#prolog

94 4 4
                                    

#author pov

Maaf kalau banyak typho. Maklum penulis baru.

***
Imelda rasya putri seorang gadis berusia 16 tahun yang masih duduk dibangku kelas 1 SMA. Imelda sering disapa Imel oleh orang-orang terdekatnya, Imel adalah seorang gadis yang baik, cantik, ramah, dan jujur.
Imel bersekolah di salah satu sekolah internasional yang ada di Bandung.
Cukup kali ya perkenalannya jangan panjang-panjang takutnya pada bosen.

***

"Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu.
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu."
Tulisnya dalam buku harian miliknya.
Imel gadis berusia 16 tahun ini kini sedang merasakn yang namanya jatuh cinta, Rangga adalah seorang pria yang sudah membuat Imel jatuh cinta. Bahkan imel mencintainya sejak pandangan pertama mereka..

*flashback on
Hari itu Imel sedang berada dibandara untuk menjeput ayahnya yang baru saja pulang dari Hongkong untuk mengurusi pekerjaan yang sempat tertunda disana.
Imel menunggu ayahnya cukup lama sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar bandara dan menunggu ayahnya diparkiran bandara.
Baru saja tubuh mungilnya berbalik ia melihat sosok tampan yang ada dihadapannya, sosok itu sedang memandanginya dari atas sampai bawah.
"Hei! Lo yang namanya Imelda?"tanya pria itu sambil mengangkat satu halisnya yang membuat pria itu semakin tampan.

#Imelda pov

Karena menunggu ayah terlalu lama akhirnya aku memutuskan untuk menunggunya diparkiran saja.
Baru saja aku membalikan tubuhku untuk berjalan kearah parkiran, sosok pria beperawakan tinggi besar, dan wajahnya yang begitu tampan membuatku terdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Aku terpukau dengan ketampanannya sampai pada akhirnya dia menyadarkanku dari lamunanku.
"Hei! Lo yang namanya Imelda?"ucap pria itu dengan mangangkat satu alisnya yang semakin membuatku terpukau melihat ketampanannya. "Hallo! Lo denger gue nggak sih?"ucapnya sedikit membentaku dan membuat ku sangat terkejut.
"Hah! Iya kamu barusan nanya apa? Aku nggak denger."ucapku yang mulai cengengesan di depannya.
Ntahlah bagaimana pendapatnya, mungkin dia menganggapku gila, cewek nggak tau malu, atau yang lainnya. Yang jelas aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya.
"Lo kenapa sih? Emang ada yang aneh sama muka gue?"tanyanya sambil mengerutkan keningnya
"Ah enggak kok, nggak ada yang aneh."jawabku sambil tersenyum memperlihatkan gigiku.
"Dasar aneh. Ya udahlah, kayaknya gue nanya sama orang yang salah."ucapnya berlalu pergi meninggalkanku yang masih memandangi kepergiannya sehingga hanya menyisakan bayangannya yang sudah tak terlihat lagi.
Aku masih memandanginya walaupun saat ini dia sudah pergi ntah kemana. Sampai seseorang mengejutkanku dan membuat aku tersadar dari lamunanku itu.
"Imel?"sapa seorang pria paruh baya yang menepuk pundakku.
"Ayah?"ucapku dan langsung membalikan badanku menghadap pria paruh baya itu. "Ayah? Ayah tau nggak aku udah nungguin ayah 2 jam disini. Mana aku laper, tadi bunda nyuruh aku buru-buru ke bandara. Jadinya aku nggak sempet makan siang deh."rengekku pada ayah yang sendari tadi hanya menatapku  dengan  bingung. "Ayah kenapa ngeliatin aku kayak gitu sih? Emang ada yang aneh ya?" lanjutku sambil melipat kedua tanganku didepan dada.nuriyana
kasih kamu makan apa sih?kok anak ayah jadu cerewet kayak gini?"ucap ayah
"Ih ayah mah!"ucapku sambil meninggalkan ayah yang masih tertawa.

*flashback off...

Maaf ya kalau nggak rame..maklum penulis baru..
Tolong vote ya dan comment kalau emang ada yang nggak nyambung..

Indana nuriyana
Rabu,29/03-2017

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang