahnya. Ino semakin bergelayut manja di lengan Pemuda Albino itu, membuat Sakura jijik melihatnya.

"Bagaimana denganmu Gaara?" Tanya Sakura yang kali ini ikut andil dalam percakapan mereka.

"Hm. Entahlah. Aku tidak ada rencana untuk itu. Masih banyak keperluan desa yang harus kuurus." Jawab Kazekage kelima itu.

"Hahh.. kau tidak seru ah! Bagaimana jika kau dengan Sakura saja? Kulihat hanya kalian berdua yang datang sendirian ke pesta ini." Ino menanggapi percakapan kedua jones ini. Dan kebetulan sekali, Sakura dan Gaara juga duduk bersebelahan, membuat mereka terlihat sebagai pasangan.

"Mau sampai kapan kau menunggu Sasuke? Belum tentu ia akan kembali ke Konoha dalam waktu dekat. Atau bahkan bisa saja dia berkhianat lagi pada desa konoha." Tambah Gadis pirang menyebalkan itu. Tapi kata-katanya memang benar dan sukses mengenai hati Sakura.

KRAK!

Sakura mematahkan sumpitnya. Ia benar-benar begitu emosional akhir-akhir ini.

"Hentikan Ino! Kau mebuatnya marah!" Naruto menatap tajam Gadis pirang di depannya. Begitu juga Hinata yang berada di sebelah Naruto.

"Tenang saja Sakura-chan. Aku yakin Sasuke akan datang dalam waktu dekat. Ia pasti juga merindukanmu." Hinata menenangkan Sakura yang dirundung kegalauan, sungguh gadis yang baik.

"Hah! Belum tentu Sasuke mencintai Sakura, apalagi merindukannya," Cibir Ino.

Kenapa gadis ini bermulut pedas ketika sedang mabuk?

"Bisa saja Sasuke menemukan gadis yang ia cintai di luar sana," Tambah Ino lagi. Suasana menjadi semakin memanas. Semua orang terdiam mendengar perdebatan mereka.

"Aku hanya bercanda soal Gaara. Namun pikirkan perkataanku tadi." Tambah Gadis itu.

"Kau keterlaluan Ino! Teme tidak akan seperti itu." Timpal Naruto. Membuat semua orang menatap tajam ke arah Ino.

Gadis pink itu beranjak dari tempatnya duduk. Ia pergi tanpa sepatah katapun. Ia mulai mempercepat langkahnya dan melompat dari atap ke atap guna mempersingkat waktu.

Ia berhenti di sebuah tempat. Tempat yang akhir-akhir ini sering ia datangi. Bukit perbatasan Konoha dan Negara lain. Bukit itu sangat indah. Ia bisa melihat bintang-bintang dan dikelilingi ribuan kunang-kunang di sana.

Gadis itu mengecek ponselnya. Sepuluh panggilan tak terjawab dari Sasuke. Membuatnya sedikit senang karena mungkin Sasuke mengkhawatirkannya. Meskipun kemungkinannya hanya beberapa persen. Mungkin saja Sasuke ingin berbicara dengan Naruto. Atau menanyakan perihal kertas yang Sasuke kirimkan melalui elang pembawa suratnya.

Saikou no TanjoubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang