chapter 1

419 23 20
                                    

Matahari mulai terbit,jam dinding terus berdetak, hari berganti minggu,minggu berganti bulan,bulan berganti tahun, waktu demi waktu telah berlalu tidak tersa 2 tahun sudah kami bersekolah di sma negri 9 kendari,dan sekarang adalah awal kami menjalani semester 1 di kelas 12
Tepat pukul 06 : 45 suara bel berbunyi menandakan semua siswa harus turun kelapangan upacara untuk mendengarkan arahan dari wakasek kesiswaan,kamipun mendengarkan arahan yang biasa membuat kami bosan dengan nasehat nasehat yang sama setiap paginya, tidak lain adalah masalah masalah kebersihan dan keterlambatan siswa, memang masalah ini di sekolah kami sudah menjadi budaya setiap tahunnya,mulai dari angkatan pertama sampai sekarang ini.
Terik matahahari membakar kulit, di tambah lagi mendengarkan arahan yang tiada henti membuatku kadang marah dalam hati, bagaimana tidak hampir satu jam kami di lapangan dengan keadaan berdiri pegal,lelah,dan lesu itulah yang kami rasakan setiap paginya, beberapa saat kemudian akhirnya wakasek selesai memberikan arahan kepada kami. Dan waktu yang paling kami nanti-nanti dari semua itu adala pembagian kelas, ya kelas biasanya mencerminkan kepintaran siswa, dan aku sendiri sejak awal ingin masuk di kelas 12 ipa 1 kami pun mulai mencari nama kami pada kelas kelas yang telah di tempeli selembar kertas yang berisi nama-nama siswa, aku pun dengan penuh percaya diri dan harapan bisa masuk di kelas XII IPA 1 tanpa ragu ragu langsung mengecek nama yang telah di pajang di papan pengumuman alhasil ternyata aku tidak masuk di kelas idaman kecewa pasti, tapi apa boleh buat, sedangkan ruangan kedua yang aku cek adalah kelas XII IPA 2 ternyata aku juga tidak masuk di kelas itu akhirnya akupun mulai frustasi, sampai seorang temanku mengatakan kamu masuk di kelas XII IPA 3, kelas yang sama sekali tidak ada dalam benak kepalaku saat itu, dan kelas yang anti untuk di masuki,tapi apa boleh buat dari pada tidak punya kelas sama sekali. Aku pun masuk dan melihat ruanganku yang sempit sekali, bayangkan saja satu kelas hanya memiliki satu lorong dan dua baris satu di kanan dan satu di kiri, sebelah kanan terisi 15 siswa dan di sebalah kiri juga terisi 15 siswa yah satu ruangan yang ibarat kaya kamar kos di isi degan 30 orang super sempit,di tambah lagi penghuni kelas yang otaknya banyak yang miring sebelah,di bagian depan biasalah di isi dengan cewe cewe pintar dan sok pintar di tengah juga cewe tapi ada 2 bencong yang gabung dengen deretan cewe tentunya anggota paps geng, nah di deretan paling belakang baru cowok cowok cool yang hobi main game nonton YOUTUBE dan paling anti bawa buku pelajaran, menurut kami lebih baik tidak bawa buku dari pada tidak bawa hp, aku duduk di bangku kedua dari belakang dekat dinding senganja biar bisa bersandar, tapi segila apa pun teman teman saya yang di kelas saya tetap bersyukur bisa kenal mereka, yang selalu membuat kelas rame kaya pasar dan membuat saya tertawa setiap paginya.
"Di sini saya belajar tentang sesuatu yang tidak kita harapkan, jika di jalani dengan ihklas akan berbuah manis"

Baru juga masuk salah seorang dari teman saya mengajak main futsal, namanya iksan diantara temen saya dia yang paling tajir,berkumis dan sedikit pemalu, kalaw dekat cewe alat kelamin dia lari masuk, tapi tetap dia yang paling gagah diantara kami.
"Kar ko mau ikut ka main futsal"
"Sa males baru juga mulai sekolah mau main futsal mi"
"Kenapa ka hitung-hitung menjalin keakrabatan diantara kita"
"Ok mi pale sa ikut ajak yang lain sana"
Tanpa basa basi teman saya yang kumis tipis itu langsung datang menghampiri temen saya yang satunya yang lagi ashik bermain laptopnya.

namanya ikbal amirudin salah satu dari teman saya yang kalau sudah bernyanyi gantengnya nambah di mata cewe, tapi menurut saya biasa saja ,setelah itu iksan mengajak anak kelas sebelah bisa di bilang tetangga sebelah
namanya ibrahim akbar diantara temen saya dia yang paling play boy bro walaupun mukanya pas pasan dan badannya agak sedikit kurus tapi dia yang sering membuat saya dan yang lain tertawa
Teman saya selanjutnya namanya kadir menurut pacarnya dia egois,manis, ustad tapi agak gatal ditambah lagi lesung pipi di pipi kirinya cita cita jadi polisi tapi takut dengan om nya sendiri
Nex teman saya selanjutnya adalah faldin rahmat diantara teman saya semua, dia yang paling kekanak kanakan,hobi ngelawak dan skil bolanya di atas rata rata kalaw tidak ada dia semua lawakan kami jadi garing
Selanjutnya adalah kurniawan teman saya yang ini kelakuannya nakal abis penjual mumbul,perokok,tukang php salah satu korbanya adalah anggota dari anageng's
Selanjutnya rahul,amar,farel,andre,anjar,pime,indra,bento,heri teman saya yang yg ini sifatnya hampir sama palingan kalw beda cuma sedikit
Tapi diantara mereka semua bisa di bilang saya yang paling pintar haha
Kring....kring...kring suara bel jam terakhir telah berbunyi menandakan proses pbm telah berakhir dan ini lah saat yang telah kami nanti nanti kan, bermain futsal seperti yang telah kami sepakati bersama

Tepat pukul 02:00 ibrahim akbar tiba di santiago lanal, akan tetapi di sana blum ada siapa siapa yang datang, ibrahim dengan badan yang kurus menggunakan kaos oblong menendang nendang pohon sambil marah marah "njirt katanya jam 2 on time tapi ini blum ada yang datang kalaw sa tau sa makan dulu"dari kejauhan terlihat seoarang pria yang mengendarai motor mx-king ternyata kadir.kadir menghampiri ibe yang sedang marah "santai saja ibe mungkin mereka lagi sibuk kali"
"Santai santai lu mah enak udah makan nah gue "
"Lu blum makan tu banyak batu makan cepetan gih"
"Haha Gl"
Beberapa menit berselang akhirnya teman teman yang lain datang tapi ibe tidak terima degan keterlambatan mereka,akan tetapi mereka mempunyai alasan masing masing yang membuat ibe bisa mengerti sala satunya adalah alasan kurniawan yang di perinrahkan oleh ibu dan ayahnya untuk menjaga kios supaya bisa dpat uang untuk biaya sekolah.
Tidak menunggu waktu lama kami pun masuk kelapangan yang kami sangat sukai dan langsung bermain. skil demi skil kami mainkan,tempo demi tempo kami terapkan, serta formasi yang menjadi senjata utama dalam setiap permainan agar bisa membuahkan gol
"Tetapi sebenarnya sebagus apa pun strategimu,skil,serta formasi yang diterapakan semuanya akan percuma tanpa saling pengertian dan kekompakan antara satu sama lain"
Kulihat jam yang melingkar di tangan ku tepat pukul 03:00 kami masih asik bermain akan tetapai salah satu dari kami menjerit kesakitan "ah....ah...ah..kaki ku" aku melihat darah di sekitar ia terbaring darah yang sangat merah dan kental melumuri lututnya

☆☆☆

TAKUPASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang