part 1

5 0 0
                                    


Leeya POV

Aku membuka kedua mataku, rasanya sangat malas untuk aku bangkit dari kasur ternyaman ini. Kulirik jam kecil pada samping kasurku, segera mungkin aku bersiap untuk pergi kesekolah.

Ku berlari menuruni tangga, aku tak melihat ada seorangpun dibawah. Aku sudah yerbiasa dengan suasana pagi yang seperti ini, ku kendarai motorku dengan kecepatan sedang menuju ke sekolah, kukira ini masih terlalu pagi bagi anak sekolah yang lain, karena ini masih menunjukkan pukul 06.15 , tapi tak apalah dari pada aku harus dirumah sendirian dan bertemu orang yang paling aku hindari ketika dirumah. Sebenarnya ini bermula ketika aku masih duduk di kelas 5 SD , saat itu aku mulai merasa tak nyaman karena kehadiran orang asing dalam kehidupanku bersama mama.

Flashback-

Pagi itu setelah mama selesai mengurus kepindahanku dengannya, kami langsung mengemasi barang barang yang akan kami bawa, sebenarnya aku juga tak mau meninggalkan teman teman ku, tapi mama membujukku agar aku mau ikut dengannya, setelah semuanya beres, aku dan mama langsung menuju kerumah baruku, walaupun rumahnya terlihat sederhana tapi sepertinya bisa membuatku nyaman.

Aku didaftarkan sekolah di tempat sepupuku sekolah, alasannya agar dia bisa menjagaku selama disekolahan. Sebenarnya aku juga tidak terlalu dekat dengan sepupuku itu, tapi ya sudahlah kuturuti saja kemauan mama itu.

Aku adalah murid baru disini, semuanya terasa asing, aku ditempatkan di kelas 4b. Aku tidak bisa terlalu berbaur dengan mereka karena aku masih belum kenal siapa siapa kecuali sepupuku. Aku mulai menikmati menjadi murid disekolah ini, walaupun ada beberapa pelajaran yang tak aku mengerti karena ini terbilang baru untukku. Tapi lama kelamaan aku mampu menguasainya. Selama aku dikelas 4 , kehidupanku biasa saja dan tidak terlalu buruk.

Saat aku naik ke kelas 5, mama mengenalkan temannya kepadaku. Mama bilang jika Om Budi adalah teman masa kecil mama, yah aku hanya biasa saja kepada Om Budi menurutku dia orang yang baik dan tidak terlalu buruk. Om Budi sering sekali main kerumah, terkadang mengajakku dan mama hanya untuk sekedar berjalan jalan. Tapi semua itu berubah ketika aku mengetahui jika Om Budi akan menjadi pengganti papa.

Sebenarnya aku tak tahu dimana papaku berada, aku tak pernah melihatnya sejak aku kecil. Jika aku bertanya pun aku selalu mendapat jawaban yang tidak sesuai dari mama. Dari aku kecil aku tak pernah merasakan kasih sayang dari papa, ku akui jika aku adalah korban broken home.

unflawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang