(19)

4.5K 324 16
                                    

Suasana di dalam mobil itu masih sangat hening. GD memijat keningnya dan merasa kesal pada dirinya sendiri. Ia bahkan memukul stir mobilnya dengan kencang. Sementara Lisa hanya melamun dan menatap ke arah luar

GD menoleh ke arah Lisa dan menggenggam tangan gadis itu dengan salah satu tangannya. Lisa hanya diam tak merespon namun jujur saja Lisa tidak ingin melepaskan genggaman itu

"Mianhae, aku sudah membentakmu tadi. Seharusnya aku tahu tentang perasaanmu" ucap GD memecah keheningan di antara mereka

"Sampai kapan kau meyakinkan dirimu bahwa kau baik-baik saja?" Gumam GD dalam hati sambil menatap Lisa

Lisa masih menundukkan kepalanya

"Jiyoung-a, uri geumanhaja" ucap Lisa tiba-tiba. GD mengerutkan dahinya

"Jangan pernah mengatakan kata-kata bodoh itu, Lisa" jawab GD sambil mempercepat laju mobilnya

♡♡♡

GD menarik paksa pergelangan tangan Lisa dan membawa masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya

"Hey, kenapa kau membawaku ke sini?" Tanya Lisa kebingungan. Lisa langsung membalikkan tubuhnya hendak melangkah pergi namun GD langsung menahan tangan Lisa dan mendorongnya ke tembok

"Lepaskan!" Ujar Lisa mencoba melawan tapi GD masih terus menahannya dengan kuat

Lisa sangat ketakutan ketika menatap sepasang mata yang ada di hadapannya itu. Ini adalah pertama kalinya ia melihat GD benar-benar marah seperti ini. GD terus menatap Lisa dalam

"Apa kau takut padaku?" Ucap GD pelan sambil mendekatkan wajahnya pada Lisa namun Lisa langsung memalingkan wajahnya

"Ti-tidak" jawab Lisa tanpa menatap ke arah GD. Bahkan jantungnya berdegup sangat kencang

GD masih menatap Lisa lekat dan memandangi pipi kanan Lisa yang masih terlihat merah karena tamparan itu. Tanpa Lisa memberitahunya, GD paham apa yang baru saja terjadi pada gadisnya itu. "Seberapa keras mereka menyakitimu sampai seperti ini?" Gumam GD dalam hati sambil mengusap pipi Lisa

"Apa yang mereka lakukan padamu?"

"Tidak ada" jawab Lisa mencoba meyakinkan GD

"Aku ingin jawaban yang sebenarnya" keluh GD

"Me-mereka hanya menggertakku. Itu saja. Tapi aku sangat ketakukan hingga menangis"

GD hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang Lisa katakan

"Kau benar-benar tidak ingin memberitahuku yang sebenarnya?" Batin GD

GD melangkah mundur, dan saat itulah Lisa bisa bernafas lega. Ia memegangi pergelangan tangannya yang terasa sangat sakit

"Beristirahatlah. Aku akan keluar" ucap GD lalu berjalan untuk membuka pintu, tetapi langkahnya terhenti. Ia menarik tubuh Lisa dan langsung memeluknya tiba-tiba

"Aku tidak bisa memintamu untuk bersamaku sekarang, tapi jangan berpaling pada orang lain. Kau tidak perlu berpura-pura seolah-olah semuanya baik-baik saja karena aku tahu kau terluka dan aku lebih terluka saat melihatmu seperti ini" tutur GD sebelum ia benar-benar keluar dari kamarnya

♡♡♡

Hari sudah menunjukkan pukul 12 siang dan tidak ada yang bisa Lisa lakukan di dalam kamar GD. Sejak tadi ia hanya mondar-mandir di depan cermin dan sesekali memandangi wajah sembabnya

"Eomma? Dia pasti mengkhawatirkanku. Aku harus segera pulang" ucapnya pada dirinya sendiri

Ia melangkahkan kakinya dan berjalan keluar. Dari ujung anak tangga ia bisa melihat GD sedang tidur di sofanya dengan beberapa kertas di tangannya. Mungkin saja itu adalah lirik yang selama ini ia kerjakan. Lisa menghampiri GD lalu duduk sambil memandangi wajah itu. Lisa mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya matahari yang menembus wajah sempurna di hadapannya

𝐒𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐡𝐚𝐞 | [GDRAGON X LISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang