Part 14

37 10 0
                                    

Vote terlebih dahulu okeyy 👌👌








"Apa lagi yang ingin kau katakan!" Teriak eun in

Ternyata pelanggannya adalah Shin dong won kakak kandung eun in, dong won kembali datang di hadapannya.

"Eun in aku ingin berbicara padamu, sebentar saja"

"Huhh aku tidak percaya ini!"

Kemudian pemilik supermarket ini datang dan melihat pertengkaran eun in dan dong won.

"Eun in apa kau berteriak pada pelanggan?!" Teriak pemilik supermarket itu

"Maafkan pegawai saya yang tidak sopan ini, mohon maaf" Lanjut pemilik toko itu

"Tidak apa-apa ahjussi, ahjussi boleh saya bawa eun in sebentar. Ada yang ingin aku katakan padannya" Ucap dong won dengan ramah

"Ne? eun in? tapi ada masalah apa dengan eun in?"

"Tidak ada ahjussi, ini masalah pribadi. Apa boleh?"

"Tentu silahkan"

Eun in hanya melihat pembicaraan mereka, akhirnya eun in mengikuti dong won. Dong won mengajak eun in di taman yang tidak terlalu ramai.
Lalu mereka berdua duduk dan melihat pemandangan yang ada dihadapan mereka berdua.

"Ada apa?" Ucap eun in dengan jutek

"Mianhae eun in aku pergi tanpa memberikan alasan yang jelas" Ucap dong won sambil melihat ke arah eun in sedangkan eun in sedang melihat pemandangan

Eun in mulai meredakan kekesalannya, karena eun in hanya ingin mendengarkan penjelasan dari kakaknya.

"Darimana oppa tau alamat rumah aku?"

"Aku meminta bantuan kepada temanku, akupun membantunya untuk mencari kau dan nenek. Akhirnya teman oppa menemukan alamatnya"

"Siapa teman oppa itu?"

"Kau tidak mengenalinya, padahal dia mengatakan kalau dia bertemu denganmu dan berbicara kepadamu. Ahh dan dia juga bilang kalau kau memanggilnya ahjussi"

"Ahjussi? Aku tidak tau"

Eun in baru mengingatnya, ahjussi itu adalah teman dong won.

"Ahh ahjussi itu" Ucap eun in

"Benarkah kalau kau memanggilnya dengan ahjussi?"

"Heum, penampilan teman oppa seperti bapak-bapak. Teman oppa memakai setelan jas, aku kira dia bapak-bapak"

"Kau sangat lucu sekali eun in" Ucap dong won sambil tertawa

"Aku tidak melucu" Ucap eun in dengan wajah datarnya

"O-oh b-benarkah?" Ucap dong won dan menghentikan tawanya

"Oppa kesini hanya ingin mengatakan maaf?"

"Bukan begitu eun in" seketika tawa dong won langsung berhenti

"Kalau begitu apa yang ingin oppa lakukan disini?"

"Aku kesini ingin mengajakmu untuk ke rumahku, rumah oppa
sekarang sudah pindah"

"Kenapa oppa pindah?"

"Aku hanya ingin saja, dan ayo kita mulai dari awal lagi eun in bersama nenek"

"Oppa bahagia kan pada saat meninggalkanku?"

"Tidak, kau tahu itu adalah keputusan yang sangat sulit untukku"

"Dan itu adalah keputusan oppa untuk meninggalkanku, oppa tahu? Pada saat aku kecil aku tidak tau apa-apa jadi aku menunggu oppa, tapi pada saat aku sudah menginjak masa dewasaku. Nenek mulai menceritakan tentang oppa yang tidak akan pernah kembali lagi dan meninggalkanku begitu saja" Ucap eun in

"Aku baru menyadarinya kalau oppa ini sudah membuangku begitu saja, untungnya aku sudah menyadarinya" lanjut eun in

Dong won hanya bisa diam dan mendengarkan apa yang dikatakan eun in.

"Hah... oppa tahu? Aku menyimpan beberapa luka yang sangat menyakitkan jauh di dalam hatiku, dan oppa tahu? Aku menunggu oppa yang tak akan pernah kembali, tetapi itu hanya sia-sia saja"

"Kenapa kau tidak menungguku lagi eun in? kau percaya padaku kan? Dulu kau sangat percaya padaku dan menyayangiku, tapi sekarang kau malah menjauhiku" Ucap dong won

Mulai lah perdebatan diantara mereka untung saja taman itu sedikit sepi jadi tidak ada yang memperhatikan mereka berdua.

"Menunggu? Ada saatnya dimana kesabaranku akan habis oppa, aku juga manusia yang mempunyai perasaan oppa"

"Mianhae eun in-ya" Ucap dong won memohon kepada eun in

"Oppa menyadari kesalahan oppa?"

"Aku sadar kalau aku meninggalkanmu tanpa alasan, sekarang aku akan membahagiakanmu walaupun itu sulit tetapi aku akan berjuang"

Dong won tersenyum kepada eun in, eun in lalu memalingkan wajahnya.

"Kau masih marah kepada oppa? Apa yang harus oppa lakukan supaya kau tersenyum kepada oppa?"

Kemudian eun in melihat ke arah dong won, dan mulai tersenyum. Dong won melihatnya dan membalas senyumannya.

"Oppa, aku hanya ingin memeluk oppa"

"Heum kemarilah"

Mereka berdua berpelukan tapi entah kenapa eun in mulai mengeluarkan air mata. Mereka berdua melepaskan pelukkannya, dong won melihat ke arah eun in yang mengeluarkan air mata.

Walaupun dong won meninggalkan eun in, eun in masih memaafkannya. Bagaimanapun juga mereka adalah keluarga harus saling memaafkan dan harus menjaga satu sama lain.

"Apa kau menangis?" Ucap dong won

"Ani aku hanya kelilipan oppa" Ucap eun in sambil menghapus air matanya

"Apa kau sangat merindukanku? Sampai-sampai kau menangis? Sudahlah jangan menangis, mulai sekarang oppa akan selalu ada disampingmu " Ucap dong won sambil menghapus air mata eun in

"Aishh aku sudah bilang kalau aku tidak menangis" Ucap eun in kesal

Eun in bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan dong won. Kemudian dong won menghampiri eun in dan merangkul eun in.

Eun in harus kembali bekerja, sesampainya di supermarket mereka berdua di kejutkan oleh satu orang.

Dia sedang duduk di kursi yang ada di depan supermarket, pada saat kami berdua datang dia bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum kepada mereka berdua.

"O-oh hyung" Ucap dong won

Dong won menghampirinya sedangkan eun in hanya melihat pria itu dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

"Apa yang dia lakukan disini? Aku sangat malu bertemu dengannya" Ucap eun in dengan mengecilkan suarannya

"Eun in kemarilah!" Ucap dong won

Habislah aku!







Bersambung

Jangan lupa vote and comment 😘😍
Terus baca work aku ya

Kajima / OH! Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang