VOTE AND COMMENT, PLEASE? TERIMAKASIH :)
"Selamat pagi, Diandra." Terdengar suara laki-laki yang sedang menutup mata Diandra dari belakang. Diandra yang sedang duduk diatas meja membelakangi laki-laki itu tidak perlu membalikkan kepalanya untuk tahu siapa laki-laki itu. Sudah pasti itu Samudra, siapa lagi yang pagi-pagi sudah usil seperti itu.
"Pagi, Sam. Sekarang lepas ya, atau gue tampol." Ancam Diandra, dia adalah salah satu cewek yang gak kemakan sama gombalannya Samudra, bisa dibilang hebat.
"Yah ketauan. Galak banget sih yang, masih pagi juga." Ucap Samudra sambil melepas tangannya dari mata Diandra.
"Yang, yang, pala lo peyang. Udah sana hush hush." Usir Diandra
"AAA! MAU NONTON BEAUTY AND THE BEAST!" Teriak Laura yang duduk di barisan paling kanan bangku nomor 2 dari depan.
Samudra langsung duduk di sebelah Laura. "Yaudah ayok kita nonton." Ucap samudra sambil menatap mata Laura. Sama dengan kebanyakan cewek, Laura juga gelagapan menghadapi tatapan maut Samudra, bikin dag dig dug ser.
"Hah? Serius?" Tanya Laura.
"Iya, ayok cepetan. Sekarang." Ajak Samudra.
"Tuh kan bercanda mulu." Gerutu Laura.
"Serius amat sih lo." Ucap Samudra sambil cengengesan meninggalkan Laura.
Memang harus sabar jadi cewek yang sekelas dengan Samudra. Pasti sering olahraga hati deh.
Samudra berjalan keluar meninggalkan kelas, perutnya terasa lapar karena tidak sempat sarapan di rumah tadi.
Saat sedang berjalan, samudra yang baru saja mengeluarkan uang dari dompetnya dan hendak memasukkan dompetnya kembali ke saku belakang, tidak sengaja tangannya menyenggol sesuatu. Dia menyenggol susu kotak dari tangan seorang cewek, parahnya susu itu juga langsung terinjak dengan kaki si cewek, untuk susunya tidak nyiprat kemana-mana.
"Eh sorry, sorry banget, mau gue beliin lagi gak?" Tanya samudra.
"E-eh, ga-gak usah. Gak apa-apa." Jawab Audy, cewek yang susu kotaknya tersenggol Samudra.
"Eh pake nanya lagi gue. Gue bellin lagi ya. Tunggu sebentar." Ucap Samudra meninggalkan Audy.
Samudra kembali dengan membawa satu kotak susu yang baru. "Nih, maaf banget ya yang tadi, gak sengaja." Ujar Samudra.
"Iya, gak papa kok. Gak diganti juga gak papa sebenernya. Makasih ya." Ucap Audy.
"Gak papa kok. Gue duluan ya." Ucap Samudra menatap Audy sambil tersenyum.
Audy hanya mengangguk sambil tersenyum kikuk. Dia terkejut dengan tatapan dan senyuman yang diberikan oleh Samudra. Sepertinya cowok itu sangat mahir menggunakan mata dan senyumnya.
•••••
Kring kring
Bel istirahat baru saja berbunyi, suaranya bagaikan surga untuk Tere. "Gila itu guru sejarah. Tenaga gue udah habis buat nahan ngantuk selama pelajaran doi. Jadi laper. Kantin yuk!" Gerutu Tere sambil menarik tangan Audy.
"Ya ampun, Tere. Gak usah tarik-tarik bisa kali. Kantinnya gak bakal kemana-mana kok." Ucap Audy.
"Udah cepet gue laper." Sesaat kemudian mereka sudah sampai di kantin. "Lo mau pesen apa? Cepet gue pesenin, lagi baik nih." Tanya Tere.
"Gue mi ayam aja deh 1, gue tunggu di sini ya, emang lo yang paling baik deh." Goda Audy
"Bawel. Tunggu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ombak Senja
Teen FictionKisah ini berawal dari Audy yang pindah sekolah dari Bandung ke Jakarta. Di sekolah barunya Audy bertemu dengan seorang laki-laki. Tere, teman baru Audy yang kelak menjadi sahabatnya, sudah mewanti-wanti agar tidak jatuh cinta kepada Samudra, biarpu...