Hari kelabu

27 0 0
                                    

***Kaira POV

Sore itu cuaca dibandung sudah tak bersahabat, langit gelap pertanda hujan akan turun sebentar lagi.
Hari ini situasi hatiku sangat buruk, outline skripsi ku ditolak dengan alasan yang menurutku tidak masuk akal sehingga aku harus mencari judul yang dosen pembimbing ku sukai.

Aku mengelus dada saja keluar dari ruang dosen, aku beranjak pergi menuju parkiran kampus.
Pikiran ku kacau sekali,rasanya melebihi putus cinta saat outline ditolak dosen mentah-mentah.Mobil kuarahkan menuju jalanan rumah ku yang berada di komplek setraduta. Hati sendu mendayu diiringi lagu favoritku akhir-akhir ini sering diputar di radio Frambors -cara lupakanmu.

Ahhh aku lupa apa kabar pacarku hari ini, kenapa belum menghubungiku seharian ini. Iphone ku tiba-tiba bergetar, segera saja aku membuka tanpa melihat lagi pengirim sms itu dari siapa. Aku tiba-tiba menginjak pedal rem mobilku karena shock membaca pesan singkat tersebut
"kamu pacar nya Rian?? Aku pacar Rian, bisa ketemu buat ngomong?? -Mestika ".

Langit tiba-tiba saja runtuh rasanya, entah seperti mendapat ujian apa dari Tuhan bertubi-tubi hari ini. Rasa tidak percaya tetap saja bercokol dihatiku, Rian pacar ku yang juga calon seorang dokter dikampus yang sama denganku ternyata beselingkuh dengan Mestika.

Aku langsung menghubungi Rian, detik demi detik berlalu dengan sambutan bunyi operator jaringan.
Kuinjak pedal gas mobil Brio dengan perasaan marah, kesal, sedih memikirkan Rian yang tega menduakan aku. Mobil ku melewati arah jalan rumah kost Rian di Jatinagor, lelaki yang sudah kupacari selama 2 tahun ini bukan berasal dari kota yang sama dengan ku. Rian berasal dari Palembang dan mengikuti program ikatan dinas kedokteran dari kabupaten nya. 

Aku menghentikan mobilku tepat didepan kost an Rian, lelaki yang saat ini rasanya ingin aku maki dengan sebutan segala jenis kebun binatang. Langsung saja ku gedor pintu kamarnya, Rian menyambut kedatangan ku dengan muka tersenyum bercampur kaget melihat aku yang sudah berada di depan pintu kamarnya.
"Bisa bicara diluar , ada yang mau aku tanyain ke kamu?? " tanyaku ke Rian.
"bisa lah yang kayak sama siapa aja pake nanya dulu, sini duduk deket aku "sambil menepuk kursi disamping nya.
Aku duduk mengikuti perintahnya, tapi tiba-tiba lidahku kelu, mataku berkabut pertanda hujan sebentar lagi akan turun.
Aku langsung saja mengambil Iphone ku dan memperlihatkan pesan yang dikirim oleh Mestika, raut wajah Rian tak bisa kubaca. Tiba- tiba saja Rian berjongkok didepanku memegang lututku sambil berkata "maaf yang, maaf Rian udh menduakan kamu, Rian cinta dan sayang sama kamu" ucapnya sambil memegang tanganku yang bergetar.
"Tega kamu Rian, jahat kamu. Udah berapa lama kamu selingkuh?? Dari kapan?? Kenapa?? Apa yang kurang dari aku??" beribu pertanyaan menghantui kepalaku dan hanya sebagian yang berhasil keluar dari mulutku.

"Aku udah lama pacaran dengan Mestika, dia mantan aku sebelumnya. Dia ngajak balikkan setelah kita jadian. Awalnya aku cuma mau mainin dia aja, dan aku udah mau putusin dia yang." ucap Rian dengan gugupnya.
"Dan kenapa kamu gak mutusin dia?? Kasihan??Gak tega?? Atau kamu emang masih cinta??" sambungku bertanya sambil menahan isak tangis yang sudah tak tahan aku pendam selama perjalanan tadi.

Rian tak dapat berkata apa-apa dengan pertanyaan ku tadi. Diamnya menandakan semua pertanyaan ku tadi jawabannya adalah IYA.
Kuhempaskan genggaman tangannya dari tanganku, dan aku pun berlari keluar menuju mobil ku. Mungkin saat ini aku lebih baik pergi dari tempat ini, aku muak melihat muka nya yang tak berdosa itu.

Aku lelah dan Rumah adalah hal yang aku butuhkan.

Cinta seujung kukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang