Olivia

Prolog

"Dokter, ada korban kecelakaan! Cepat tangani dia, atau dia mati!" Seru seorang lelaki tua, kepada seorang dokter di hadapannya.

"Apa anda ayah nya?" Tanya sang dokter kepada lelaki tua itu.

"Bukan, dia korban tabrak lari, cepat tangani dia! Atau akan aku laporkan kalau Rumah Sakit ini tidak becus menangani pasiennya!" Bentak si lelaki tua itu.

Sang dokter langsung menyuruh perawatnya membawa pasien korban tabrak lari ke ruang operasi, lukanya sangat parah.

"Bapak tunggu diluar, dan tolong ke ruang administrasi." Ucap sang dokter.

Si lelaki tua menuju ruang administrasi, dia kaya. Tidak bingung mengeluarkan uang banyak untuk menolong orang yang sekarat.

"Semoga anak itu selamat, kasihan lelaki muda itu." Batin si lelaki tua itu sambil melangkah menuju ruang operasi. Disana lelaki tua itu setia menunggu.

Tiba-tiba dokter tadi keluar dengan wajah panik,

"Pak, pria itu kekurangan banyak darah, sedangkan darahnya AB. Stok darah tersebut sudah habis, bagaimana ini? Kalau tidak segera mendapat donor, nyawanya tidak akan selamat!"

Si lelaki tua pun bingung, darahnya A, kemana dia akan mencari pendonor di tengah malam seperti ini?

Sedangkan di sana pun hanya ada dirinya dan seorang gadis yang mungkin sedang menunggu keluarga nya sakit.

"Pak dokter, ambil darah saya, golongan darah saya AB kok pak," gadis yang tadi dibicarakan dalam benak si lelaki tua mengusulkan diri untuk diambil darahnya, untung darah nya pas dengan pria muda yang sedang sekarat itu.

Tuhan mengirimkan pertolongannya lewat gadis itu.

"Nak, mari ikut saya. Semoga tubuhmu tidak menolak untuk diambil darahnya!" Sang dokter masuk ke dalam ruang operasi seraya menyuruh gadis itu.

"Tunggu, siapa nama mu nak?," tanya lelaki tua.

"Olivia, paman." Gadis itu menjawab sambil tersenyum manis.

Malam itu, ketegangan baru saja dimulai.

Author Note

Cerita Olivia, aku ralat. Soalnya udah bingung, nggak nemu cerita yang klop buat selanjutnya.

Semoga kalian nggak kecewa :)