Dua belas

68 13 0
                                    


"Yaudah gue pulang ya chan"

"Hm"

"Makasih udah diajarin"

"Hm"

"Chan"

"Haechan"

"Haechannie"

"Yak haechan!"

"Brisik, pulang sana"

"Lu knp sih? Cuek banget dari tadi"

"Gpp"

Ddrrttt ddrrrttt

Hp gue bergetar

"Hallo jaemin?"

"Hen lu dimana?"

"Dirumah kak haechan, kenapa?"

"Jalan yuk ke taman, bisa?"

"Bisa bisa"

"sip gue tunggu"

"Iya"

Tuutt

"Gue pulang deh"

"Langsung pulang kerumah"

"Tapi gue mau ketemu sama jaemin"

"Di?"

"Ditaman"

"Oh"

.
.
.
.

"Jaemin!"

"Eh henie, jalan yuk gue bosen dirumah soalnya"

"Eh pr matematika lu udah ga sih?"

"Gue udah kok, lu sendiri?"

"Udah tadi dibantuin sama kak haechan hehe"

"Eh hen mau es krim ga?"

"Mau mau"

"Bentar gue beliin"

"Eh? Gpp?"

"Iya gpp"

...

"Nih hen es krimnya"

"Wah coklat, makasih ya jaem"

"Iya sama-sama"

Gue jalan sama jaemin sambil cerita" yg ga jelas, cerita masa kecil, cerita kehidupan yg bikin kesel pokoknya yg ga penting banget di tau

Ga lama kemudian, jaemin berhenti

"Eh? Kenapa jaem?"

"Itu noda es krim"

Jaemin deketin muka gue, semakin mendekat



















Semakin mendekat
























Hampir sampai

Tapi ada SMS masuk

"Pulang lu, ga usah ciuman ditempat umum!"

"Eh?"

Haechan ikutin gue ya?

"Mhh jaem, gue pulang ya"

"Eh iya hen, maaf tadi ga bermaksud hehe"

"Iya gpp"

"Mau gue anterin pulang?"

"Mmhh ga usah jaem"

"Beneran?"

"Iya"

"Yaudah hati-hati ya"

Haechan -tetangga-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang