Kuambil handphobeku dilemari kecilku. Tangan mungilku mengetik sebuah kata. Dan dilanjutkan untuk menjadi kalimat.
"Vito. Kamu dimana?'kemarii yaa. Aku gaada teman."
Bunyi sebuah nada pesan dihape Vano dan langsung dibacanya.
Clarissa ternyata. Dia juga mengetik dengan cepat."Aku lagi dirumah Clar. Ada apa? Yaudah aku akan kesana."
"Ia cepat. Aku tunggu."SKIP
Vito datang. Ibu memanggilku.
"Nak Clarissa, Vito ini.datang nak." Panggil ibu sambil membuka kamarku.
"Iya bu. Ntar ya aku lagi siap-siap."'logat khususku kugunakan untuk berbicara dengan ibu.
"Buruan ya sayang ntar Vito kelamaan nunggu lagi."
"Iya bu."
"Vit, lo kok disini? Ngapain?" Tany Vina ketika melihat keberadaan seorang Vito didalam rumahnya
"Ini kak vin. Lagi nunggu Clarissa. Ntar kami mau jaln bentar."
'Dih, ngapainsih Vito nungguin si bisu itu. Kan lebih cantik aku sihhdaripada dia. Apacoba yg bisa dilihat dari dia?'-gerutu Vina takbersuara
"Vi. Iitttt. Aaak. Kku Udd uddahh s. Sssi ap." Tangan mungilnya bergerak-gerak tanda komunikasinya telah digunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil Untuk Tuhan
Teen Fiction"Keterbatasan bicara adalah kekuranganku. Dan kau siap menerima dengan segala kesabaranmu. Aku mencintaimu vin"