Fireflies

1K 94 8
                                    



"Mommy.., mommy...yoongi takut. Mommy,".

Tidak ada yang tau, dilembah yang terjal ini seorang anak kecil dengan kulit seputih Vampire terjatuh. Kepalanya terluka, matanya mengerjap-ngerjap merintih kesakitan. Darah mengalir keras dari kepalanya. Tertatih-tatih dia berjalan memegangi setiap akar-akar lembab yang mampu dia jangkau. Tanpa sadar dia terjatuh lagi, kakinya terluka tertusuk akar-akar patah. Kembali dia menangis. Yoongi berfikir dia akan mati, dia tidak akan bertemu Mommy dan Grandpa nya lagi. Yoongi menangkup wajahnya. Dia terlalu lelah memikirkan keadaanya.

"Hei, kenapa menangis?"

Yoongi berhenti menangis. Sebuah suara membangunkannya dari pikirannya. Seorang anak perempuan, seusia dengan dirinya, tampaknya seperti itu. Rambutnya dikepang kuda. Kulitnya sangat lah putih, seputih Susu. Anak itu memakai jaket yang sangat besar. Melebihi ukurannya, memegang sesuatu dibalik jaketnya. Yoongi tidak tahu apa itu. Pikirannya kosong, mendadak Yoongi merinding. Yoongi anak yang pemberani, hanya saja kali ini dirinya tidak dapat memungkiri bahwa sosok yang didepannya kini membuatnya sedikit takut.

Gadis itu tersenyum, menampakkan gigi-gigi putih yang berjejer rapi, sesekali dia menyibak rambutnya yang berantakan. Yoongi tetap masih terdiam.

"Hei, kamu tak apa-apa? Apakah kamu terluka?" tanya anak perempuan itu kembali.

"Jawab dong, capek nih nanya kamu terus?".

Yoongi tersentak. Dia mengangguk pelan. Suaranya tidak keluar. Mungkin telah habis karena dirinya sibuk menangis dari tadi.

"Yang mana yang luka? Apa kamu bisa berdiri? Kok bisa disini? Kamu terjatuh? Sakit ya?" Gadis itu bertanya terus tanpa henti. Suaranya nyaring, dia terus bertanya sambi memeriksa luka Yoongi. Yoongi terdiam. "Wah, kulitmu dingin sekali, kamu bisa sakit ntar". Gadis itu melepaskan jaketnya.

"Pakai ini"

"Kamu gimana?"

"Wah, akhirnya kamu bicara. Aku kira kamu tidak bisa bicara", Gadis itu terus berceloteh. Dia tidak peduli Yoongi terus memandanginya keheranan, bagaimana bisa gadis itu terus berceloteh tanpa henti.

"Sebentar aku cari obat buat kamu," gadis itu berlari menjauh ke dalam hutan. Tak lama dia kembali dengan setumpuk bunga putih.

"Ini Chamomile, kata ayahku bunga ini bagus untuk luka seperti ini". Yoongi menganguk, matanya tak lepas dari gadis itu. Gadis itu melumat bunga-bunga itu dengan batu. Lalu menempelkannya di kepala Yoongi yang terluka.

"Ouch. Sakit..,"

"Gak papa. Cuma perih sedikit..," katanya meyakinkan. Yoongi berusaha untuk tidak mengeluh. Harga dirinya terlalu tinggi jika dia menangis didepan gadis ini. Seorang Min tidak boleh menangis di depan orang lain, terutama orang asing yang baru ditemuinya ini.

"Namaku Wendy. Namamu siapa?,"

"Yoongi. Min..Min Yoongi."jawabnya terbata. Pikirannya terpecah antara menahan sakit dan menjawab pertanyaan gadis ini.

"Kamu kenapa bisa terluka kayak gini?", tanya Wendy. Dia sibuk mengobati luka di Kaki Yonggi. Tangannya menekan kaki Yoongi. Yoongi mengeram kesakitan. "Gak papa,Cuma luka luar. Tulangmu baik-baik saja. Tidak ada yang patah.",terang gadis ini.

"Lho kok gak dijawab sih. Udah capek nanya malah dianggurin.", omel gadis itu sambil mengernyitkan dahinya.

"Tadi aku iseng masuk ke hutan", Yoongi menjawab sekenanya saja. Dia tidak suka bicara. Pertanyaan gadis ini terlalu banyak. "Apa urusan dia aku masuk ke hutan, bukankah dia juga sama saja, berada di hutan malam-malam seperti ini",pikirnya.

Little FirefliesWhere stories live. Discover now