Part 2 : I am saying

14 4 7
                                    

13th September 2013

Love has started to play a role in our story.
Bit by bit, it has written down the emotional chapters.
I want to collect for you the most beautiful moments.
This love is too strong.
So, I cannot hesitate.
Whether my heart can fill all the emptiness.
Love is a promise of the wind.
The promise made is forever that will never be broken.
When I gaze into your pair of eyes, can you see it Geb?
Happiness has always quietly been next to you.
Now I realize that my world is all about you.
It's make me afraid.
I never want to lose you.
I never want to.

Sial, aku tidak tahu bahwa dia sedewasa ini. Ini seperti bukan Kiki. Andai takdir tidak memisahkan kita, mungkin aku saat ini akan menangis haru. Tapi, kau tidak ada disini. Aku bahkan lupa cara untuk tersenyum, bagaimana rasanya bahagia. Tapi aku tidak bisa lupa semua tentang mu.

" All I do is to bring bad luck.
I love and care so much.
It's not just a nightmare.
The chaos is coming like a horse of fire, right in front of there.
Devoured all of the laughter.
Now is your turn to run, Ki.
Run from me,
Run from my head,
Run from my heart."

"Dimana mereka? "

"Ibu dan bapak belum pulang, den. Bibi akan siapkan makan siang."

"Tidak perlu, bi." Cegah Dyra lalu beranjak ke kamar.

Dyra POV

Aku benci mereka. Bagaimana mereka bisa dengan mudahnya meninggalkan ku terlalu lama? Ini sudah hampir 3 minggu dan aku semakin lama semakin jenuh. Ku raih photo adikku, adikku yang cantik. Semua berubah sejak kepergiannya. Aku membenci gadis itu. Gadis yang merenggut Cinta dari sisiku. Ya, Gadis bernama Gabby yang ku lihat di ICU rumah sakit. Entah mengapa aku tidak bisa melupakan dia, tepatnya melupakan dendamku padanya. Bagaimana bisa dia selamat sedangkan adikku tidak! Aku benar-benar membencinya.

"Geb, sudah selesai bersiap?"

"Yups, wait a minute."

"Oke, mama tunggu di ruang makan."

Mendengar itu, aku langsung bergegas menyusul mama ke bawah setelah mengecek sekali lagi penampilanku. Kalian tidak perlu heran dan bertanya-tanya tentang kacamata dan rambut terkepang. Aku hanya ingin berubah. Tidak lebih. Dan jangan tanya lagi, Mama dan Papa sudah menungguku terlalu lama.

"Good morning"

"Morning too sweethearts. Have a sit and get your breakfast. "

"I want sandwich and milk, please. I won't be late. It's my first days school."

"Dun worry. Andrew will pick you up. Do you remember him?"

"Of course, Papa. How can I forget such crazy boy."

Tin...Tinn...Tinn

"That's Andrew. "

"Sure, thanks for breakfast.

Bye."

"Hey, siapa kau? Keluar dari mobilku! Dasar maniak."

Brengsek, dia berani mengusirku.Dasar kucing buluk! Kupukul saja kepala tak berisinya itu.

"Yakk, kau berani padaku kucing buluk ! "

"Kau benar-benar Gabby? Oh tuhan, ini tidak mungkin. Apa-apaan penampilanmu itu. Ewh" balasnya seraya menatapku horror.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's about love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang