Gara-gara jungkook

6 0 0
                                    

Di kantin.

Kutatapi namja didepanku memangsa semua makanan yang ia pesan tadi. Melihatnya makan aku menjadi kenyang dan tak berniat menyentuh makananku.

Ingatanku kembali pada kejadian  saat aku dan jungkook dengan tidak sopannya menabrak kedua namja tadi yang tak lain adalah jimin dan taehyung.

Bagaimana keadaan jimin sekarang? Apakah dia baik-baik saja setelah kejadian tadi aku sangat mengawatirkan namja kesayanganku itu. Aku merasa bersalah terhadap jimin. Jimin pasti makin membenciku, meskipun aku tidak tahu apakah dia membenciku atau tidak. Ya tahu sendirikan kami jarang sekali bertatap muka.

Aku kembali teringat semua itu akibat ulah namja didepanku ini.

"Yak!! Jungkook apa kau sudah puas makan. Aku ingin kembali kekelas" Aku hendak berdiri sebelum lenganku dicekal oleh jungkook dan kembali terduduk.

"Apa maksudmu suga ?"

"Yak!! Apa kau tadi tidak melihat karena ulahmu itu kita menabrak semua orang," 'termasuk jiminku' batinku.

"Ohh..."

"Hahh! Kau hanya berOhh," ucapku dengan kedua tangan kulipat didada.

"Memang aku harus apa suga. Kau tahu sendiri kan sifatku jika aku sedang kelaparan."

Aku hanya diam tak berminat menjawab ocehan jungkook, memang sih aku sudah tahu sifatnya pasti begitu jika mengenai urusan perut dan makan. Tapi tidak harus membuat masalah seperti itu kan. Akhirnya aku hanya menghelas nafas panjang.

"Baiklah..baiklah..aku mengerti jungkook. Tapi kau harus minta maaf pada orang-orang yang sudah jadi korbanmu. Arraseo?"

Jungkook mengangguk.

Kuedarkan pandanganku melihat sekeliling kantin. Tak sengaja mataku menangkap sosok jimin duduk dibangku pojok bersama taehyung. Aku melihatnya memegangi lengannya. Ada apa dengannya? Apa dia kesakitan? Apakah akibat ulahku dan jungkook? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang aku khawatirkan tentang jiminku itu.

.

Bel pulang telah berbunyi aku beranjak dari tempatku duduk lalu berjalan lesu menuju pintu.

Setelah istirahat tadi aku tidak melihat jimin maupun taehyung berada dikelas. Aku mulai berfikir yang tidak-tidak. Segera kuhilangkan fikiran buruk itu.
Kuyakinkan pada diriku jimin pasti baik-baik saja.

Aku menunggu bus umum di halte. Tak lama bus datang, aku langsung masuk kedalam lalu duduk di deret paling belakang. Perjalan pulang masih lama kusandarkan kepalaku, memasang earphone memutar lagu favoritku, kupejamkan mata menikmati alunan lagu.

Bus berhenti dihalte berikutnya untuk menjemput penumpang lain. Ku buka mata perlahan. Mataku melihat sosok namja yang sangat kukenal menaiki bus. "Ji..jimin!" Bisikku

Aku shok mendapati jimin melangkah menuju tempatku duduk. Keringat bercucuran dipelipisku. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana mengahadapi hal ini.

"Boleh aku duduk disini? Semua tempat sudah penuh?"

Aku masih diam tak menjawab, saat ini aku tengah menatapnya. Aku melamun. Sampai akhirnya sebuah lambaian tangan menyadarkanku. "Ahh..ne?"

"Boleh aku duduk?" Tanyanya lagi padaku.

"N..ne silakan," aku tergagap menjawab namja didepanku ini yang masih berdiri menunggu persetujuanku.

Kenapa jimin pulang dengan naik bus, kemana bodyguardnya itu bukankan seharusnya jimin pulang diantar oleh taehyung. Ahh sudah mungkin ini awal ceritaku bersama orang yang sangat sangat aku cintai dan mungkin ini juga adalah takdir yang diberikan tuhan untukku, untuk kebahagiaanku yang sudah lama tak tersampaikan.

Ini pertama kalinya aku dan jimin berbicara setelah sekian lama. Aku merasa bahagia, gugup, gelisah semua bercampur menjadi satu.

Tapi tunggu apa jimin tak mengenalku? Aku kan orang yang menabraknya dan taehyung dikoridor tadi.

Kulihat ia mendudukan diri disampingku. Astaga mimpi apa aku bisa duduk berdua dan sedekat ini dengan jimin. Sejak tadi aku menundukan kepala kebawah,aku tak berani menatap wajah cantiknya itu. Aku tak mengetahui jika jimin sedang menatapku.

"Kau.." kalimatnya menggantung. Seketika aku menoleh kearahnya. Dan mendapati jimin tengah menatapku menyelidik.

"Kau orang yang menabrakku tadi dikoridor sekolah kan?" Tanyanya menunjuk padaku.

Matilah kau min yoongi...kau sudah ketahuan. Aku bingung harus menjawab apa. Aku seperti orang bodoh sekarang. Diam seribu kata. Saat mendengar bus berhenti aku langsung berhambur turun meninggalkan jimin didalam dengan wajah shok karena aku pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan darinya.
.
.

Please Be My First Love!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang