#2 pertemuan 1

23 4 0
                                    

maaf ya banyak typo..
tolong vote dan comment ya.

#imelda pov

ntah mengapa pikiran tentang pria itu tidak pernah hilang dalam benakku, aku selalu terbayang akan wajah tampannya itu.

oh tuhan apakah benar aku jatuh cinta padanya? tapi apa mungkin secepat ini. ya tuhan aku benar-benar dilema, logikaku mengatakan aku tidak boleh jatuh cinta pada seseorang yang bahkan belum aku kenal. namun, hatiku berkata yang lain aku jatuh cinta padanya.

entah sudah berapa lama aku melamun sampai-sampai aku tidak merasa bahwa aku telah sampai di sekolah. bahkan aku sudah telat 5 menit untuk masuk sekolah.

"non?non imel." panggil seseorang yang mengagetkanku.

"e..e..eh iya pak!"jawabku kaget

"non kita sudah sampai. bahkan kita sudah lima belas menit disini."ucap pak abdul. ya pak abdul adalah sopir pribadiku. karna aku belum diperbolehkan membewa mobil sebelum usiaku genap 17 tahun.

"apa lima belas menit?"teriakku kepada pak abdul.

"aduh non pelan-pelan atuh telinga bapak sakit." ucap pak abdul sambil mengusap-usap telinganya.

"hehehe maaf pak. sekarang jam berapa pak?"tanyaku kepada pak abdul.

"mening non sekarang keluar. sudah jam tujuh lewat lima menit non."jawab pak abdul sambil melihat jam di lengannya.

"apa? jam tujuh lewat lima menit? kok bapak nggak bilang sama aku sih?"teriakku sambil keluar dari mobil tanpa mendengar jawaban dari pak abdul.

aku pun bergegas berlari ke arah gerbang yang akan segera ditutup oleh pak satpam.

"pak!pak! jangan ditutup dulu!"teriakku pada pak satpam yang sedang menutup pintu gerbang.

"loh neng imel?kok telat sih?apalagi inikan baru hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang neng!"ucap pak satpam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"iya pak tadi  aku keasyikan ngelamun didalam mobil.. jadinya telat deh."ucapku sambil menjelaskan yang sebenarnya terjadi pada pak satpam.

"haduh! makanya jangan banyak ngelamun neng. nantinya kesambet loh."ucap pak satpam sambil tertawa.

"hehehehe.. iya deh pak nanti saya nggak ngelamun lagi. tapi sekarang boleh masuk nggak?"tanyaku memasang muka memelas.

"haduh! gimana ya neng. inikan sudah peraturan dari sekolah kalau ada anak murid yang kesiangan jangan dibiarin masuk kalau guru piket belum datang."ucap pak satpam dengan berat hati.

"yah! ya udah deh nggak apa-apa. aku tunggu disini aja deh pak!"ucapku kecewa.

"maafin bapak ya neng. kalau aja bapak yang punya sekolah. bapak udah izinin neng masuk."ucap pak satpam.

"santai aja pak. kayak sama siapa aja!"ucapku kepada pak satpam.

memang aku ini tipikal orang yang mudah akrab dengan siapa pun. termasuk dengan satpam sekolah, tukang bersih-bersih sekolah, ibu kantin sampai kepala sekolah pun nyaman dekat-dekat denganku.
sikapku yang ramah membuat semua orang menyukaiku.
bukannya sombong tapi emang itulah kenyataannya.

setelah 30 menit menunggu akhirnya guru piket pun datang. namun dia tidak datang sendirian tapi dia bersama dengan.....

yeyeyeye part ini selesai..
maaf ya baru update lagii..

*indana nuriyana*
09042017

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang