Sudah dua hari Tony mengurung dirinya didalam lab, ia ingin menambahkan sebuah system baru pada marknya.
Ia sama sekali tidak tidur atau pun makan, mungkin hanya sekotak donat dan kopi.
"Tony, berhenti berkerja dan istirahatlah, kau sudah tak tidur selama 2 hari, dan hanya makan donat dan kopi!" Seru Pepper begitu ia keluar dari lift.
"Sebentar lagi Pep, mark baruku hampir selesai, tanggung, hanya kurang berapa detailnya saja." Ujar Tony tak memandang Pepper sedikitpun dan tetap berkutat pada marknya.
Perempatan muncul didahi Pepper, ia menarik lengan Tony dan menyeretnya memasuki lift tak memperdulikan jika pakian milik Tony masih penuh dengan noda oli dan lainnya.
"Pep.Pepper!! Apa yang kau lakukan!! Aku harus menyelesaikan pekerjaanku!!" Seru Tony tak terima.
"Kau.harus.istirahat." Kata Pepper dengan penekanan disetiap katanya menandakan ia tak ingin dibantah sedikitpun.
Mereka keluar dari lift dan berjalan menuju kamar Tony dengan Pepper yang masih menariknya.
Tanpa diduga mereka bertemu dengan Steve. Ia hanya memandang sekilas kejadian tersebut dan berlalu.
"Kekanak-kanakan dasar pembunuh." Guman Steve begitu ia ada disamping Tony lalu melanjutkan jalannya sebelum menghilang dibalik tikungan.
Tony menundukan wajahnya, ekspresinya tak dapat dibaca olah Pepper karna tertutup oleh poni rambutnya yang telah memanjang.
"Tony? Are you oke?" Tanya Pepper kahwatir.
Tony mengankat wajahnya dan memberikan Pepper cengiran yang Pepper tahu pasti, FAKE itu. "I'm Oke."
Pandangan Pepper meredup, "Hentikan ini semua Tony, berhentilah berpura-pura."
"Aku hanya melakukan apa yang semua orang ingin lihat dariku, mereka ingin diriku sebagai penganggu, maka aku akan memberikan itu pada mereka." Kata Tony dengan senyuman menenangkan. Namua bagi Pepper senyum itu hanya menutupi kesedihan yang ia rasakan.
'Kapan kau akan bahagia Tony?'
...
..
.Tony duduk diruang tegah, ia sedang menikmati secangkir kopi sambil melihat serial drama favoritnya.
"Hahh, kanapa drama ini jadi begitu membosankan." Guman Tony sambil menyesap kopi yang ada ditangannya.
Tony menyipitkan matanya begitu serial drama yang ditontonnya dipotong oleh sebuah berita.
"Saat ini pemadam kebakaran tengah mencoba memadamkan api yang tengah membakar seluruh bangunan panti asuhan Angel, pihak-"
#priang
Gelas yang ada digenggaman tanggannya tiba-tiba terjatuh dan pecah, ia menatap tak percaya pada apa yang dilihatnya.
"Ti, tidak, ini pasti bohong." Air mata mengalir seenaknya meninggalkan tempat yang seharusnya, tanpa peringatan.
"Luna, Jean, Nicole, Liss..." Rancau Tony, ia syok atas berita yang baru saja ia lihat.
#ting
Suara lift berbunyi dengan nayaring. "Tony!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
real hero
FanfictionAntony Stark, sosok bilioner dibalik kokohnya jubah besi cangih ciptaannya. Sosok yang bagi semua orang adalah penganggu, kekanak-kanakan, ceroboh, sok, dan semaunya sendiri. "Bersikaplah dewasa Stark, kau sangat menganggu." Namun, benarkah itu dia...