Alfapril :: Prolog

5 0 0
                                    

"Alfaaaa! Sini dehh buruan." Suara April yang berada dihalaman depan rumah  membuat Alfa buru-buru keluar, dan berlari ke halaman depan.

"Apaan sih?" Tanya Alfa.

"Liat deh, ulat nya lucu," Jawab April sambil menunjukan ulet yang dipegang nya ke depan wajah Alfa.  "Lucu kan? Ada bintik-bintik warna pink nya. Ini ulat apa ya?"

"Anjir," Umpat Alfa kesal. "Gue kira apaan. Taro Pril, nanti tangan lo gatel-gatel jangan nangis minta garukin ke gue ya.."

"Bilang aja lo takut kan?" April tersenyum miring. Mendekatkan ulat itu ke Alfa.

"Pril! Jauhin gak?!" Alfa berlari menjauhi April yang sekarang sifat jail nya kumat. Dibelakang nya April masih mengikuti. Alfa bukan takut, tapi ia merasa jijik dengan bulu-bulu dan bintik-bintik yang ada di badan ulat itu.

"Gak mau," April berhenti mengejar Alfa. Mengambil toples di dapur dan meletakan ulat nya kedalam toples. "Cemen. Otot doang yang gede, sama ginian aja takut."

"Bodo," jawab Alfa datar.

Waktu sudah menunjukan pukul lima sore, Alfa berniat pulang kerumah nya. Ia sudah tidak betah dengan badan nya yang lengket karna keringat. Seharian ini ia berada di rumah April, menemani sahabatnya yang kesepian. Orangtua April sedang pergi keluar kota.

Alfa menghampiri April yang sedang sibuk berbicara dengan ulat temuannya itu. Alfa terkekeh, ia jadi teringat dengan salah satu film kartun yang ia tonton barusan, April mirip dengan tokoh anak kecil berbaju pink.

"Sinting." Gumam Alfa.

"Ngomong apa lo barusan?!" Sahut April.

Alfa menggeleng. Mengusap poni depan April. "Gue pulang dulu, mau mandi. Nanti kesini lagi."

April mendongakan wajah nya. "Jangan lama,"

AlfaprilWhere stories live. Discover now