Part 7

20 1 0
                                    

"Kalo sedih nangis aja karena gak ada larangan buat nangis kok"

~~~~~~~~~~~~<><>~~~~~~~~~~~~

~~

"Nangis aja Na. Gak usah ditahan" Kata Vika yang duduk di samping kursi kemudi yang ditempati

"Sedih gue Ka" Kata Liana dan air matanya lolos melalui pipinya

"Gue kira gue doang yang pengen nangis ngeliat tingkah Icha" Kata Radia tiba-tiba

"Udah sih mungkin dia lagi perjuangin si Alvi. Kan kita juga tau Icha udah diem-diem suka ama Alvi" Shila juga angkat bicara

"Lo gak pengen nangis La?" Tanya Liana lalu terkekeh miris

"Yah lo sih nanyain gue, kan gue jadi nangis" Kata Shila sambil mengelap air matanya

"Vika mah strong" Kata Radia sambil berusaha terkekeh namun air matanya tetap mengalir deras

"Yah lo mancing Ra, kan air mata gue keluar juga" Vika ikut menangis

"Ihh baperan semua sih kalian" Kata Liana berusaha tertawa sambil mengelap air matanya

"Lo tuh Na yang paling baper" Kata Radia lalu ikut tertawa dan mengelap air matanya

"Yaudah sih jangan nangis terus ntar mata kita sembab dan bengkak" Kata Shila

"Lo mancing gue tapi udah berhenti duluan padahal gue baru nangis" Vika masih terus menangis sambil tertawa

"Lah tumben lo Ka, biasanya lo yang paling susah air matanya nongol" Kata Liana sambil terkekeh

"Apaan sih lo, kalian nangisnya gak all out!" Kata Vika sambil menghentakkan kakinya

"Cup-cup-cup udah-udah anak jelek gak boleh nangis, ntar tambah jelek lagi" Kata Shila sambil mengelus puncak kepala Vika

"Ngeselin!" Kata Vika masih terus menangis kemudian tertawa sambil menghentakkan kakinya lagi

"Kita mah nangisnya gaje banget, nangis sambil ketawa kayak orang stres" Kata Liana

~~~~~~~

"Hai guys" Kata Icha yang datang dari belakang sambil merangkul sahabatnya

"Icha" Teriak Liana, Shila, Vika, dan Radia bersamaan namun langsung membekap mulutnya masing-masing

"Santai aja, teriak-teriak aja keles" Kata Icha sambil berjalan memimpin sahabatnya

"Sembarangan lo Cha! Ini rumah kepala sekolah kita! Harus jaim dulu keles" Kata Vika sambil berbisik-bisik kepada Icha

"Serius santai aja, mommy daddy gak bakal marah kok" Kata Icha lagi

"Menurut lo! Kan lo yang selalu teriak-teriak! Pak kepsek pasti udah stres tuh gara-gara lo dan pasti dia berharap lo cepet-cepet pulang biar rumah ini adem ayem" Celetuk Liana

"Enak aja! Gak mungkin lah, kan gue princess kesayangan" Icha memuji dirinya sendiri sambil menaik-turunkan kedua alisnya

"Semerdeka lo! Eh tapi nih yaa sepi juga yaa rumah segede ini kalo gak ada bocah yang berisik" Kata Shila

My Freaky Best FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang