2/2

382 11 6
                                    

Sore harinya Fiza tengah bersiap-siap untuk pergi ke madrasah tempat ia berbagi ilmu. Saat ia hendak membuka pintu kamar, mamanya telah berdiri di depan pintu kamarnya.
“Mau kemana kamu Za?”Tanya mamanya dengan nada sinis.
“Mau ke madrasah ma, mau ngajar anak-anak.”jawabnya seraya tersenyum.
“Mama udah pernah bilangkan kalo kamu itu jangan lagi pergi ke tempat itu, buang-buang waktu kamu aja, sayang kan waktu kamu dibuang gitu aja. Daripada kamu buang-buang waktu kamu ke tempat itu mendingan kamu cari uang buat belanja mama.”Ucap mamanya.
“Tapi ma..” ucapan Fiza terpotong.
“Halahh .. Emang kamu ngajar di madrasah bisa bikin kita kaya? Bisa bikin kita banyak uang? Nggak kan? Yang ada waktu kamu buat nyari uang ga ada kan?”mamanya berkata demikian dengan tatapan sinis dari matanya.
“Ya udah terserah mama mau bilang apa, fiza cape ma kalo terus debat masalah ini sama mama. Asalkan mama tau yang memberikan kita bernafas sampai saat ini adalah Allah S.W.T. , apa yang kita miliki saat ini pemberian dari-Nya, maka dari itu kita harus mensyukuri dan menjalankan apa perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”Ucap Fiza panjang lebar. Mamanya tertegun dengan apa yang baru saja Fiza sampaikan.
“Udah ya ma, Fiza berangkat dulu takut telat, assalamuallaikum.” Pamitnya dan mencium tangan mamanya.

   Sudah setengah jam ia berada di madrasah, selama itu pula fikirannya kalang kabut, ia merasa bersalah dengan apa yang ia ucapkan tadi pada mamanya,entah itu mengenakan hati mamanya ataukah sebaliknya. Ia termenung di pojokan madrasah,sampai datanglah seorang anak kecil menghampirinya.

“Kak,”sapa anak kecil itu
“Eh,iya de, ada apa?”Tanyanya
“Emhh.. anu.. itu kak, ada yang ingin ketemu kakak di luar”jawab anak itu.
“Oh yaudah, makasih ya de.”ucapnya seraya tersenyum dan di jawab anggukan dari anak itu. Anak itu pun bergabung kembali dengan teman-temannya. Ia pun berdiri dan melangkahkan kaki keluar untuk mendekati orang yang tengah mencarinya.

“Ibu itu ko mirip sama mama ya? Ahh mana mungkin mama mau ke madrasah.”fikirnya.
"Tapi kayaknya iya deh itu mama. Ahh tau ahhh" karena ia merasa bingung dan sangat penasaran maka ia pun mempercepat langkahnya. Tak lama dari itu, ia telah berada tepat di belakang ibu itu.

“Maaf bu, ibu benar ingin bertemu saya?” Tanyanya hati-hati. Merasa ada yang bertanya ibu itu pun berbalik menghadapnya. Fiza merasa kaget ternyata yang ingin menemuinya itu….

“Loh mama? Kenapa mama ada disini?”Tanyanya heran kepada ibu itu yang ternyata mamanya sendiri.
“Mama mau minta maaf, apa yang tadi kamu katakan itu benar, kita seharusnya mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Maafin mama ya? Kamu mau kan? Mama sadar mama salah karena telah melarangmu mengenakan jilbab, kamu sangat sangat cantik jika mengenakan jilbab.” Ujar mamanya tersenyum tulus. Fiza langsung memeluk mamanya erat dan mereka saling terhanyut dalam tangisan kebahagiaan.
“Maafin fiza juga ya ma.”ucapnya masih menangis di pelukan mamanya.
“Iya sayang. Mulai saat ini sampai kapanpun mama akan terus cinta Agama mama, Agama Islam.”ucap mamanya meyakinkan. Orang-orang yang menyaksikan ibu dan anak ini pun menangis terharu.
“AKU CINTA ISLAM….” Teriak Fiza
“KAMI CINTA ISLAM” Teriak semuanya.

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


END

Aku Cinta IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang