Jakarta.
Kamis, 30 Maret 2017
Hari hari kamis, kemarin baru saja selesai uts riset operasi yang sangat sulit itu. Melelahkan. Setelah 2 minggu uts. Hari ini hujan deras, aku memutuskan untuk tidak kuliah, padahal aku sudah seperempat jalan menuju kampus. Jadi putar balik, dan pulang ke rumah saja.
Saat ini pukul 19.31 di tempat ku berada. mendung disini. Entahlah, aku jadi mengingatmu.
Kamu.
Yang suka tiba-tiba ada, tapi juga suka tiba-tiba menghilang. Yang bersedia mendengarkan cerita-cerita tidak jelasku kira-kira 4 bulan belakangan ini. Cerita yang suka tidak jelas. Tidak pernah ada ujungnya. Entah tentang cerita yang lalu, teman-temanku, tugas ku, dosen, bahkan seputar topik ringan seperti film atau pergi kemana aku hari ini. Aku sendiri tahu, ceritaku suka tidak jelas, tapi kamu mendengarkannya, bahkan suka menanggapinya dengan serius hahaha. Padahal sungguh, aku hanya sedang bercanda, tetapi kau suka menanggapi penting omonganku. Sebenarnya hal itu menghangatkan hatiku, entah mengapa. Ada seseorang yang menganggap omonganku penting dan tidak menaggapi keanehanku. Karena kau pun seseorang yang aneh, dan hanya aku yang tahu keanehan itu hahaha. Kamu pun selalu ada saat aku mau meminta bantuan, seperti mengerjakan tugas. Meski kamu agak lupa, tetapi berusaha membantu mengerjakan.
Aku sebenarnya sudah mengerjakan tugas itu, tetapi entah mengapa lucu saja saat mau memintamu membantuku, jawaban-jawabanmu yang kadang pedas dan singkat. Aku hanya ingin melihat bagaimana responmu saat aku meminta bantuan. Memang benar, kau selalu ada saat aku meminta bantuan seperti itu. Rasanya lucu saja. Jawaban-jawaban jutek itu malah membuatku rindu. Perhatian-perhatian kecil yang berusaha kau selipkan entah mengapa menghangatkan hatiku. Caramu memang berbeda. Kadang membuatku bingung sendiri tentang perasaanmu, apa benar ia menyukaiku atau hanya sekedar iseng?
Introvert. Santai terhadap apapun. Tidak banyak omong. Tidak berlebihan. Tenang. Terorganisir. Pintar
Berkebalikan denganku. Yang suka memikirkan apapun terlalu dalam, kadang terlalu bawel, dan berlebihan. Begitu berbeda denganku, tetapi entah mengapa hal ini yang membuatmu berbeda. Perlahan entah sejak kapan, mulai mengalihkan perhatianku. Entah sejak kapan, aku suka memikirkanmu. Entah sejak kapan kamu pun mengalihkan perhatianku dari masa lalu. Saat di jalan saat mau pulang pun suka kepikiran. Apa sudah pulang kerja? Apa tadi di kantor makannya banyak? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa sudah sampai di rumah?
Jujur saja. Sebenarnya, aku mengangumimu sejak lama. Hahaha. Mungkin lucu dan klise.
Masih ingat kan waktu masuk kuliah, ada masa orientasi jurusan. Waktu itu ada kamu juga kan disana. Diantara senior yang lain, entah mengapa kamu yang menarik perhatianku. Tubuh tinggi, tegap, tidak terlalu gemuk/kurus untuk ukuran laki-laki, agak berotot di lengan, rambut cepak tentara, putih. Tipe ku sekali. Sangat manly. Jujur saja, wanita pun melihat dari fisik terlebih dahulu kan. Tapi, waktu itu aku masih jadi kekasih orang, pun ada dia dulu di hatiku. Jadi rasa tertarik itu hanya sekedar kagum saja. Tidak lebih.
Lalu, entah beberapa bulan kemudian, temanku mengatakan kalau kamu titip salam padaku. Ada rasa senang. Tetapi aku acuhkan, karena kembali lagi waktu itu aku masih menjadi kekasih orang dan masih ada dia di hatiku. Saat itu.
Setahun lebih kemudian, setelah putus, aku memberanikan diri untuk mem'follow' akun media sosialmu. Kamu pun sudah lulus kuliah, sedang bekerja. Entah ingin mengenal saja atau bagaimana, waktu itu kepikiran hanya ingin melihat-lihat isi social media mu saja. 2 bulan setelah kejadian follow mem follow itu, kamu mulai chat terlebih dahulu, lewat dm atau direct message. Hanya basa-basi awalnya, kemudian mulai keterusan chat. Aku memberanikan diri add id line milikmu. Mulai chat basa-basi entah mengapa sekarang jadi terasa lebih dekat.
Aku juga masih bingung mengartikan perasaan ini, apa ini hanya sebatas rasa suka atau bagaimana? Atau sesuatu yang lebih?
Aku juga sedang bingung. Teman main di kampus, mengatakan bahwa dia suka padaku. Padahal posisi dia sudah punya pacar, lalu ada senior lain yang menyukaiku, kami juga suka bertemu di kampus. Lalu ada teman seangkatan, yang juga menyukaiku.
Hal itu membuatku bimbang dan bingung sungguh. Tapi tetap saja, yang dipikiranku hanya kamu, si pendiam dan jutek, yang berusaha tidak terlihat tetapi tetap terlihat mencolok bagiku, si introvert yang special dan berbeda, yang mendekati dengan caranya sendiri. Si introvert yang tidak banyak bicara di chat namun suka terselip perhatian di antara nya. Si introvert yang belum pernah pacaran hahahaha. Si introvert yang pemalu dan sangat lucu saat aku goda dengan candaan ku.
Hei, aku sedang memikirkan mu saat ini. Aku harap kamu juga sedang memikirkanku saat ini.
Titip salam dan rindu. Ingin segera berjumpa.
SG
